8 - Calum's

477 33 3
                                        

For calonhood

"Cal ?"

Aku berjalan keluar kamar mandi mencari seseorang yang pastinya sedang memakan sarapan entah dimana. Apartemen dua lantai ini membuatku harus naik turun berkali kali.

"Cal ?"

Aku masih terus berjalan sambil memanggilnya. Berjalan ke arah dapur. Berhenti karena melihatnya memakai headphone hitam milikku sambil memasak juga menari nari sedikit. Tanpa kaos. Hanya celana selutut longgarnya.

Astaga.

Hanya satu kata itu yang berjalan di benakku. Ada apa dengannya hari ini ?

Aku mendekatinya dan menarik ikatan rambutku yang berada di pergelangan tangannya. Membuatnya mengaduh sebentar lalu melepaskan headphone nya ?

"Apa ?" Tanyanya polos.

"Baju gym mu berada di kamar mandi ku." Ucapku sambil menyuruhnya mengambil baju nya dan menaruhnya di ruang laundry.

Aku pun menggantikannya memasak sampai ia kembali ke dapur dengan keadaan sudah rapi.

"Where are you going today ?" Ucapku menyodorkan piring berisi pancake ke arahnya.

"Meeting with the boys." Ucapnya mulai memakan pancakenya.

□■□■□

Aku menutup laptopku setelah menyelesaikan tugas kampusku. Sekarang pukul 11 malam tanda sudah lebih dari 12 jam dia pergi.

Aku kembali berjalan ke dapur. Mencari bubuk minuman yang kira kira bisa mencegah kantuk bernama kopi. Menyeduh kopi itu dan mengaduknya selagi berjalan ke arah sofa.

Cal ❤

Hey Cutie. I'm at Luke's rn. I can't go back tonight. I'll be back in the morning tho.

Aku mematikan tv melihat pesan itu. Memutuskan untuk turun ke bawah dan tidur.

○●○●

Dengan lamban, aku meraih handphoneku. Aku memiliki satu minggu tanpa kampus karena dosen ku halangan.

04.32

Aku menaruh kembali handphoneku dan merenggangkan tubuhku yang kaku. Menguap sebentar lalu memutuskan untuk melihat ke kamar sebelah yaitu kamar Calum.

Aku mengetuk pintunya perlahan. Memanggilnya untuk memastikan ia di dalam. Tidak mendapat jawaban, aku membuka pintu. Melihat ke arah kasurnya yang tertata rapi. Kembali menutup pintu mengetahui ia belum kembali.

Mengikat rambut sembari menaiki tangga ke lantai atas. Menaruh handphone yang tidak lupa aku bawa di meja. Membuka laci mencari sereal kesukaanku dan membuka kulkas mengambil susu. Menaruh sereal dan susu di sebelah handphoneku dan beralih menngambil sendok dan mangkuk.

Aku menaruh kembali suapan serealku merasakan handphoneku bergetar.

Stupid Blondie

Hey. Calum told me to tell you that you have to meet him at the beach near your apart.

Aku memutar mata dan memakan serealku dengan cepat. Turun ke lantai bawah. Memasuki kamarku, mandi, dan berganti baju. Mengambil kunci mobil dan topi. Mengunci apartemen dan pergi.

Aku memarkirkan mobil hitam milikku dan menguncinya. Melihat pemandangan pantai pagi ini di atas tebing yang tak curam. Tebing ini di buat untuk tempat parkir pantai di bawah sana. Yang mengharuskan ku berjalan kaki.

Aku berjalan kaki dengan santai. Setelah sampai di ujung jalan yang hampir bertemu dengan pasir, aku mengedarkan pandangan. Mencari sosok lelaki yang lebih tinggi dariku sambil memandangi sunrise pagi ini.

Aku tergelak merasakan ada sepasang lengan melingkar di perutku dari belakang. Dari harumnya, aku bisa dengan tepat menebak dia Calum.

"Happy Birthday." Dia berbisik. Aku membulatkan mata. Membuka layar handphoneku.

Sat,(ur b day)

Aku dan Calum berakhir duduk di batu batu dekat laut.

"Can u give me one promise ?" He said.

"Sure."

"Take my last name while i take your heart."

Malu gue. Receh af.

Hope ya like it

Love,
Tep.

OneShot(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang