Kamu bahagia, aku juga bahagia. Semoga kita bisa ya, belajar saling melupakan. Melupakan, kenangan yang udah terukir di hati.
***
Jasmine sudah datang dari pagi menemui Keenan. Membawa sebucket bunga yang selalu ia beli di dekat Rumah Sakit. Masih tersenyum dan berbicara sendiri dengan Keenan. Entah, ia sangat merasa kehilangan.
Aku mau kamu sembuh dulu Ken, baru aku pergi.
Tepatnya, pergi dari kehidupan kamu.
Jasmine tersenyum, ia selalu terseyum. Duduk di kursi samping Keenan berbaring dan terkadang terlelap bersama tangan Keenan yang selalu ia genggam.
Dan saat ini,
Ia sedang berada di posisi itu.
Sampai akhirnya,
"Ka Jasmine?" Kindy menepuk bahu Jasmine sedikit menggeliat dan membuka matanya perlahan, Ia merasakan sesuatu di atas kepalanya.
Jasmine merasakan sudah tidak lagi menggegam tangan Keenan. Jasmine meraba kepalanya,
Deg.
Tanganya kok?
Kok, ada di atas kepala gue?
"Kak Jasmine?" Panggil Kindy lagi, Jasmine menoleh dan bangun dari duduknya.
"Eh, Kindy. Kamu baru dateng?"
"Iya Kak. Nih mau ngasih ini, sama Mamah mau ngomong katanya." Ucap Kindy dan memberikan seporsi bubur Ayam, yang Kindy beli di kantin.
Jasmine tersenyum, "Makasih Kin. Sebentar deh, Kakak mau nanya dulu."
"Iya kak?"
"Kamu baru dateng kan?"
"Iya, kenapa kak?"
"Ohh gapapa, oke aku keluar dulu ya. Mau temuin Mamah kamu."
Kindy mengangguk dan Jasmine berjalan Keluar.
Jasmine masih bingung dengan lepasnya genggaman Jasmine di tangan Keenan. Yang tiba tiba sudah di kepala Jasmine.
Iya sih tadi gw ngerasa ada yang ngelus-ngelus. Ah, masa iya Keenan?
Jasmine mencari keberadaan Kintan, dan terlihat Kintan membelakangi Jasmine. Kintan tidak sendiri disana, terlihat perempuan di sampingnya.
"Tante?" Panggil Jasmine, dan Kinta menoleh seraya tersenyum, pandangan Jasmine beralih ke arah perempuan di sebelah Kintan.
"Jasmine?" Tanya perempuan itu,
Deg
Jasmine hanya tersenyum kecil dan duduk di depan Kintan. Kintan yang terlihat bingung pun, mengerti sekarang.
"Kalian sudah saling kenal ya?" Tanya Kintan, dan menatap Jasmine dan Alya bergantian.
Alya menatap Jasmine dan sedikit mengangguk."Bagus kalo kayak gitu, jadi bisa lebih dewasa. Okey?"
Jasmine dan Alya mengernyit bingung, Kintan membuang nafas.
"Salah satu dari kalian pasti tahu, soal ini." Ucap Kintan matanya teduh menatap Jasmine, Jasmine tersenyum tipis, seolah mengerti dan mengangguk.
"Aku ikhlas tante, demi kebaikan Keenan." Jasmine tersenyum, ia tidak mengerti dengan perasaannya sekarang, mungkin melepaskan cara yang terbaik.
"Maksudnya?" Alya yang sedari tadi bingung dengan ini, membuka suara. Kintan menoleh,
KAMU SEDANG MEMBACA
NYAMAN [Proses Revisi]
Teen FictionHai readers! Aku mau kasih tau kalau "Nyaman" lagi direvisi dulu huhuhu. Karena, ceritanya yang kurang tepat waktu itu ((kayaknya aku masih gajelas, sekarang juga)). Jadi, aku mohon kalau kalian bacanya agak gak nyambung atau kok aneh sih? Lah? Gitu...