44. Pulih?

544 64 0
                                    

"Sakit?" Tanya Kina mengobati sudut pelipis Gio.

"Nggak!"

"Lo juga kenapa lewat situ?" Key tak mengerti.

Gio bisa saja lewat jalan biasanya, tapi kali ini temannya memilih jalan memutar.

"Lo mau cari gebetan?"

Kina menatap Gio polos, tentu saja itu mungkin. Apalagi Gio baru putus dari pacarnya dan Kina tak bodoh untuk mengakui anak sekolah tetangganya itu banyak yang lebih cantik dan bisa saja Gio tertarik.

"Cuma lewat!"

"Tapi makasih ya, berkat lo Hana bisa langsung ke rumah sakit. Rio pasti berhutang budi sama lo."

"Ciee, jadi pahlawan!"

"Gue bisa bikin lo mati Key!"

"Kan kumat! Dasar bucin! Btw, kenapa anak teknik malah nyerang sekolah itu. Bukannya mereka nggak punya dendam ya selain sekolah kita?"

"Mereka ngejar gue awalnya, tapi nggak tahu kenapa malah kesana."

"Kin?"

"Hmm?"





"Apa musuh lo, mereka muncul?"

👟👟👟

"Dia pendarahan di dahi, kata dokter 7 jahitan."

"Apa?" Yosi mengumpat tak tertahankan.

"Terus?" Dimas penasaran.

"Dia masih belum sadar, kalian jagain dulu disini. Gue mau ambil baju dulu di rumah. Kin, lo ikut gue ya."

"Siap, bos!"

"Gue Sama Gio mau balik."

"Ya udah, makasih udah nyelamatin adik gue."

"Santai aja!"

Dimas dan Yosi berdiam menunggu Hana tersadar. Tangan Dimas terkepal menyadari dirinya hanya manusia bodoh.

"Dim, kita udah temenan dari orok sampai sekarang. Lo suka kan sama Kina?"

Dimas mendongak dan melihat Yosi disampingnya menerawang langit-langit.

"Lo tahu?"

"Rio juga tahu, kita semua tahu dengan cara lo menatap sama memperlakukan Kina. Cuma gue mau pesen satu hal sama lo!"

"Hmm?"

"Jangan paksa Kina buat lo, selain nikah lo nggak bisa cemburu sama anak orang kayak tadi."

"Gue tahu!"

"Kina juga temen gue, Dim. Dia tuh tipe cewek susah dibaperin. Apalagi tipe-tipe cowok playboy kayak lo!"

"Gue udah berubah!"

"Terus, Kina tahu? Dia nggak peduli itu, gini Dim. Kalau lo cinta sama dia. Ya lo usaha tapi jangan ngekang dia temenan atau marah karena dia suka sama orang lain. Lo tahu kan dia suka sama siapa?"

"Hmm, gue tahu!"

👟👟👟

"Mereka gerak!" Erga berteriak marah memukul meja kamarnya.

"Lo nggak bercanda?"

Erga menggeram marah dan mematikan sambungan sepihak. Dia mencoba menghubungi orang lain lagi.

"Hallo!"

"Mau lo apa bangsat!"

"Oh, sekarang lo punya sekutu sekarang!"

LOVE & PLANET ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang