15; sayang sekali

15.3K 2.3K 261
                                    


Habis mandi laut, mereka ber-12 milih untuk balik ke villa. Katanya mau mandi di kamar mandi mewah.

Manusia gratisan :) (2)

"WEH NTAR KALO UDAH SIAP MANDI TURUN KE HALAMAN BELAKANG SUPAYA BAKAR-BAKAR" teriak Dirga.

"bAKAR MANTAN BISA KALI BANG" bales Jeno.

"BAKAR KENANGAN BOLJUG"

Tinggalin aja Dirga sama Trio semprul, kay ?

-----

Disisi lain, di kamar AlfaRa, Taehyung yang udah selesai mandi milih untuk tiduran diatas kasur selagi nunggu Rasyid selesai mandi.

Suasana kamar itu hening banget, bahkan Taehyung sendiri lebih memilih untuk berkutat sama pikirannya daripada turun ke bawah kayak yang Dirga bilang tadi.

"Kak,"

Dan Letnan Sianeda itu tersentak ketika Rasyid manggil dia di sela-sela lamunannya, "Eh, udah selesai mandinya?"

"Udah kok" tangan Rasyid bergerak untuk ngikat tali bathrobe-nya. Kan bisa gawat kalo keliatan Taehyung.

"Dek, mau turun ke bawah gak?"

"Ng---nanti aja deh, Kak" sekarang Rasyid lagi sibuk milih bajunya, sampe gak sadar kalo bathrobe di bagian bahunya merosot dan sebelah bahu putihnya keliatan.

'Kuatkan fansyah yawloo'

Tapi namanya anak remaja yang puber dan hormonnya meletup-letup, Taehyung bangkit dari tidurnya, berjalan kearah Rasyid dan meluk pinggang ramping Rasyid.

'A-ah, kak jangan'

Bahunya di kecup, sesekali di gigit gemas sama Taehyung.

"Dek, kalo kakak bilang mau kamu gimana?"

"Hah? Maksudnya------Kakak!"

Rasyid kaget ketika Taehyung narik dia dan di hempaskan keatas kasur. "Kak, m-mau apa?"

Dengan berani Taehyung naik keatas kasur, mengukung badan si adek yang ada di bawahnya,

"Cantik"

Pipi berisi Rasyid merah. Ya merahlah, kan gebetan yang bilang, merona dong ya.

'Eung--- kakak--hh'

Mendesah ketika mulut berdosa Taehyung menjelajah di lehernya.

"Dek, kakak mau kamu. Boleh?"

Rasyid ngerti, ngerti banget sama yang Taehyung maksud. Dia ngerti kok karena remaja kayak mereka ini emang lagi di masa hormon membludak dan jujur, dia juga ngerasain hal yang sama.

"Ta-tapi pelan ya, Kak?"

"Iya, Sayang"

"Janji?"

"Janji"

"Pinky promise?" Rasyid ulurin jari kelingkingnya, hidung ngerut lucu.

"Pinky promise" dan Taehyung balas nautin jari kelingkingnya ke kelingking Jungkook.

Setelah pinky promise, Taehyung ngelanjutin kegiatannya menjamah tubuh Rasyid.

"Kakak, buka~"

Rasyid merengek pelan sambil narik-narik kemeja Taehyung di bagian dada.

Taehyung terkekeh, kemudian berbisik dengan suara beratnya di telinga Rasyid,



"Buka sendiri, Sayang"

---

"Bang Dirga,"

"Oi?"

Dirga sama Haechan lagi berdua di taman belakang. Dirga lagi asyik nyiapin panggangan, sementara Haechan cuma duduk di kursi panjang dan memperhatiin Dirga.

"Tadi gua denger suara aneh"

"Suara aneh? Lo denger apa emang?"

"Aneh pokoknya bang"

"Aneh apasih, Ecan? Lo denger Mimi Peri duet sama Dijjah?"

"Eh bangsat"

Jimin ketawa, terus lanjut nyiapin panggangannya.

"Gua denger dari kamar bang fansyah sama rasyid"

"Suaranya gimana?"

"Suara desahan, Bang"

"HAH? LO BILANG APA NJING?"

"cONGE LO BANG!"

Sekali lagi, tinggalkan aja Dirga sama salah satu Trio semprul.

--

Balik ke AlfaRa.

'Hh---ah! Kakak--'

Bathrobe-nya udah berantakan, leher dada dan paha dalamnya udah di tandai dengan ruam merah, dan gimana Rasyid mencakar punggung Taehyung itu bisa menjelaskan kalo mereka baru aja sampe klimaks.

"Kakak,"

Taehyung berguling ke samping dan tiduran di sebelah Rasyid, "Hm?"

"Sekarang kita ini a-apa?"

Taehyung senyum, pelipis Rasyis di kecup sekilas,

"Mine"

Dan Rasyid senang bukan main, karena dia tau maksud si Kakak bilang gitu adalah----secara gak langsung nembak dia.

"I'm yours, Kak"










------

CIE CIE DAH OFFICIAL

PEJENYA MINTA SAMA DIRGA AJA GAES, KELEBIHAN DUIT DIANYA

HEHE

MAAP YA BELUM BISA NULIS BOKEP, GEGARA 'ITU' GAES. JADINYA YA BEGITU

PAN KAPAN KASIH BOKEP DEH.


TKJ dan AKUNTANSI | taekook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang