-Lima Puluh (End)

593 14 1
                                    

Aku rindu kamu, padahal baru di tinggal 5 menit.

****

Kiera dan Putri menangis sesegukan. Hari ini, hari terakhir ia bertemu dengan Jasmine, memegang bunga mawar yang ia pegang. Dan, Putri yang masih sesegukan dengan tangisnya itu.

Aqmar yang juga berada di situ hanya diam menatap, air matanya juga ikut membasahi pipinya. Hari terakhir, bersama dengan adik tersanyang.

Banyu diam, diam memandangi semuanya. Air matanya ikut turun. Ia merasa tahu bagaimana rasanya, saat dulu, istrinya meninggalkannya.

Keenan tidak ada, bahkan ia belum tau. Termasuk dengan teman-temannya.

"Kenapa lo pergi Jas kenapa?"

"Kenapa secepat itu?"

"Jahat Jas, lo jahat."

"Jaga diri kalian baik-baik ya." Ucap Jasmine yang berada di pelukan Kiera dan Putri.

Jasmine melepaskan pelukannya. "Gue kan, baru berangkat besok. Jadi, kalian masih bisa quality time sama gue sekarang." Ucap Jasmine lalu tersenyum.

"Gak ada harga nya Jas."

Jasmine tersenyum, "Ada Kiera."

"Udah ah, jangan nangis lagi. Gue masih tetep ada kok, kita masih bisa ketemu kan? Kita bisa video call an."

"Gue gak akan lupain kalian berdua, Kiera Putri."

Jasmine tersenyum, lalu, Kiera dan Putri kembali memeluknya lagi.

Jasmine meraih totte bag, yang berisi tiga kotak, sama seperti kotak tosca, yang di gabungkan akan menjadi satu hati. Tapi, yang ini jika di gabungnya akan menjadi tulisan FRIENDSHIP NEVER END

Jasmine menyodorkan kotak itu. Kepada Kiera dan Putri.

"Kenang-kenangan dari gue, di jaga, jangan sampai hilang okey?"

Kiera dan Putri mengganguk, membuka kotak tersebut dan banyak foto dengan momment moment kecil yang mereka lakukan.

"Jas, Keenan tahu?"

Jasmine menggeleng, "Nanti, nanti malem. Temenin gue ya?" Tanya Jasmine, Kiera dan Putri mengangguk.

"Jas, gue tau bunga ini dari Virzha. Tapi, ini buat lo. Walaupun nanti bakal layu, tapi kalo lo jaga, enggak kan?" Kiera tersenyum, menyodorkan bunga yang sedari tadi ia pegang itu.

Lalu, Putri membuka isi tas nya. Dan, mengambil sebuah note book kecil. "Buat lo, hal-hal yang kita lakuin ada di situ semua. Gue tulis dengan pulpen. Mungkin, lo kalo baca itu bakal inget sama kita disini."

"Putri gue gak bakal lupain kalian, trust me."

"Iya Jas, mudah-mudahan."

Aqmar tersenyum melihat kisah persahabatan mereka, lalu ia menghampiri Jasmine dan lainnya.

"Gimana, kalo kita jalan-jalan?" Usul Aqmar, lalu, di beri anggukan oleh mereka bertiga.

Mobil Aqmar terpakir tepat di depan gerbang rumah Kak Gea. Mereka akan berjalan-jalan bersama termasuk dengan Alya.

Tak lama, Kak Gea keluar dengan Bang Aqmar, Jasmine menoleh, dan mencari perempuan tersebut.

Kak Gea dan bang Aqmar masuk, Kak Gea menoleh ke belakang. "Alya gak bisa ikut, dia mau jalan katanya."

Jasmine dan lainnya mengangguk. Lalu, Kak Gea melirik ke arah Jasmine dan tersenyum manis.

"Kenapa terlalu cepat sayang?" Tanya Kak Gea kepada Jasmine, Jasmine hanya menggeleng lalu tersenyum, "Lebih baik Kak."

NYAMAN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang