"Didalam teks tentang tsunami yang kalian baru saja selesai baca, terdapat kalimat yang menggunakan verba material dan relasional," Bu Mita berdiri dan menjelaskan materi yang ia sampaikan sambil mengelilingi seisi kelas XI Ips 4.
"Verba material, adalah verba yang menyatakan kegiatan fisik atau proses, misalnya : mendarat, menuju, meluas, melanda, merusak, menyeret, membakar, membawa, menggulung, melemparkan, menggerus, dan sebagainya. Sebaliknya, verba relasional adalah verba yang berfungsi membentuk predikat nominal (kata-kata kopulatif) dapat juga kata yang membantu memperjelas predikat (kata kerja bantu)"
Yana mengangkat tangannya. "Bu, contoh kata kerja relasional sebagai kopulatif itu apa?"
"Contohnya : jadi atau menjadi, adalah, merupakan atau ialah atau yaitu, bernama, disebut dan yang lainnya."
Yana mengangguk lalu mencatat apa yang dikatakan Bu Mita.
Sekarang, Rasya yang mengangkat tangannya. "Kalau contoh kata kerja relasional sebagai kata bantu itu apa, Bu?"
"Contohnya : ada, dapat atau bisa, boleh, harap, hendak atau ingin atau mau atau akan, mungkin atau boleh jadi, harus atau perlu atau wajib, mesti atau pasti."
Rasya mengangguk paham.
"Sekarang tugas kalian adalah mencari kalimat yang ada verba material dan relasional-nya dalam teks tsunami tadi. 10 orang tercepat Ibu beri nilai A+."
Semua langsung mengerjakan dengan serius. Serius yang tidak berlangsung lama ketika kelas sebelah, XI Ips 3 sangat gaduh.
Said, siswa yang duduk paling belakang mengeluh. "Bu, kelas sebelah berisik banget. Saya gak bisa konsentrasi ngerjainnya."
Ridwan, yang duduk didepannya menganggukan kepala. "Iya, Bu. Saya malah jadi pengen kesebelah nih."
Fahri, teman sebangkunya langsung menjitak kepala Ridwan. "Lo ngeluh atau mau kabur?"
Ridwan menyengir. "Dua-duanya."
Ibnu terkekeh. "Bu, jadi gimana ini?"
Bu Mita menghela nafasnya. "Yasudah, kalian lanjut kerjakan. Ibu mau menegur mereka dulu." Bu Mita melangkah keluar kelas.
Yana masih konsen mengerjakan ketika Bella, teman sebangkunya menyenggol tangannya.
"Bell, kecoret kan." Dengus Yana, ia mengguncang tipe-xnya lalu menghapus coretan dibukunya.
"Menurut lo, siapa yang rusuh disebelah?" Bella mengerjakan sambil mengajak Yana berbincang.
Yana mengendikkan bahunya. "Semua cowok dikelas sebelah kan emang biang rusuh. Apalagi Deni."
Bella terkekeh. "Tapi gitu-gitu Deni baik loh anaknya. Dia juga ganteng tau, Yan. Kalo gua jadi lo sih, udah gua terima dari dulu tuh anak. Gak bakal gua sia-siain."
Yana mendengus. "Sayangnya lo bukan gua."
Bella cemberut. "Iya, makanya lo jangan nyia-nyian cogan begitu dong. Ntar kalo dia pergi baru lo nyesel."
Yana tak menghiraukannya. Ia sangat berkonsentrasi penuh mengerjakan tugas bahasa Indonesia ini.
"Yan." panggil lelaki disamping kirinya membuat Yana menoleh.
"Apa?"
"Ombak menjadi besar karena tsunami. Itu termasuk verba relasional kopulatif, kan?" Rio menatap bukunya lalu menatap Yana.
Yana mengangguk membuatnya mengucapkan terimakasih lalu kembali mengerjakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL
Novela Juvenil[SELESAI] Kata orang, cinta itu buta. Kata orang sih gitu. Beberapa dari kalian pasti setuju dan ada juga yang gak setuju. Kenapa? Karena, ada yang benar-benar buta akibat cinta. Ada juga yang benar-benar cinta akibat buta. Bingung? Sama, aku yang...