-Empat Belas

571 46 10
                                    

Lo emang ngga cocok jadi pacar gua, cocoknya emang jadi istri gua. Udah gitu aja.

Jasmine berniat untuk belanja bulanan hari ini, dia hanya pergi sendiri dikarenakan Aqmar yang sibuk dengan pekerjaannya. Ditambah papahnya juga sibuk dengan urusan pekerjaan. Beryl, sepupu Jasmine pun sudah pulang sejak tadi pagi, ia sibuk berpergian kesana kemari. Jasmine meraih sling bag nya, lalu, sedikit merapihkan rambutnya dipantulan cermin.

Jasmine menuruni anak tangga dengan langkah yang santai, seperti biasa ia akan naik ojek online. Jasmine menunggu sekitaran lima menit dan ojek online sudah sampai di depan rumahnya.

Jasmine sibuk mencari-cari keperluan nya seraya mendorong troli belanja. Ia sedikit bingung, karena tidak ada Aqmar yang keperluannya sangat beda dengan Jasmine. Jasmine juga sudah melist semua keperluannya, Aqmar dan Papah. Terlalu banyak, sampai ia bingung harus mulai darimana.

“Hai?”

Jasmine menoleh saat merasa ada yang memanggil dirinya. Jasmine terkejut ketika melihat orang itu, Jasmine tersenyum sangat manis.

Lalu, orang itu hanya tersenyum kecil, “Sendiri?” Tanya orang itu, Jasmine mengangguk mengiyakan.

“Lo, sama siapa?” Tanya Jasmine, tak lama, muncul seorang lelaki paruh baya lalu, dia tersenyum kepada Jasmine.

“Ken?” Tanya lelaki paruh baya tersebut.

“Ayah, ini Jasmine temen sekolah Keenan.” Keenan memperkenalkan ayahnya kepada Jasmine, Jasmine langsung salim kepada ayahnya Keenan.

“Jas, ini bokap gua.”

“Jasmine, om.” Ucap Jasmine, Jasmine tersenyum sangat manis. Keenan yang memperhatikan Jasmine tak berkedip sedikit pun.

“Kirain Om, Keenan godain cewe.” Ucap Ayahnya Keenan, lalu, tertawa di ujung kalimat. Keenan hanya tersenyum kikuk begitu juga Jasmine.

“Lagi belanja?” Tanya Ayah Keenan, Jasmine mengangguk. “Sendirian yah?” Lanjut Ayah Keenan.

“iya, om. Abang sama papah lagi sibuk sama kerjaannya. Ngga bisa ditinggal. Jadi belanja sendiri deh.”

“Ohh, perlu bantuan?” Tanya Ayah Keenan karena melihat troli Jasmine yang penuh dengan kebutuhannya.

“Ngga, om. Makasih” Jawab Jasmine lalu tersenyum.

“Lanjut belanja lagi ya, om duluan, nanti kalau ada apa-apa minta tolong Keenan aja. Siap kok dia, ya kan Ken?” Ayah Keenan menaik turunkan alisnya, lalu, terkekeh, Keenan hanya mengangguk.

“Gua duluan ya, nanti..” Keenan menggantung kalimat nya, lalu, langsung tersenyum dan berdadah ke arah Jasmine. Jasmine hanya mengangguk seraya tersenyum.

Jasmine melihat Keenan yang sudah pergi, seraya tersenyum karena Keenan baik-baik saja, dan Ayahnya yang terlihat sangat baik.

Jasmine semalaman memikirkan Keenan karena chatnya yang tidak dibalas oleh Keenan, Jasmine hanya takut membuat keselahan dengan Keenan.
Jasmine benar sangat gugup, saat bertemu Keenan tadi. Tanganya sibuk memegang troli kuat-kuat agar jantungnya tidak terus berdegup. Jamsine seperti sudah terjun ke hatinya Keenan, melihat Jasmine yang seperti itu.

Jasmine memutuskan untuk pulang menggunakan taxi online karena barang belanjaannya yang cukup banyak, ditambah cuaca hujan yang membuat dingin badannya.

NYAMAN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang