23; Letnan, selamat ulang tahun!

3.6K 651 95
                                    















Malam ini tanggal 29 Desember dan tinggal hitungan menit menuju ulang tahun sang Letnan Sianeda.



"Shhttt, bunda itu lilinnya nyalain"

"Iya bentar, Kak. Ini mancisnya udah sekarat"

"Bunda, om sama tante yang lain bakal kesini?"

"Iya keknya, tiap taun kan mereka ngerayain ulang tahun Papa kalian"

Di depan ruang kebesaran Taehyung, ada dua orang kesayangannya tengah sibuk sendiri untuk menyalakan lilin. Yup! Itu Syahfira dan sang Bunda.

"Kak, ketuk gih" kata Bunda.

Sebagai anak yang berbakti, Syahfira langsung mengetuk pintu besar yang menjadi penghalang. "Papa, keluar dulu. Kata Bunda ada yang mau dibicarain"

Dari dalam terdengar suara derit kursi digeser dan derap langkah kaki. Segera Syahfira dan Rasyid mengambil posisi, dengan Rasyid yang memegang kue dan Syahfira yang memegang kotak hadiah.

"Kenapa lagi---"

"Selamat ulang tahun!"

Oh? Taehyung kaget karena tiba-tiba di depan pintu ruangannya ada istri dan anak bungsunya--ada yang memegang kue, ada yang memegang kotak hadiah.

Ah, Taehyung baru ingat kalau dia ulang tahun--setelah melirik jam tangan.

"Makasih kalian berdua," Taehyung maju, tangan kiri terulur untuk mengusap rambut Syahfira, sementara dia sibuk mengecup dahi Rasyid. Setelah itu baru mengecup dahi Syahfira.
"Ayo ke ruang tengah"

Tangannya merangkul bahu Fira dan Rasyid, kemudian dibawa ke ruang tengah--rencananya mau makan kue disitu.

Ah, enak ya Fansyah pas ultah keluarganya lengkap--

"Kak, abangmu kemana?"

Eh?












👑












Jam 00.31, Fansyah, Rasyid, dan Fira masih asik menonton tv sambil makan kue, sampai bel rumah mereka bunyi. Tadinya mau Rasyid yang buka kan pintu, tapi kata Fansyah dia aja.

Begitu sampai di hadapan pintu, Fansyah dengar suara berisik dari luar.

"Eh eh kiri dikit biar nanti kuenya nggak jatoh"

"WOI CONFETTI PUNYA GUE MANA?!"

"IH DEWI SUARA LO!"

"SUARA KALIAN ANJ--ASTAGFIRULLAH!"

"Bacot kali kelen ya!"

Hadeeeh.

Dengan wajh datar Fansyah buka pintu rumahnya dan dia langsung di hujani dengan confetti.

"HABEDE LETNAN!!!"

Sudah jelas dong anak Sianeda ya,

"MASA DEPANKUUU SELAMAT ULANG TAHUN! TETEP SAYANG SAMAKU YAA"

"WOO MENELNYA GAK ILANG ILANG WOO"

"Fansyah habede!!"

"CIE BANG FANSYAH HABEDE CIEE"

"BANG FANSYAH MAKIN TUA KIW"

"MAKIN CEPET MASUK KUBUR TETEW"

Super sekali ucapan dari trio toa ya :)

Tanpa banyak basa basi, Fansyah langsung meniup lilin yang menghias kue tanpa disuruh.

"YEEEE!!!"

Setelahnya seluruh anak-anak Sianeda masuk ke dalam rumah yang jelas disambut heboh sama Syahfira--maklum, dia kangen Om Jeno.

"Om Jeno!"

"Halo ponakan!"

Aduh, mana pake pelukan lagi--- Fansyh pengen mukul, tapi Jeno dulu udah sering jagain Syahfira.
"Rasyid istri keduakuuu, kakak satang sayaaang"

Dirga doang ini yg kek gini.

Belum sempat Dirga ngeraih Rasyid, udah di tarik duluan kerah bajunya sama Fansyah. "Heh, aku yang ulang tahun. Mending ko sayang sayang samaku daripada sama istriku"

"Aduh Fansyah, tumben kamu peka" Dirga langsung meluk Fansyah, punggung sahabatnya itu di tepuk-tepuk. "Selamat ulang tahun, Alfansyah"

"Yoi, makasih yo"

Habis itu mereka gelar karpet mahal kesukaan Rasyid dan duduk melingkar di atas karpet.

"Lah? Bian mana? Biasanya dia yang paling di depan kalo udah ulang tahunmu, Syah?" Tanya Chandra yang lagi nyemil phd--eh gini-gini mereka bawa banyak makanan ya, soalnya mau pesta semalam suntuk. Siapa yang bayar? Tuan Muda Dirgantara lah :)

"Nggak tau. Anaknya nggak pulang-pulang dari siang" balas Fansyah yang lagi perhatikan Fira mabar bareng Jeno--posisinya Fira ada di rangkulan Fansyah, dengan dagu sang Papa yang bertumpu dipuncak kepalanya.

"Syah, aku ambil tepung yo!" Celetukan Dirga berhasil nyita perhatian Fansyah.

"Iya, eh----itu ada di rak atas woi! Nyampe nggak?"

Setelah Dirga sampe di dapur baru Fansyah inget dan untungnya dia langsung gerak ke dapur---dan di dapur sudah ada Dirga yang naik keatas kursi sambil periksa satu per satu rak atas.

Emang sih, rak itu tinggi--bahkan Fansyah sama Bian yang setinggi itu masih sering pake kursi kalo mau ambil sesuatu dari situ.

"Nggak nampak. Mana ya? Oh! Ini dia---e-eh!"

Kan, inilah si Dirga ini, pecicilan aja---kalo nggak ditahan Fansyah pinggangnya pasti dia udah jatuh.

"Kau ini dari dulu nggak bisa diem ya?"

"Duh, jadi terharu"

Jadi posisinya, Fansyah pegangi pinggang Dirga--kalo diliat dari samping persis seperti meluk pinggangnya. Emang sih sahabatnya ini ringan, gak ada beratnya sama sekali buat dia.

"Eh, aku mau ngasih ini sekalian," kata Dirga sambil keluarkan amplop putih dari saku jaketnya.
"Apa ni?"

Jari-jari Fansyah bergerak untuk membuka amplop putih pemberian Dirga, dan--"tiket pesawat?"

"Besok jam 11 kita berangkat ke pulauku. Ajak Bian sama Fira gih"

"Tapi ini ada 20 tiket woi"

Dirga ketawa, manis sekali sampai matanya ilang. "Ya anak-anak yang lain ikut lah, pesawatnya udah di booking sama Ayah lagian"

Pengen Fansyah cium rasanya si Tuan Muda Dirgantara ini. Suka-suka dia aja ya ;)

Mungkin seandainya Dirga pihak bawah, pasti bukan Rasyid yang jadi istrinya.

Hmm









------

Yee update!

Udah lama ya?

Hehe maap loh gaes :'

Buat yang mau liat kejutan Fabian untuk Papanya bakal ada di 'Diari Papa dan Bian!'

Hehe kalau mau tau bakal disana ya!

Oh ya, kalian banyak banget yang bilang kalo Fansyh kesannya pilih kasih.

No no no---Fansyah nggak pilih kasih karena selama ini yg kutunjukin cuma gimana Fansyah ke Bian.

Nanti kalo kutunjukin gimana Fansyah ke Fira kalian cemburu lho :))
Yang tadi itu baru moment kecil Fansyah Fira.

Trust me, Fira itu bener-bener di perlakuin kek Tuan Puteri sama Fansyah :)



TKJ dan AKUNTANSI | taekook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang