Aku yakin, langit ikut tersenyum malam ini menyaksikan kita yang sama-sama saling cinta.
Keenan duduk di meja makan, ia sedari tadi tak berhenti teersenyum mengingat apa yang terjadi. Keenan mencubit tanganya berkali-kali membenarkan jika sekarang tidaklah mimpi. Setelah membersihkan tubuhnya karena ke hujanan tadi Keena juga mengganti bajunya.Keenan melihat Jasmine yang sibuk memasak di dapur, ia tak ingin menganggu Jasmine dan ia memutuskan untuk duduk menunggu Jasmine di meja makan.
"Heh," Tegur Jasmine yang tiba-tiba datang membawa masakannya yang baru selesai ia masak, Keenan lalu tersenyum. Jasmine bingung kenapa Keenan seperti itu.
"Kenapa lo?" Tanya Jasmine penasaran,
"Lo cantik banget," Ucap Keenan spontan matanya sibuk melihat Jasmine yang mengenakan piyama nya, Keenan tersenyum melihat Piyama Jasmine yang begitu lucu dipakai oleh dirinya.
"Iya gua tau, apasih lo." Jasmine terkekeh mendengar jawabnnya dan pernyataan Keenan yang barusan memuji nya.
Keenan hanya mengangguk, "Tapi, serius lo cantik banget ngga boong gua." Ucap Keenan, Jasmine hanya mengangguk seraya terkekeh pelan.
"Dah,makan yuk." Ucap Jasmine, Jasmine duduk di depan Keenan. Lalu, mengambil piring untuk Keenan, Keenan menerimanya.
"Bokap sama abang gua pulang malem, jadi ya, kita makan duluan aja." Jelas Jasmine kepada Keenan. Jasmine dikabari jika Aqmar dan Banyu – papahnya pulang malam karena kerjaan. Jasmine juga berniat masak untuk Keenan karena telah membantunya tadi.
Keenan makan dengan lahap, Jasmine yang melihat itu hanya tertawa. "Ken, lo laper?" Tanya Jasmine mengejek, Keenan hanya lalu mendongak.
"Aseli, enak banget masakan lo." Ucap Keenan seraya mengacungkan jempol. Jasmine tersenyum bangga. Jasmine sedari tadi hanya memperhatikan Keenan makan dengan lahap, begitu pun dengan dirinya.
Keenan menjadi mengemaskan di mata Jasmine, Jasmine tak berhenti tersenyum melihatnya.Setelah makan, Jasmine dan Keenan menuju taman belakang. Hujan masih mengguyur malam ini, suasana semakin dingin. Keenan meraih gitar yang sempat ia lihat di ruang keluarga tadi, Keenan membawanya saat Jasmine mengajaknya untuk ke taman belakang.
Keenan memetik gitar itu ditemani dengan suara rintik hujan. Jasmine membawa beberapa cemilan, dan memperhatikan Keenan. Lalu, Jasmine mendongak melihat langit malam ini yang begitu indah walaupun sedang turun hujan.
Keenan memetik gitarnya, intro lagu Yellow – coldplay itu terdengar indah di telinga orang yang akan mendengarnya, Keenan menyanyikannya dikuti oleh Jasmine yang terbawa suasana.
Yellow – ColdPlay
Tanpa Jasmine sadari, Keenan memperhatikan Jasmine. Jasmine menoleh, lalu mendapati Keenan yang seperti itu ia langsung memukul lengan Keenan pelan.
"Cie," Ejek Keenan ketika melihat wajah Jasmine memerah, Keenan terkekeh.
"Apasih, nih.." Jasmine mengambil keripik lalu, memasukannya ke dalam mulut Keenan. Keenan langsung memakan keripik itu. Begitu pun Jasmine.
Keenan berdehem, membenarkan duduknya. "Jas," Ucap Keenan,
Jasmine menoleh."Kenapa?" Tanya Jasmine, lalu, Keenan terdiam sebentar. Keenan masih bingung, ia ingin mengatakan itu secepatnya namun ia speerti belum siap.
"Kok lo jelek." Ucap Keenan mengejek Jasmine, Jasmine memutar bola matanya malas. Keenan hanya tertawa.
"Tapi gua serius loh." Ucap Keenan, kini, ia melepaskan gitarnya.
"Iya, gua tau kok gua jelek, santai aja." Jawab Jasmine dan melanjutkan memakan kripiknya.
"Serius, ini ngga bercanda." Ucap Keenan, Jasmine hanya mengangguk.
"Geli ngga lo, kalau gua ngomong gua suka sama lo."
Jasmine tertawa mendnegar ucapan Keenan, "Geli, kalau lu yang ngomong."
"Yah."
"Kenapa nanya gitu?" Tanya Jasmine.
"Gua suka sama lo masalahnya, Jas." Ucap Keenan lalu terkekeh pelan, ia tersenyum bodoh di hadapan Jasmine. Jasmine yang mendengar itu hanya diam dan mengangguk.
"Gua juga suka,"
"Suka sama gua?"
"Menurut lo?" Tanya Jasmine, Keenan tersenyum. "Iyalah," Jawab Keenan sangat yakin.
"Geer, udah ah, jangan bercanda terus." Jasmine langsung memasukan keripik itu ke mulut Keenan, lalu, Keenan memakannya.
"Beneran, serius, serius banget, ngga ada bercanda sama sekali." Ucap Keenan meyakinkan saat keripik yang dimulutnya sudah habis dimakan, Jasmine menaruh keripiknya lalu menatap Keenan lekat.Keenan tidak tersenyum, ia terlihat sangat serius, lalu, Jasmine tersenyum.
"Jas," Ucap Keenan, Jasmine sudah menoleh, sementara Keenan duduk menyampingi Jasmine. Keenan menunduk lalu menoleh menatap mata Jasmine.
"Can i ask you something?" Tanya Keenan,
Jasmine mengangguk, lalu sedikit tersenyum."Mungkin, kedengerannya aneh, but i want to confess." Keenan mengantung kalimatnya.
"What if i told you that i like you more than just a friend?" Tanya Keenan seraya menatap Jasmine, Jasmine langsung membuang wajahnya, kupu-kupu datang beterbangan di dirinya. Ia ingin tersenyum dan teriak sekarang juga, namun ia tidak bisa.
"and, i wanna make you tobe Jas Mine." Ucap Keenan lalu langsung pergi begitu saja, Keenan juga merasakan hal yang sama seperti Jasmine, ia takut jika Jasmine akan menolaknya, dan menjauhi diirnya.
Keenan langsung pergi begitu saja juga karena alasan lain, ia, tidak mungkin meninggalkan Jasmine tanpa sebuah kepastian. Ia merencanakan sesuatu hal yang akan ia siapkan untuk malam ini.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
NYAMAN [Proses Revisi]
Roman pour AdolescentsHai readers! Aku mau kasih tau kalau "Nyaman" lagi direvisi dulu huhuhu. Karena, ceritanya yang kurang tepat waktu itu ((kayaknya aku masih gajelas, sekarang juga)). Jadi, aku mohon kalau kalian bacanya agak gak nyambung atau kok aneh sih? Lah? Gitu...