"KINA!!!! Teman kamu nunggu di depan, tuh!"
"Teman siapa? Kina berangkat sama ayah!"
"Sudah cepetan, dia nunggu di depan."
Kina memutar bola matanya malas. Padahal dia tak membuat janji dengan seseorang sebelumnya. Karena penasaran dia berjalan keluar dan melihat seorang pemuda duduk manis di teras. Kina sudah hapal punggung pemuda itu, dia berkacak pinggang dan menepuk pundak orang itu.
"Kenapa lo kesini?"
"Terserah gue lah!"
"Ya Allah, maksud gue untuk apa den Erga Yuanda? Lo mau jemput gue atau gimana?"
"Hmm, Ardan yang suruh gue. Cepetan, gue nggak mau telat gara-gara lo?"
"Ya udah sono berangkat duluan, kenapa lo yang ngegas sih? Gue kan nggak minta jemput, tumben juga Ardan suruh lo!"
"Ck, cepetan!!!"
"Hah, gue ambil tas dulu."
Kina sudah malas berdebat dengan Erga. Bisa-bisa dia telat betulan hanya karena perdebatan yang tak akan pernah habis. Walau dia merasa aneh dengan Erga yang tiba-tiba menjemputnya. Kina tahu Erga tak segampang itu untuk disuruh oleh kakaknya.
"Bu, Kina berangkat, ya!"
"Hati-hati di jalan! Erga jangan ngebut ya!"
"Ya, Tan! Assalamualaikum!"
Erga mencium tangan ibu Kina begitu sopan. Entah dirasuki apa Erga berubah menjadi anak idaman ibu-ibu. Kina menahan tawanya dan pamit. Rasa geli menjalar ke perutnya atas perbuatan Erga.
"Den Erga udah besar ya?"
"Ada yang salah?"
"Nggak, cuma lo kayak menantu yang sedang mengambil hati mertua. Yang semangat ya!"
👟👟👟
"Hahahaha!!!"
Erga berjalan cepat menuju kelas dengan wajah merah padam. Dibelakangnya Kina tertawa lepas menyaksikan Erga yang malu. Padahal dia hanya berniat menggoda sedikit.
"Dia kenapa?" Key menatap tajam Kina.
"Nggak tahu! Coba deh tanya!"
"Apaan? Lo kan bareng dia dari tadi?"
"Kok lo tahu?"
"Dia chat gue katanya mau berangkat bareng lo, gue malah nggak percaya."
"Katanya Ardan yang suruh!"
"Mana mau dia disuruh-suruh kayak gitu!"
Key menghampiri Erga yang menutup wajahnya menggunakan tas. Kina mematung ditempatnya, senyum tipis menghiasi wajah bulatnya.
Flashback...
"Heh, gue? Nggak sudi gue!"
"Beneran, ya udah. Ardan juga sering kok kemari, kayaknya ibu gue suka sama dia."
"Buat apa dia kemari?"
Erga membalikkan badannya ingin tahu. Dia tahunya kakaknya pergi untuk les tiap hari. Tapi dia yakin Ardan pergi tiap hari untuk melihat Kina.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & PLANET ( END )
Teen FictionApa jadinya dua planet saling bertabrakan? Satu kata yang pasti... Hancur... Apa jadinya Kina harus pindah sekolah dan bertemu orang-orang di masa lalunya? Jangan ditanya akan jadi apa dirinya menghadapi segala kemungkinan di depan. Dari kawan lama...