"PERGI LO!!!"
Kina berteriak kencang di depan pintu kelas. Wajahnya memerah menahan amarahnya yang sudah dipucuk rambutnya. Bagaimana tidak baru saja dia ingin tidur dirinya diganggu oleh musuhnya. Alevo tiba-tiba datang kedepan kelasnya dan menyuruh seseorang membangunkannya. Dan seenak jidatnya Kina ditarik begitu saja. Tentu Kina marah dan mengusir Alevo.
"Gue mau ngomong sama lo! Please, dengerin gue kali ini!" Alevo ingin meraih tangan Kina.
Namun, buru-buru tangannya disembunyikan dibalik badannya. Kina tak mau lagi bertemu Alevo, dia seakan jijik dengan pemuda memakai tindik itu.
"Apa!!! Lo mau apa!!! Belum puas lo buat sohib gue menderita! Apa lo jadiin gue sasaran lo?" Tanya Kina marah.
Banyak anak yang berhenti dan menyaksikan pertengkaran mereka. Ada juga yang berlalu dan membiarkan mereka. Beberapa saling berbisik-bisik, mereka bertanya-tanya apa yang dilakukan anak kelas 12 Ips datang ke kelas 11 Ipa.
"Gue mau lo dengerin gue! Kita perlu bicara!" Tekan Alevo.
"Gue nggak mau, gue nggak sudi... Lo pikir pake otak! Oh ya lo nggak punya otak, ya." Kina melangkah pergi masuk kedalam kelas.
"Kin, gue emang nggak punya otak! Tapi, beri gue kesempatan. Kita perlu bicara!!!" Bentak Alevo.
Kina berhenti dan menatap Alevo bengis. Sifat asli Alevo sudah keluar. Bibir Kina menyeringai kejam, hal yang dia tunggu muncul juga kepermukaan. Dia tahu betul sifat Alevo, sangat tahu.
"Gue bukan tuhan yang ngasih lo banyak kesempatan. Gue punya batasan dan kesabaran. Apa yang lo lakuin udah nggak bisa gue tolerin! Jadi...
Mending lo pergi sebelum gue nglakuin yang lo lakuin ama sohib gue!"
👟👟👟
"Gila, gue ngeri lihatnya!" Key menyeruput es jeruknya sampai habis.
"Sama, gue nggak nyangka tuh anak bentak Al!" Erga mengambil somay dan menusuknya.
"Kelas berapa tuh orang?" Tanya Gio ikut bicara.
"Hm, Ips 2 kayaknya." Jawab Key memasukan bakso kemulutnya.
Deg...
Jantung Erga berdetak cepat, apa ini sebuah kebetulan atau apa? Kelas itu sama dengan kelas yang dia masuki tadi. Apa orang itu yang membuat Kina berbohong? Tadi pagi dia bertanya pada Gio apa hari ini ada PR atau tidak dan jawabannya... Tidak! Apa Kina menghindari orang itu? Tapi, ada apa?
"Ardan mana?"
👟👟👟
Ardan masuk kedalam perpus, kepalanya menengok kesana kemari mencari seorang. Setiap sudut dia periksa secara teliti. Dia harus menemukan orang itu apapun yang terjadi. Matanya menyapu segala penjuru perpus. Tak ada tanda-tanda keberadaan orang itu. Kakinya melangkah ke pojokan perpus.
Sesosok orang tengah menyandarkan tubuhnya dirak. Ardan tak begitu jelas melihatnya, disana sepi dan cukup gelap. Tapi, dia yakin sosok itu yang dia cari.
"Kin?" Ardan mendekatinya.
Sosok itu memakai hijab dan lama-lama menampakan seorang gadis cantik yang tengah menutup matanya. Ardan tersenyum dan ikut menyandarkan tubuhnya disebelah gadis itu.
"Katanya disini banyak hantunya lo!" Ucap Ardan.
"Hm? Ngapain lo kesini?" Tanya Kina dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & PLANET ( END )
Teen FictionApa jadinya dua planet saling bertabrakan? Satu kata yang pasti... Hancur... Apa jadinya Kina harus pindah sekolah dan bertemu orang-orang di masa lalunya? Jangan ditanya akan jadi apa dirinya menghadapi segala kemungkinan di depan. Dari kawan lama...