Gua ngga pernah bayangin kalau jatuh cinta sama cowok modelan kaya lo.
Jasmine sangat bahagia pagi ini, meja makan serasa lengkap saat sarapan. Banyu memasak sarapan yang sangat enak, Jasmine sampai terlalu kenyang memakan sarapan tersebut. Aqmar juga merasakan hal yang sama. Berbincang hangat yang sudah lama tidak terjadi di rumah ini pagi-pagi, Jasmine merindukan itu, lalu, rindu itu terobati sekarang. Hari ini, Jasmine di antar oleh Banyu, Jasmine sudah lama tidak di antar sekolah oleh Banyu, bahkan, Jasmine sudah lupa rasanya.
"Ini kan sekolah kamu, Jas?" Tanya Banyu seraya menyetir mobil, Jasmine mengangguk.
"iya pap, masa lupa si." Jasmine menggeleng gelengkan kepalanya, Banyu hanya terkekeh. Lalu, meminggirkan mobilnya dekat gerbang sekolah Jasmine. Jasmine tersenyum lebar.
"Yaudah pap, aku masuk ya." Jasmine berpamitan dengan Banyu, dan keluar dari mobil.
Jasmine baru sampe di lorong dan ia ingat sesuatu yang tertinggal.
"Mampus aja kan, posternya ketinggalan di mobil." Jasmine menepuk jidatnya pelan, ia sangat lupa dengan poster itu. Jasmine bisa-bisa diomelin oleh Bu Jul, duh, kenapa harus lupa. Jasmine langsung mengeluarkan handphonenya, lalu mencari kontak Banyu, Jasmine menelpon Banyu.
Nihil, tidak diangkat sama sekali panggilan itu.
"Telpon Bang Aqmar!" Jasmine mulai menelpon bang Aqmar dan panggilan itu juga tidak diangkat oleh Bang Aqmar. Jasmine hanya pasrah, dia juga tidak mungkin merepotkan orang rumah, ini keteledorannya. Jasmine siap untuk di hukum hormat bendera di lapangan selama pelajaran Bu Jul selesai. Huft. Jasmine mendengus.
Jasmine tidak langsung ke kelas, ia ke kantin terlebih dahulu untuk membeli minum. Seraya memikirkan alasan untuk menjelaskan ke Bu Jul kalau ia lupa membawa poster.
Jasmine menoleh saat ada yang menepuk pundaknya, lalu sedikit tersenyum ketika orang itu tersenyum kepadanya. Keenan dengan wajah yang masih fresh itu melirik ke arah Jasmine yang hanya memberikan sedikit senyuman.
"Kenapa lo? Pagi-pagi udah badmood kayaknya?" Tanya Keenan penuh selidik, Jasmine hanya menggeleng. Lalu, duduk di baku kantin. Keenan langsung mengikuti Jasmine, duduk di depannya.
"Kenapa? Upin-ipin episode terbarunya belum keluar?" Tanya Keenan lalu ia terkekeh, Jasmine yang mendengar itu hanya menggeleng seraya tertawa.
"Nanti pulang bareng gue ya." Ucap Keenan
"Bel aja belum, udah ngajak pulang aja."
Jasmine terkekeh, lalu, tak lama Bel berbunyi. Keenan dan Jasmine langsung bangkit dari duduk nya, "Tuh, pas banget bel bunyi. Berarti balik sama gue dong." Ucap Keenan senang, Jasmine hanya menggeleng pelan lalu jalan meninggalkan Keenan. Keenan langsung menyusul Jasmine.
"Mau ini gak?" tanya Keenan ,Jasmine menggeleng padahal dia belum melihat apa yang ingin Keenan berikan.
"Liat dulu, kalau nggak mau gapapa." Jasmine menoleh menuruti perintah Keenan, Keenan tersenyum melihat Jasmine yang raut wajah Jasmine.
"Posterr gua!!" teriak Jasmine, Keenan menyodorkan dan di terima oleh Jasmine. Mata Jasmine berbinar, dan Jasmine refleks memeluk Keenan, seakan Keenan menjadi penyelamat dia dari hukuman Bu Jul.
Keenan yang menyadari hanya tersenyum, Jasmine langsung sadar dan melepas pelukannya, wajahnya tersenyum malu begitu juga Keenan, mereka sama-sama awkward.
"Thank you, Ken." Ucap Jasmine masih malu-malu, Keenan hanya terkekeh pelan, "Iya, sama-sama. Tadi, kayaknya sih itu bokap lu ya?"
Jasmine menoleh ke arah Keenan, "Iya, tadi gua dianter bokap,"
KAMU SEDANG MEMBACA
NYAMAN [Proses Revisi]
Teen FictionHai readers! Aku mau kasih tau kalau "Nyaman" lagi direvisi dulu huhuhu. Karena, ceritanya yang kurang tepat waktu itu ((kayaknya aku masih gajelas, sekarang juga)). Jadi, aku mohon kalau kalian bacanya agak gak nyambung atau kok aneh sih? Lah? Gitu...