-Sembilan

647 60 11
                                    

Keenan, membuka matanya perlahan, jam weeker yang berada di atas nakas nya itu berbunyi, membangunkan ia dari tidur. Keenan menatap langit-langit, lalu tersenyum beberapa saat. Keenan sering memimpikkan Jasmine akhir-akhir ini. Mungkin karena Keenan dan Jasmine sudah semakin dekat sekarang, Keenan tak menyangka itu.

5:30 Am

Keenan duduk di tepi ranjang, mengumpulkan nyawanya. Keenan langsung bergegas ke kamar mandi.

Setelah mandi, Keenan langsung turun ke bawah untuk sarapan. Terlihat mamahnya -Kintan yang sedang menonton tv di ruang keluarga.

"morning macan." Pekik Keenan, dan langsung mencium pipi Kintan. Kintan tersenyum melihat Keenan, "Kamu ini, mamah kok di panggil macan?" Tanya Kintan, Keenan tertawa pelan "Macan itu artinya mamah cantik." Kintan hanya tertawa mendengar ucapan Keenan, sejak kapan Keenan menjadi seperti itu. Keenan menuju meja makan.

"Mamah buat sarapan?" Tanya Keenan.

"Udah mamah siapin di atas meja." Ucap Kintan.

Keenan mengambil sepotong roti yang di olesi selai kacang dan menengguk segelas susu coklat kesukaannya. Keenan menghampiri Kintan. Keenan selalu sarapan, karena, perutnya yang seperti karet itu selalu membuat dirinya merasa lapar. Hanya dengan Roti dan segelas susu pasti Keenan akan kenyang, yang penting perutnya sudah terisi.

"Mah, aku pinjem tupperware dong." Ucap Keenan.

"Tumben kamu bawa, buat apa?" tanya Kintan.

"Buat aku minum." Sahut Keenan, Kintan hanya berOh.

"Mah airnya yg dingin ya."

Kintan mengisi botol tupperware Keenan dengan air dingin. "Nih, Jangan sampe ilang!" peringat Kintan.

"Emang kenapa kalo ilang mah?" Tanya Keenan menggoda. "Mahal Keenan, kamu mau uang jajan kamu di potong gara-gara tuh tupperware ilang?"

Keenan terkejut, "ya gak lah mah, udah deh Keenan berangkat."

"Iya. Inget jangan sampe ilang!"

Keenan hanya mengangguk dan mengacungkan jempol, berpamitan dengan Kintan lalu menciup pipi Kintan sekilas. Keenan menuju pintu utama, lalu, menyalakannya motornya. Keenan teringat sesuatu, lalu tersenyum, Keenan merogoh ponselnya yang berada di kantong celana.

Keenan

Mine

Gw jemput ya, tunggu luar.

Jasmine

Gak gak.

Keenan

Yah gw udah sampe ini

Jasmine

Lied

Keenan

Otw, istri.

Keenan tersenyum saat membaca pesan Jasmine. Keenan langsung keluar gerbang dan menuju rumah Jasmine. Membelah jalanan dengan senyum yang sedari tadi tidak pudar dari wajahnya, Keenan sangat bahagia. Pagi hari yang di buka dengan kebahagiaan.

Keenan sampai di rumah Jasmine, mengklakson motornya untuk memberi tanda kepada Jasmine.

Tak lama, Jasmine keluar dan membuka gerbang.

"Kok rumah lu sepi banget." Ucap Keenan.

"Satpam gua tuh gak masuk, terus pembantu gua juga. Pada pulang kampung." Jawab Jasmine yang langsung naik ke atas motor Keenan.

NYAMAN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang