-Enam Belas

562 39 4
                                    

Sederhana dan aku menyukainya.


Keenan keluar dari rumah Jasmine, sementara Jasmine masih terkejut dan sedikit mengeluarkan air mata. Ia tidak mengerti kenapa Keenan tiba-tiba berkata seperti itu, lalu, Jasmine mendapati pesan dari Keenan.

Keenan

Jas, hehe

Umh

Kunci gerbang di mana ya?

Jasmine terkekeh saat Keenan bodoh seperti tini, ia sok-sok an kabur setelah mengatakan smeuanya, tapi, ia lupa atas kebodohannya itu. lalu, Jasmine berdiri lalu mengambil kunci dan keluar.

Jasmine tidak melihat Keenan, bahkan pintu gerbangnya sudah terbuka, tapi Jasmine masih melihat mobil Keenan terparkir di depan rumahnya. Jasmine mengernyitkan dahi lalu, mendorong gerbangnya perlahan.

Jasmine membulatkan matanya, sedikit terkejut lalu tersenyum melihat apa yang terjadi di depannya. Jasmine tak menyangka apa yang sekarang ia lihat, otaknya berpikir, Bagaimana bisa terjadi?

"Hai?" Ucap Keenan seraya menggenggam sebuah balon berbentuk hati, lalu mengahmpiri Jasmine yang masih diam mematung di depan gerbang.

"Sorry ya, ninggalin lo di rumah lo." Keenan terkekeh, lalu, mengahapus air mata Jasmine. "jangan nangis elah lu, jelek."

Jasmine memkul lengan Keenan seperti biasa. Lalu, Keenan terkekeh.

"Jangan marah dong, iya, maaf tadi gua cuman confess aja tanpa nembak lo." Ucap Keenan masih sedikit bercanda.

"Tapi ini gua beneran, seriuosly..."

"Lo ngga geli kan denger ini?"

"Okay, would you be Jas Mine, be my everything, my happiness, my the one and only?"

"Just say yes, and.."

"YES!" Ucap Jasmine memotong ucapan Keenan, Jasmine tersenyum sangat manis, Keenan yang mendengar itu ikut tersenyum dan terkekeh seraya menggegam tangan Jasmine.

"So your answer is?" Tanya Keenan sekali lagi, Jasmine terkekeh.

"iya, ih." Ucap Jasmine, Keenan langsung memberikan balon yang ia pegang kepada Jasmine, Jasmine menerimannya dengan senang hati, Keenan tersenyum. Lalu, Keenna mengusap rambut Jasmine lembut, dan mencium pucuk kepala Jasmine. Jasmine langsung memeluk Keenan, Keenan yang menyadari itu langsung membalas pelukan Jasmine.

Keenan menunduk, dan berbisik tepat di telinga Jasmine, "Maaf gua ngga bisa seheboh yang lain. "

Jasmine hanya mengangguk di pelukan Keenan, "Gua ngga perlu itu, Ken."

"Love you." Ucap Keenan, Jasmine semakin erat memeluk Keenan, ia sangat bahagia, tidak tau bagaimana cara melampiaskan kebahagiaan ini. Lalu, perlahan mereka melepas pelukannya.

"Ngga mandi ya?" Tanya Keenan kepada Jasmine, Jasmine terkekeh, "Ih, emang bau?" Tanya Jasmine seraya mengangkat kedua lengannya.

"Engga, sayang." Ucap Keenan terkekeh, lalu, mengacak-acak rambut Jasmine. Jasmine masih terlihat sangat cantik di mata Keenan, walaupun, matanya sembab karena menangis.

"Udah, jangan nangis, masa gua buat lo sedih sih." Ucap Keenan, Jasmine menggeleng.

"Ih, terharu masa lo bisa kayak gitu sih." Jasmine terkekeh seraya mencubit perut Keenan, Keenan hanya meringis.

"Udah ya, jangan nangis, ingus lo tuh kemana-mana." Ucap Keenan lagi seraya mencubit pipi Jasmine, Jasmine hanya menahan rasa ingin loncat-loncat saja diperlakukan seperti itu.

"Udah ih, lo pulang sana." Usir Jasmine, Keenan memincingkan matanya, "Ngusir mbak?"

"Ih,"

"Iya, pulang kok, ini mau pulang." Keenan ingin masuk ke dalam mobilnya, lalu, Jasmine menahanya dengan tiba-tiba memeluk Keenan dari belakang.

"Makasih kodok untuk hari ini. Besok beliin aku kue ya." Ucap Jasmine suaranya ia kecilkan, Jasmine gugup saat ia menyebut dirinya dengan aku. Keenan memutar badannya, lalu, melepaskan pelukan Jasmine.

"Aku?" Tanya Keenan lalu ia tertawa, Jasmine hanya tersenyum kecil.

"Keceplosan," Ucap Jasmine,

"Mau kue apa?"
"Ih bercanda,"

"Serius,"

"Ngga mau."

"Maunya?"
"Pulang sekarang."

"Okay, okay. Aku pulang ya?"

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jasmine tersenyum mengangguk, lalu, Keenan masuk ke dalam mobilnya.

"Hati-hati ya lo." Ucap Jasmine.Lalu, mobil Keenan sudah tak telrihat di perumahan Jasmine. Jasmine langsung mausk ke rumahnya dengan perasaan yang tak bisa ia jelaskan. Jasmine sangat bahagia.

NYAMAN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang