a g i t h u l u p t a p m E

1.6K 111 9
                                    

Ps : biar gak ada yang bilang part ini loncat lagi, aku mau kasih tau kalo di part ini adalah waktu mereka remedi. Jadi, ujian semesternya udah selesai.

Yang udah baca BK pasti ngerti kok, gak tau kalo yang belum baca ehehe

Happy reading...

_D E N I A L_

Deni mengumpat tepat setelah berpamitan dengan satpam rumah Riko. Niatnya yang ingin mengajak Riko ke sekolah jadi gagal karena Riko ternyata nekat membawa motornya sendiri.

Panggilan masuk di ponselnya membuat Deni merogoh saku seragamnya.

"Lo di mana anying?! Temen lo mau ujian susulan, bukannya disemangatin malah ngilang!"

Deni mengusap dadanya sebelum balik mengumpat. "Eh lo yang anjing! Dijemputin malah bawa motor sendiri!"

Kekehan Riko membuat Deni kesal setengah mati. "Lo udah sampai di sekolah dengan selamat sentausa, Rik?"

Riko berdeham. "Udah. Lo yang terlalu berlebihan, Den. Gua kan udah sembuh, gak perlu lah pake lo jemput-jemput gitu. Gua kan jijik."

"Emang laknat ya lo, Rik."

Riko kembali tergelak membuat Deni mendengus lalu segera melajukan motornya setelah mengakhiri panggilan secara sepihak. Ia harus segera sampai sekolah kalau mau memaki Riko sepuasnya.

Setelah sampai dan memasuki kelasnya. Deni langsung mendapat tepuk tangan heboh dari ke-6 teman terdekatnya di kelas. Elzan merangkul Deni.

"Ini dia nih yang sekarang paling pintar di antara kita bertujuh." seru Wawan yang ditangkap telinga Deni, lebih seperti ejekan.

Deni melipat tangannya. Memasang wajah sok cool lalu mengikuti teman-temannya. "Iya dong, kalo gua peringkat 1, mati lo semua."

Mendengar ucapan bernada keras dari Deni membuat seisi kelas terbahak. Wisnu menggeplak kepala temannya itu. "Lo tuh baru gak kena banyak remedi aja udah pd banget bakal ranking 1."

Bimo mengangguk. "Eh tapi Deni kan emang lumayan, ada kemajuan gitu loh dibanding kita-kita yang kena remed hampir di seluruh mapel."

Deni tersenyum bangga. "Makanya lo lo pada kayak gua dong, belajar pas ujian bukan malah asik nge-game aja."

Fathir menyela. "Ah gua kalo belajar pasti gak ada yang remed terus nilai gua gak pas atau di atas kkm sedikit kayak lo, Den."

Deni yang tadinya tersenyum langsung menatap galak ke arah Fathir. "Seenggaknya usaha gua kelihatan ya, kan?"

Agus yang tak mau teman-temannya kembali berdebat segera mengiyakan ucapan Deni karena guru yang akan memberi remedi hari ini sudah memasuki kelas mereka.

_D E N I A L_


Hari pertama remedi telah usai. Deni dan Wisnu memutuskan untuk ke kantin selagi menunggu Riko yang masih mengerjakan ujian susulan di ruang guru. Senggolan Wisnu membuat Deni berdecak. "Apa?!"

Wisnu mengarahkan matanya ke suatu arah membuat Deni mengikuti arah pandangnya. Ia tersenyum lalu melambaikan tangannya. "Cilla!"

Cilla yang baru saja mendapatkan pop ice coklatnya langsung tersenyum ketika sadar Deni lah yang memanggilnya. "Haiiiii!"

Deni menyuruhnya duduk di sebelahnya lalu mereka asik berdua membuat Wisnu jengkel karena dijadikan obat nyamuk.

"Itu yang lagi ujian susulan beneran kak Riko?" Cilla bertanya pada 2 lelaki di dekatnya.

DENIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang