"Lop!!!!"
Kina mengamati kepala Ardan berdarah. Tubuhnya bergetar dan pastinya Kina melemas setelah Ardan dibawa ke UGD.
"Kin?"
"Ardan!!! Ardan!!!"
"Iya-iya!!!" Key menarik tubuh Kina kedalam pelukannya. Kina menangis dan tak henti-hentinya memukul dadanya.
"Lo ya yang dorong abang gue!!!" Erga menarik krah baju Alevo.
"Bukan Ga, kita yang nemuin Ardan! Bukan Alevo!" KINA menarik tangan Erga sebelum melukai Alevo.
"Bangsat!!!"
Erga memukul tembok kencang, dia sudah tak tahan ingin memukul orang. harusnya dia bergerak lebih cepat. Bagiamana bisa dia membiarkan kakaknya terluka. Erga menyalahkan dirinya.
"Kita harus tenang sekarang, ini rumah sakit!" Gio menarik tubuh Erga.
"Gimana CCTV?" Tanya Key.
"Nggak ada!"
Ayah dan ibu Erga datang, mereka terpukul. Tentu saja ibu Erga menenangkan putra bungsunya. Ayah Erga menatap Kina dan menepuk pundak ya.
"Kamu Kina anaknya Pak Adi?"
"Iya, Om!"
"Ardan bakal baik-baik aja!"
Kina tersenyum getir, bahkan dia tak bisa berpikiran itu. Tapi Kina tahu sesuatu, Ardan tak mungkin jatuh sendiri. Ada yang mwndorongnya. tentu saja.
"Al, ikut gue!"
"Lo mau kemana?"
"Jaga Ardan ya! Gue mau kelarin!"
"Gue ikut!"
"Nggak! Lo disini aja, Ga!"
"Kenapa lo nggak panggil polisi?"
"Itu opsi terakhir kalau dia nggak mau masuk sendiri!"
Kina pergi bersama Alevo. Darahnya sudah naik ke atas ubun-ubun. Hari ini dia akan menghabisi Wira.
"Kemana?"
"Ke base camp nya!"
"Lo yakin?"
"Al, lo percaya gue kan?"
"Iya"
"Kita kesana."
"Oke!"
👟👟👟
"Wira Jatinegara!"
Kina berteriak kencang. Dia pergi ke tempat seperti rumah kecil. Banyak anak-anak disana. Semua orang mengamati ya, bahkan mereka berdiri menantang.
"Apa yang lo mau?"
"Dia kabur kesinikan?"
"Siapa? Wira? Dia nggak ada?"
"Kemana?"
"Cari aja sono, emang kita emaknya."
"Oh, lo pada mau nyembunyiin tuh kriminal? Mau ikut masuk penjara?"
Kina tersenyum sinis dan menantang mereka.
"Cewek singing amat, sono panggil polisi. Emang kia takut?"
"Oh mau?"
"Halah belaga aja, mau nih diperk*s* rame-rame?"
"Hahahaha hah..."
"Oh mau? Sini lo?"
"Oke, neng! Uhuyyy..."
Kina tersenyum manis dan tanpa banyak bicara dia memasang kuda-kuda. Ada 10 orang dan dia masih punya Alevo.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & PLANET ( END )
أدب المراهقينApa jadinya dua planet saling bertabrakan? Satu kata yang pasti... Hancur... Apa jadinya Kina harus pindah sekolah dan bertemu orang-orang di masa lalunya? Jangan ditanya akan jadi apa dirinya menghadapi segala kemungkinan di depan. Dari kawan lama...