133; adek bayinya

8K 1.1K 71
                                    
























Malam ini dingin, Rasyid sendirian di rumahnya sedang nonton tv diruang tamu ditemani sepiring melon yang sudah di potong-potong.

Mana Taehyung?

Ho ho, dia masih di kantor. Katanya bakal pulang terlambat karena harus tanda tangani banyak laporan.

"Sepi. Telponan sama Dewi ah"

Masih inget dong ya sama toa kita tercinta.

Rasyid ambil hpnya yang ada di atas meja, kemudian buka line dan cari kontak 'Dewi toa'. Setelah dapat, langsung tekan video call. Begitu terhubung, langsung muncul wajah kusut Dewi di layarnya.

'Rasyiiiid!!'

"Apa sih, Dew? Pake teriak-teriak segala?"

'Kepala Raisa tuh pusing! Masa Pak Minion kasih tugas banyak plus rumit banget! Raisa tuh gak bisa diginiin!'

"Ciee yang pusing cie, aku dong santai"

'Enak banget sih, mau nikah aja ah :('

"Jangan! Tamat sekolah dulu"

'Wi? Siapa tuh?'

'Eh lo vidcall gak ngajak ngajak lo!'

"Dew, ada siapa?"

'Biasa, ada babu disini-----Anjeng! Kembaran Irfan Bachdim dikatain babu'

"Oh? Echan? Jeno?"

'Rasyiiiid!! Bang Fansyah mana?'

"Masih dikantor dianya, lembur"

Kurang lebih sepuluh menit mereka bertiga ngobrol, sampai akhirnya Dewi ngantuk dan video call mereka berakhir. Setelah itu, Rasyid letakkan hpnya dan bangkit dari duduknya, rencananya mau letakkan piring kotornya ke wastafel, tapi harus diurungkan karena tiba-tiba Rasyid ngerasa perutnya sakit. Terpaksa dia harus duduk lagi.

"A-aw....sayang, jangan keras-keras"

Perut buncitnya yang di balut kemeja Taehyung di elus-elus sayang, sesekali dapat balasan tendangan cukup keras dari dalam. Rasanya sakit, serius deh.

Tangannya raih hpnya, kemudian speed dial ke nomor Taehyung. Wah, disaat begini nih, Taehyung sering gak ada.

"Kakak,"

'Iya? Hei, kenapa?"

"Sakit....pulang"

'Sakit? Apanya yang sakit? Kamu jatoh ya?'

"Perutku. A-aw.......Nggak jatoh, pokoknya pulang"

'Iya-iya, ini udah deket. Tunggu ya?'

Habis bilang begitu, Rasyid langsung putuskan sambungan sepihak, coba tahan rasa sakit di perutnya. Sesekali perutnya di elus sayang, tapi hasilnya sama, dapat balasan tendangan dari dalam.

"Rasyid?"

Gak tau deh, Taehyung kapan sampenya, tau-tau udah berdiri di dekat tv.

"Masih sakit?"

Taehyung dekati Rasyid, berlutut di depan istrinya, kemudian elus perut buncit kesayangannya dengan lembut.

"Anak Papa, jangan keras-keras kalau main. Kasian Bunda kalian kesakitan. Jangan buat Bunda sakit, Sayang"




Cup





Ada kecupan halus seperti biasa yang berlabuh di perut Rasyid. Dan betul aja, setelah di nasehati Taehyung, baru adek bayinya diam. Mungkin tau, kalau yang ngomong Papanya.

"Masih sakit?"

"Udah mendingan kok"

Rasyid tangkup pipi suaminya, kemudian ditarik-tarik agak kuat.

"Aduh! Kok ditarik sih?"

"Salah sendiri lama. Mana kata Kak Dirga tadi pagi kamu ketemu sama Kak Siyeon"

// ketemu gua inalillahi lo, Dir
-syah

"Dia dateng ke kantorku mau ajak kerja sama, bukan yang lain-lain"

"Tetep aja sih,"

"Dengar ya, Sayangku, Malaikatku, Semestaku. Aku nggak ada apa-apa sama Siyeon, kalau nggak percaya aku kasih rekaman cctvnya deh"

"Tau, tapi aku nggak suka"

"Ciaa cemburu ceritanya?"






















Ya.....itu Taehyung, walaupun sudah bukan anak SMK tetap aja jahilnya masih mengalir dalam nadinya.


















-------

Aku buat chapter ini karena keinget dulu waktu mamaku hamil adekku :')

Duh :(

Hueee, ntar lagi tamat cuy

TKJ dan AKUNTANSI | taekook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang