56;

10.1K 1.7K 188
                                    







"Kak,"

"Kakak,"

"Kak, bangun dulu!"

Pagi-pagi dan seorang Rasyid sudah sibuk bangunin singa pemalas yang lagi tidur.

"Apa, sayang?"

Suaranya serak, buat Rasyid yang mendengar jadi merona.

"Tadi kak chandra telpon"

Nyawanya belum terkumpul, mau bangun juga sebenarnya masih ogah. "Bilang apa?"

"Katanya jangan lupa sama racing pagi ini, gitu katanya"

Kedua mata Taehyung langsung terbuka, yang tadinya berbaring sekarang jadi duduk. "Sekarang jam berapa?"

"Ng---masih jam setengah delapan kok"

Taehyung hela napas lega, di kira tadi dia sudah terlambat jadwal racing hari ini. Kemudian beralih tatap pacarnya yang duduk di hadapannya. "Kok udah wangi? Udah mandi ya?"

"Belumlah, cuma pake parfum, kok bego?"

Nyes. Emang Rasyid gak boleh lagi bergaul sama adit.

"Ya aku tanya loh,"

Rasyid gak jawab, tapi lebih milih nanya sesuatu. "Kak, racingnya jam berapa?"

"Jam 10"

"Gitu,"

Taehyung pagi-pagi sudah gemas sama pacarnya, jadilah Rasyid di tarik untuk di peluk, kemudian pelipisnya di kecup.

"Ih, kakak bau rokok!"

Punggunya di pukul agak kuat, walaupun agak tapi rasanya sakit. Mana Taehyung banyakan tulang.

"Hidungmu sensitif terus beberapa hari ini"

"Mana tau, pokoknya gak mau cium yang bau-bau"

Gumaman gak jelas sebagai balasan, kemudian sebuah prmikiran terlintas di otak Taehyung, "Dek, kamu belakangan ini mual juga gak?"

"Hm? Iya sih, terkadang. Karena aku kebanyakan makan, kenapa?"

Raut wajah Taehyung berubah datar, agak kecewa juga sih yang dia pikirkan ternyata salah, tapi tangannya itu malah nyelip masuk ke dalam sweater Rasyid dan membelai punggung halus pacarnya ini.

"Kak, bentar lagi aku mau jalan santai"

"Keliling komplek?"

"Iya, sekalian cuci mata liat cogan"

"Kurang ajar"

Rasyid terkekeh, pacarnya enak buat di gangguin.

"Perlu kutememin gak?"

Pelukannya di lepas oleh Rasyid, kemudian jari-jari halusnya tangkup kedua pipi Taehyung. "Gak usah. Kakak kan mau pergi, kakak persiapan aja. Tadi aku udah masak sarapan, mama juga telpon katanya nanti malam pulang"

Yaudah iya, kalo istri udah bilang gitu.
















|

Di jalan komplek, Rasyid jalan sendirian sambil menikmati udara pagi yang dingin. Ranumnya sesekali bernyanyi untuk mengusir kesendirian----sampai matanya menangkap sosok perempuan dengan baju terusan selutut berjalan kearahnya.

'Kayak kenal----ho! Si uler?'

Tebakan Rasyid benar, itu Siyeon Nahila.

"Kamu?"

"Oh? Kak Siyeon"

Keduanya berhenti ketika jarak tinggal 3 langkah.

"Rumahmu disini?"

"Enggak, aku dari rumah tanteku, kak"

Siyeon mengangguk, sementara Rasyid dalam hati sudah mengumpat.

"Kakak sendiri? Rumahnya disini?"

"Oh, aku mau ke rumah Alfansyah"

'Eh anjing'

"Kak fansyah? Setauku tadi rumahnya gak ada orang deh, kak. Mungkin pergi?"

"Oh ya?"

Waktu Rasyid mau ngomong lagi, ada yang teriak manggil namanya. "Rasyid!"

Siyeon dan Rasyid menoleh ke belakang dan melihat Taehyung yang berlari kearah mereka dengan hoodie abu dan celana olahraga.

"Kamu ya, tadi janjinya kasih sarapan tambahan" nyolot Taehyung begitu berdiri di sebelah Rasyid.

"Sarapan tambahan apa sih? Hidungku sensitif lagi gak bisa cium bau bawang lama-lama"

"Halah, alesan"

Kemudian dagu yang lebih muda di pegang lembut, lalu di paksa menoleh kearah yang lebih tua.
"Jahat,"

"Gak kok, aku baik. Aku titisan malaikat"

"Iya tau, malaikatnya kakak"

Habis itu yang kalian inginkan pun terjadi.














Taehyung cium Rasyid di depan Siyeon.












-------
Selamat hari minggu!

Selamat malas-malasan

Mager nih :"

TKJ dan AKUNTANSI | taekook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang