66. 1D's : Quarentine 1/?

217 21 2
                                    

Hi! Udah lama ya tep gak mampir ? Semoga kalian para kaum rebahan dan kaum kaum lainnya tetep gak bosen #dirumahaja janlup doa nya buat para tenaga medis! Anyway, happy good friday and easter untuk kalian yang merayakan!

Tep currently is missing 1D more than ever. So, here it is. Sit back, relax, dan enjoy ;)

▪︎▪︎▪︎▪︎

Y/n's point of view

Ting nong...

Aku menggeram kesal lalu bangkit dari sofa, padahal baru saja duduk sebentar setelah membereskan rumah, hitung hitung olahraga.

"Siapa di-"

"Hi !"

Aku melongo melihat manusia tinggi di depanku yang tengah memperlihatkan lesung pipi nya. I've never seen him since the hiatus.

"Oh my, Hazza!"

Aku berhambur memeluknya erat, aku rindu tentu saja. Terlebih aku juga sering ikut 1D tour dulu. Mereka bagai keluarga sendiri, sedih rasanya saat mereka memutuskan untuk berpisah sejenak, tapi they deserve some rest.

"Love, i miss you too!" Ucapnya sembari tersenyum dan mengurai pelukan. Aku menyadari ia membawa koper di sebelahnya membuatku menatapnya bingung.

"We are going to spend quarentine together !" Ucapnya setengah berteriak dengan nada penuh semangat, membuatku menyerit heran.

"Kau dan aku ?" Tanyaku sembari membiarkannya masuk, ia terkekeh menenteng kopernya masuk.

"No, the lads will be here too! We're going to spend the whole quarentine here! And we'll pick them up in about an hour." Jelasnya sambil mengedarkan pandangan ke rumahku, tersenyum.

"Sudah lama tidak kesini. Dulu rumah ini selalu ramai," ucap nya masih mengedarkan pandangan ke ruangan, lalu pandangannya jatuh pada pigura yang ku pasang di ruang santai.

"Oh there's me ! And the whole 1D family !" Ucapnya girang membuatku terkekeh lalu menyusulnya setelah mengunci pintu.

"Pakailah kamarmu, Haz. Baru ku bersihkan, ku buatkan makan siang."

"Thank you," ucapnya tersenyum yang ku angguki, ia pun berlalu ke kamar yang dulu ia tempati dan ia klaim bagai miliknya, dan selama nya akan jadi miliknya

Dulu, rumah ini ramai, ramai sekali. Tiada hari tanpa Zayn menyeret selimut kesana kemari, Harry dengan handphone dan senyum konyolnya, Liam yang akan berbaik hati membantu membereskan piring, Louis yang memintaku menjus wortel untuknya, juga Niall, si pirang yang jago makan itu.

Rumah ini penuh kenangan, sampai akhirnya, memilih jalan sendiri, rehat sementara. Dan aku pun mengerti. Dulu, cukup sulit beradaptasi dengan rumah yang kosong, hanya aku sendiri.

Aku menggeleng pelan lalu membuatkan makan siang untuk Harry, dada ayam panggang juga sayuran. Harusnya ia lelah setelah terbang dari kampung halamannya, ia butuh nutrisi.

"Liam dan Zayn di satu flight yang sama. Mereka akan sampai sekitaran dua jam lagi, Niall nanti malam, dan Louis besok pagi." Ucap Harry yang sudah duduk manis di meja makan, membuatku menoleh dan mengangguk.

"How's life, y/n ?" Tanya Harry saat aku sudah mendorong piring berisi makan siangnya ke depannya.

"Aku melanjutkan youtube, mengcover beberapa lagu, juga vlog. Menulis blog dan menerbitkan buku." Ucapku tersenyum sembari memperhatikannya makan.

"Ah iya, congrats untuk bukunya. Aku sempat membacanya, isi nya bagus sekali."

"How's life, Haz ?"

Ia tersenyum,

"Been missing the old days lately."

▪︎▪︎▪︎▪︎

"Y/n !"

Aku berhambur memeluk Liam yang baru keluar gerbang kedatangan dengan erat. Aku merindukan sosok berjiwa ayah ini, sangat.

"So, you don't miss me huh ?"

Aku pun beralih pada Zayn, si pakistan ini tak berubah. Masih dengan wajah sayup dan kacamata. Masih tetap se tampan dulu.

"Ayo pulang, aku tak sabar menghabiskan waktu seperti dulu."

▪︎▪︎▪︎▪︎

"Y/N MANA SELIMUTKU ?!"

"DI LACI PALING BAWAH !"

Liam menggeleng geleng mendengarku berteriak dari dapur, menyahuti Zayn yang bertanya dari kamarnya.

"Aku tak tau mengapa suaranya tetap bagus sedangkan kerjaannya teriak terus." Keluh Liam sembari menduduki meja makan, memperhatikanku yang tengah memasak. Liam dan Zayn lapar, sedangkan Harry tengah asik memakan yogurt.

"Sebelum menjemput Niall, ke supermarket dulu ya ? Biar tak perlu pergi pergi lagi." Harry yang menjadi supirku hari ini mengangguk angguk saja.

"Zaynie-boo!"

"Coming!"

Aku meletakan satu piring di depan Liam dan satunya lagi di depan kursi kosong di depan Harry. Lalu menduduki kursi kosong di sebelah Harry.

"Kau tak makan ?" Sahut Liam membuatku menggeleng.

"Aku sudah."

"Hey boys!" Sapa Zayn lalu menduduki kursi kosong tadi, menyantap makan siang yang telat.

Aku tersenyum kecil, rumahku pasti sangat ramai. Suasana yang ku rindu pasti kembali.

nih deh ya segini dulu

pasti ada lanjutan coming up.

komen aja kalau kangen, nanti di balesin oke ?

hope you all are doing great, jangan kemana mana dulu ya ? dunia lagi kurang bersahabat.

also if you wanted to know me more just go to insta @tepzvlr so we can have a convo.

love,
tep.

OneShot(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang