Seharian di kantin. Osis dan yang berkepentingan belum boleh pulang kalau laporan untuk event penutupan semester belum selesai.
Dari pagi sampai sore ini Taehyung hampir habis 2 bungkus rokok.
Nyebat di kantin sendirian, sementara orang lain sibuk urusin event.
Kepalanya sakit, nyut-nyutan, mau pecah.
Pokoknya Taehyung hari ini benar-benar kacau. Seragamnya keluar, rambutnya sedikit acak, pipi kanannya lebam, pelipis kirinya juga lebam, dan sudut bibirnya robek.
Taehyung gak berantem di sekolah kok.
"Dirga!"
Lihat Dirga masuk area kantin langsung di panggil, sayangnya Dirga cuma noleh lalu buang muka, buru-buru cabut dari situ.
Tau. Taehyung tau pasti semua sahabatnya, terutama Rasyid kecewa sama dia, bahkan Taehyung kecewa sama dirinya sendiri.Taehyung paling benci kalau orang lain kecewa karena dirinya.
Jari-jarinya terulur ambil sebatang rokok baru, di selipkan di belah bibir, pematik di nyalakan.
"Heh! Udah mau dua bungkus, bangsat! Lo mau innalillahi apa gimana?!"
Untungnya Hoseok datang di saat yang pas. Rokok yang hampir terbakar ditarik paksa dari bibir Taehyung, kemudian di lempar begitu aja.
"Ya biarin, gua emang berencana gitu kok"
Setan.
"Lo kenapa? Pasti ada yang lain selain masalah sama Rasyid kan?"
Taehyung bungkam, gak tau harus jawab apa.
"Papa sama Mama?"
"Hm"
Awalnya Hoseok coba sentuh pipi Taehyung yang lebam, tapi Taehyung buang muka. Tanda gak mau di sentuh.
"Mau ke uks gak?"
"Gak."
"Ke markas?"
Ada jeda sebentar sebelum Taehyung meng-iyakan pertanyaan sahabatnya.
|
"Syah, lo di panggil kepala sekolah loh sebenarnya"
"Ngapain?"
"Gak sadar diri! Meja di kelas ada empat yang lo tendang dan semuanya rusak, bego!"
"Peduli apa?"
Latarnya di markas----ruangan khusus punya anak Sianeda.
Taehyung tiduran di atas sofa, selimut tebal melindungi tubuhnya dari dinginnya AC.
Wah. Ini pasti Dirga yang nyumbang AC.
"Yaudah terserah, gua mau urus laporan klub dulu. Lo tunggu disini. Istirahat, jangan macem-macem"
"Hm"
//yeu dasar sempak dugong. Orang nasehatin panjang-panjang jawabnya cuma 'hm' -chandra
Sebenarnya gak yakin mau tinggalin Taehyung, tapi laporannya gak bisa menunggu lebih lama.
"Kalau perlu sesuatu free call, Jing"
"Hm"
Setelah itu Hoseok keluar, tinggalkan Taehyung sendirian di ruangan yang udah turun temurun jadi markas Sianeda selama 6 tahun.
Sendirian. Tanpa tau Taehyung nangis di ruangan itu.
"Rasyid, bisa minta tolong gak?"
"Mau ngapain, Kak?"
"Tolong ambilin map di markas dong, tadi ketinggalan"
"Yaudah, tunggu ya kak"
Gak salah kan Chandra lakuin ini?
Dia cuma mau Rasyid sama Taehyung baikan. Entah jalan keluarnya putus atau apalah itu, intinya mereka berdua baikan. Masalahnya selesai.
Tiba di markas, Rasyid buka pintu kayu kokoh markas mereka. Kaget bukan main lihat sosok Taehyung lagi tidur diatas sofa.
"Ck, Kak Chandra sengaja"
Maunya keluar dari sana, tapi diurungkan karena dengar suara isakan.
"Kakak?"
Langkahnya hati-hati sekali, takut Taehyung bangun. Begitu sampai di depan sofa, jari-jarinya terulur, sebelah pipi Taehyung di elus sayang.
Taehyung nangis dalam tidurnya sendiri.
Sebenarnya heran kenapa pacarnya bisa babak belur begini, seingatnya gak ada berita soal Taehyung berantem di sekolah.
Asik usap pipi Taehyung sampai gak sadar pacarnya terbangun.
"Rasyid,"
"K-kak"
"Kenapa disini?"
"Ta-tadi di suruh kak chandra"
Gak ada balasan dari Taehyung, tapi tangannya bergerak untuk genggam tangan Rasyid yang berada di pipinya, "Maaf,"
"H-hah?"
"Kemarin, maaf. Aku mabuk, gak sadar. Tau kok itu salahku"
Permintaan maaf Taehyung gak di jawab, lebih milih bertanya soal wajah babak belur Taehyung.
"Kenapa babak belur begitu? Berantem sama siapa?"
Genggaman di tangannya terlepas begitu saja, Taehyung ubah posisi jadi belakangi Rasyid, sepertinya masih ragu mau menjawab.
"Kak, kenapa? Bajumu juga, kenapa ada bercak merahnya? Kakak berantem sama siapa coba?"
"Punggungku luka, kemarin malam setelah kamu pergi Papa datang, jadinya berantem sama dia. Hampir bunuh-bunuhan malah"
Rasyid berlutut di depan sofa, ubah posisi Taehyung seperti semula secara paksa, lepas satu per satu kancing seragam pacarnya sampai perban putih yang melilit di tubuh Taehyung kelihatan.
"Bego! Kalian kenapa bisa berantem sih?! Dia papamu, Taehyung!"
"Dia Papaku, terus aku Anak yang lahir secara gak sengaja, begitu?"
"Kak, maksudku bukan gitu"
Sikunya jadi tumpuan, tangkup sebelah pipi pacarnya dan bibir merah pacarnya di klaim lagi.
Lagi
Lagi
Lagi
Taehyung Alfansyah depresi.
-------
Tidak tau tulis apa
Hehe. Baru update ya, baru pulang latihan soalnya huhuu
Kenawhy hari kamis harus ada bazar + pensi sih :(
Ga lyke.
KAMU SEDANG MEMBACA
TKJ dan AKUNTANSI | taekook
Fanfiction[DO NOT USE MY CHARACTERS NAME!] Kisah cinta dan persahabatan bobrok Taehyung Alfansyah, si Letnan Sianeda dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. (9.12.2017) #21 in fanfiction (25.5.2019) #2 in taekook (12.8.2019) #2in vkook Hars words! 8.10.20...