Extra Part II.

717 14 6
                                    

"Besok lagi ya!"

"Bye, Jas. Cepet balik ya woy."

Jasmine tersenyum di layar laptopnya. Terpampang wajah Kiera dan Putri yang sedang melambaikan tangan. Jasmine tersenyum, seraya ikut melambaikan tangan.

Jasmine masih berkutik dengan laptopnya. Tugas yang semakin banyak membuat dirinya harus lembur malam ini. Jasmine meraih cangkir teh hangat yang berada di sampingnya. Duduk menikmati angin malam di negara Jerman. Berdua, dengan seorang Papa yang selalu menemani hari-harinya.

Jasmine melirik ponselnya, yang menunjukan pukul 9:45 Malam. Jasmine sedikit bersandar si kursi, badanya ia regangkan, matanya sangat lelah.

"Jas, belum tidur?" Tanya Banyu yang tiba-tiba sudah berdiri di pintu balkon. Seraya memegang secangkir teh yang masih terlihat asapnya. Jasmine menoleh, lalu tersenyum.

"Nanggung Pap. Papa?"

Banyu duduk di sebelah Jasmine lalu merangkul putri satu-satunya itu. "Dikit lagi."

Jasmine mengangguk pelan, "Indonesia apa kabar ya?"

Jasmine menoleh, lalu tersenyum tipis. Melock off laptopnya lalu menutupnya, menghela napas pelan "Selalu baik, Pap."

Banyu mengangguk, "Yuk, tidur." Ajak Banyu, lalu Jasmine mengangguk dan membawa laptop nya masuk ke kamar.

Indonesia.

Ya, Rindu. Sangat rindu. Apa kabar Indonesia? Apa kabar warganya? Apa kabar warga SMANSA? Apa kabar teman ku? Apa kabar kamu, Keenan?

Jasmine menggeleng pelan, ia sudah mulai melupakan Keenan. Mungkin, ia terlalu sibuk dengan sekolahnya dan tugas-tugasnya. Tapi, untuk malam dingin seperti ini, selalu saja ia teringat. Teringat dengan lelaki itu.

Rindu menyelinap masuk bersamaan dengan angin dari sela pintu balkon. Memenuhi ruangan kamar Jasmine. Jasmine merebahkan dirinya, menarik selimut seraya menatap langit-langit.

Aku rindu kamu.

Selalu rindu.

Iya, Keenan. Aku rindu.

Rindu mu, sampai Jerman. Padahal, kamu di Indonesia.

Selamat malam Keenan, selamat tidur. Mimpi indah, di Indonesia. Dari Jasmine, di Jerman.

Jasmine Pov

Ingat?

Keenan pernah memberiku sebuah kotak dengan sebucket bunga mawar biru kesukaan ku. Malam itu, malam terakhir ku di Indonesia, tengah malam di hari ulang tahun ku.

Kau tahu?

Paginya, saat sedang di pesawat. Aku sudah tidak sabar untuk membuka kotak yang Keenan berikan. Tangaku terlalu gatal untuk membuka kotak itu.

Kotak biru, yang kini selalu berada di lemari pakaian ku.

Yang selalu ku simpan, dan berjanji untuk tidak kuhilangan kan.

Dan, sebuah gelang yang selalu berada di pergelangan tanganku, selalu ku pakai.

Kau tahu?

Aku menangis, menangis di saat menmbaca sebuah tulisan di kertas putih dengan bergaris-garis. Aku membaca di pesawat saat sedang meluncur ke Jerman.

Surat itu, yang sudah ku laminating agar tidak rusak dan dapat ku simpan dengan aman. Aku, sedikit terkekeh. Kata-kata yang di tulis di kertas itu mampu mengalahkan Quotes Mario Teguh.

Apakah kau mau?

Membaca surat itu lagi?

Aku tak memaksa, dan jika mau aku akan memberi tahu.

Tapi, jika kau hanya mengatakan ini sangat terlalu alay.

Aku tidak jadi.

Yasudah, langsung saja. Ini isinya, semoga kau tak tertawa terlalu kencang, ya :

Kau tahu? Apa yang lebih manis dari pada sebuah biang gula, yang selalu saja di bicarakan oleh ibu-ibu komplek saat pagi hari? Kamu.

Rindu? Sama aku juga. Rindu ku melebihi rindu mu. Aku berbohong? Tanya kan saja pada pak ujang. Dia pasti akan berkata yang jujur.

Cantik? Itu definisi untuk dirimu. Matamu, wajahmu, senyummu, semuanya! Selalu terlihat cantik di kedua bola mataku.

Jasmine? Nama yang selalu terngiang di kepalaku saat ku ingin tidur. Nama yang selaly ku sebut lewat doa.

Maaf, maad untuk semuanya. Semua hal yang aku lakukan dan membuat hati mu hancur. Maaf, aku tak bisa menjadi lelaki yang kau mau.

Katakan saja aku berengsek, tak apa memang seperti itu. Tampar aku, kalau bisa robek hati ku agar aku tahu bagaimana rasanya sakit hati itu apa.

Kenangan yang sudah kita ukir, lenyap. Menjadi sebuah debu, dan hanya tersisa di sebuah kertas yang bewarna.

——

Hai, udah tamat hehe. Gua bikin cerita ini bener-bener gabut doang. Terus juga ngeup lama bangeettttt jadii maaaappp buat yg baca. Dan untuk readers aku, makasih makasih makasih bangettttttt untuk kaliaaaan, aku sayang kalian mwah.

Hehehe.

Segitu aja, next aku buat cerita baru or saquel dari ini? 😭

Comment dong ya :(

MAKASIIII SEKALI LAGII I LAF U.




NYAMAN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang