Selamat BTS dan ARMY. Im so happy 😭 I purple U all 💜💜💜
We Don't Talk Anymore
-Jungkook ft. Charlie PuthHappy reading..
_D E N I A L_
Tika memainkan hp Deni ketika kakaknya itu sedang ke kamar mandi. Tadinya mau ngelike-in postingan ignya sekalian ngomen gitu pake ignya Deni haha. Masih asik nge-scroll, Tika menarik bar dari atas ketika melihat sebuah wa yang baru saja masuk.
"Cilla?"
Tika melirik ke kamar mandi, bunyi gemericik air masih terdengar berarti Deni belum selesai mandi. Dengan senyum jahilnya, ia membuka wa dari Cilla dan membaca chat-an antara kakaknya dengan gadis itu. Ia men-scroll chat hingga ke atas. Tika bukan anak kecil yang tidak mengerti setelah membaca semuanya. Beberapa hal bisa ia tangkap dengan baik termasuk fakta bahwa Cilla adalah pacar Deni. Sekarang, wajahnya menampilkan raut tidak suka. Kenapa Deni tidak pernah bercerita soal ini?
"Kamu ngapain di kamar kakak?"
Tika mendongak. Memperhatikan Deni yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Wajahnya terlihat segar bercampur bingung, apalagi ketika menyadari Tika memegang ponselnya. Ia mendekat lalu merebut hpnya. "Kamu buka-buka hp kakak?"
Tika diam. Ia memilih bangkit hendak keluar tapi Deni menahan dengan memegang tangannya. "Kamu liat apa?"
Tika menepis tangan Deni. Wajahnya datar tidak ceria seperti biasanya membuat Deni penasaran. Ia menatap Tika dengan emosi yang ditahan. "Kak Deni tanya, kamu liat apa?"
Tika masih diam, ia hanya menggeleng membuat emosi Deni meluap. "KAKAK BILANG KAMU LIAT APA, TIKA?!"
Deni menyesal telah berteriak di depan Tika karena sekarang adiknya itu memejamkan mata. Deni mengusap kedua bahu yang bergetar itu. Tika membuka matanya yang ternyata sudah berkaca-kaca. "Kak Deni gak nganggap aku, kan?"
"Kamu ini ngomong apa?" tanya Deni dengan lembut. Ia tidak mau membuat Tika takut lagi dengannya.
Tika terkekeh hambar. "Padahal aku gak bakal ngelarang loh kalo kak Deni pacaran."
Deni terbahak. Ia belum mengerti maksud Tika. "Kamu ngomong gitu biar kakak izinin kamu buat pacaran, kan?"
Tika menggeleng. Sekarang wajahnya menunjukkan raut kecewa membuat Deni berhenti tertawa. Tika menunjuk dirinya sendiri. "Aku ini cuma adek. Mungkin buat kak Deni status adek belum berhak buat tau privasi seorang kakak."
Deni menatap Tika lalu hpnya. Merasa Tika bertele-tele, Deni mengusap layar hpnya yang langsung memunculkan roomchat-nya dengan Cilla. Ah sekarang Deni paham maksud adiknya.
Deni duduk di tepi kasur lalu tersenyum miris. "Gimana ya ngejelasinnya? Kakak bukannya gak mau cerita sama kamu."
Tika memilih bersandar di lemari baju Deni. Memperhatikan sang kakak yang kini tatapannya kosong. "Terus kenapa?"
Deni menatap sang adik lalu menepuk tempat di sebelahnya. "Sini, duduk. Biar kakak ceritain."
_D E N I A L_
Rasanya Tika menyesal sudah membuka hp Deni tadi. Setelah mendengar semua ceritanya, Tika merasa harusnya ia tidak kepo dengan privasi Deni. Walaupun Deni kakaknya, ia tidak harus mengetahui segala hal tentang kakaknya. Terutama tentang kisah percintaan rumit Deni. Tika memeluk kakaknya dengan sayang. Ia mengusap bahu Deni. "Kak Deni cowok baik. Aku yakin pasti kakak dapet cewek baik juga."
![](https://img.wattpad.com/cover/124108164-288-k320667.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL
Teen Fiction[SELESAI] Kata orang, cinta itu buta. Kata orang sih gitu. Beberapa dari kalian pasti setuju dan ada juga yang gak setuju. Kenapa? Karena, ada yang benar-benar buta akibat cinta. Ada juga yang benar-benar cinta akibat buta. Bingung? Sama, aku yang...