-Enam

851 81 14
                                    

Semoga kau tak hilang ditelan bumi saat aku sudah mencintai, semoga tersemogakan.



"WOI, SINIIN BOLANYA."

teriak salah satu anggota tim basket SMANSA. Yap, hari ini eskul basket. Lapangan basket di SMANSA ini berlapangan indoor jadi tidak terlalu panas.

"Siniin anjir," kata Keenan dan langsung merebut bolanya dari tangan Karrel, mereka satu eskul termasuk dengan Virzha, Darren, dan Daffa.

Karrel Demian, cowo yang termasuk most wanted boys kedua di sekolah, gak pinter-pinter amat. Mempunyai perawakan yang tinggi, dan campuran antara indo-belanda, dan sekarang dia masih setia menjomblo, dia IPS 4.

Virzha Nendra, cowo yang rese, usil, jail, dan humoris ini termasuk cowo yang di kagumi cewe karena kehumorisannya, walaupun wajahnya yang tidak terlalu tampan. Tetapi dia banyak mantan, dan sekarang dia berpacaran dengan Kiera. Virzha sekekelas dengan Jasmine.

Darren Reyna, cowo yang mempunyai kulit putih ini, perawakan tinggi, dan terlihat tampan, mempunyai mata yang sipit, like a chineese. Memang dia masih mempunyai keturunan cina, Bonyoknya juga sama seperti Darren matanya sipit- sipit, Darren masih setia menjomblo. Dia IPA-3 sekelas Keenan.

Daffa Yan, cowo yang sama sifatnya seperti Virzha. Daffa ini tipe cowo yang romantis dan pintar, Daffa juga sma seperti Keenan menyalonkan diri menjadi ketos, dan dia pernah mengikuti olimpiade matematika dan fisika. Daffa IPS- 4 yap sekelas dengan Karrel.

Setelah latihan basket selesai, Keenan dan teman temanya memutuskan beristirahat sebelum pulang.

"Anjir haus banget, bagi lah." Virzha langsung merebut minum Karrel yang ia baru keluarkan dari tas nya, Karrel hanya pasrah melihat kelakuan temannya itu.

"makasih cuyunk." Virzha memberikan botol air kepada Karrel, dan Karrel hanya menjitak kepalanya. Virzha meringis.

"Eh, Daff. Pengumuman ketos kapan?" Keenan berbicara dan bertanya kepada Daffa yang sedang mengelap wajahnya dengan handuk kecil, Daffa memberhentikan aktifitas nya. Dan menoleh ke Keenan.

"kayaknya senin dah, besok kan baru Orasinya." Keenan mengangguk paham, lalu, semua bersiap untuk pulang. Setelah membubarkan anak-anak yang lain.

"Ken, nanti malem jadi?"

"Jadi."

"Lo ngga balik?" Tanya Karrel, lalu menyangkil tas nya. "Kebelet pipis." Ucap Keenan manja lalu tertawa,

"Anjing, geli banget gue." Cibir Karrel dengan memasang wajah yang terlihat jijik memandang Keenan.

"Yaudah duluan deh, hati-hati lo." Lalu dia tertawa dan menggeleng pelan. Keenan hanya mengancungkan jempol lalu berlalu.

Keenan berjalan menuju kamar mandi untuk buang air kecil. Sedangkan, teman - temanya sudah pulang duluan. Biasanya, jam segini masih ada anak-anak yang ngeambis di perpustakaan, biasanya ada Jasmine tapi kayaknya dia udah pulang karena ini udah sore. Keenan juga melihat pintu perpus yang sudah terkunci. Berarti hanya diirnya sekarang, duh. Keenan mempercepat langkahnya. Keenan keluar kamar mandi lalu langsung menuju parkiran. Keenan keluar gerbang, tak jauh dia melihat seseorang yang sedang duduk di halte. Keenan tersenyum.

Eh si bidadari, titipan Tuhan untuk gue.

Keenan mengenalinya, dia menghampiri perempuan itu dengan mengendarai motornya, Keenan tepat di depan perempuan itu. Perempuan itu kaget setelah Keenan membuka helm fullface nya. Keenan masih berada di motornya.

NYAMAN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang