65. Jonah's : happily ever after

173 12 3
                                    

Y/n's pov :

Aku menghembuskan napas kesal, apa apaan ! Setelah semalam apartemen atau bisa di bilang pent house milik Jonah dan aku di poligami oleh bandmates nya Jonah, mereka malah langsung pergi pagi pagi buta. Tanpa membereskan ruang tamu dan kamar tamu yang berantakan, juga kamar mandi.

Aku hanya bisa memegang kepala, menahan pening saat keluar kamar.

Yang benar saja, sofa penuh popcorn, lantai penuh bantal dan selimut, lengkap dengan bungkus snack, botol hairspray dan parfum, kaset film, kabel, earphone entah milik siapa, sepatu, baju, hoddie, dan panci ?

Oh ayolah apa yang mereka ingin lakukan semalam.

Aku hanya bisa menggerutu sambil memunguti sampah sampah yang berserakkan.

Ku pastikan besok besok mereka tak boleh menginap lagi !

▪︎▪︎▪︎▪︎

Ting!

Aku menggeram kesal, baru saja duduk, notif pun masuk. Melangkah gontai menuju meja dapur dan melihat siapa yang malam malam begini mengirimkan pesan.

Jo-bear :
Temui aku di rooftop studio, ada yang perlu di bicarakan.

Aku pun mengantongi handphone tanpa membalas pesan Jonah, menyambar jaket yang tergantung dekat pintu, memakai sandal, mengambil kunci mobil lalu bergegas keluar.

Apa yang baru saja Jonah katakan mampu membuat jantung ku jatuh ke lambung.

Berkendara dengan kecepatan tinggi di pukul setengah dua belas malam bukan pilihan yang tepat. Kendaraan masih berlalu lalang sama cepatnya dengan aku yang berusaha membelah ramai nya kota LA.

Kapan mereka tidur sih ?! Pagi siang malam ramai terus !

Mulutku terus berkomat kamit memaki Jonah yang membuatku berkendara selarut ini. Sesampai nya di bangunan studio, aku langsung memarkir kan mobil dan menaiki lift sampai lantai teratas, rooftop.

Gelap, tak ada siapa pun.

Ingin rasanya mundur untuk kembali memasuki lift tetapi tiba tiba lampu di sekitar rooftop menyala.

Indah, dengan lampu gemerlap di sekeliling railing rooftop. Di temani dengan background kota LA di malam hari.

Di tengah tengah terduduk teddybear besar memeluk buku tebal juga sepucuk surat. Kaki ku melangkah mendekati boneka tersebut dan mengambil suratnya.

I am too nervous to tell it face to face so i decided to do it like this. I hope you like it, now you can open the book. Page 242.

Aku pun mengambil buku tebal itu yang bercover gelap tanpa judul. Lalu langsung mencari halaman ke 242, sesuai perintah dari surat itu.

Aku melongo, halamannya bolong, terdapat satu cincin dan sepucuk surat yang terlipat. Permainan macam apa yang Jonah siapkan ?

Hello, baby girl, im hoping you'll read this 'till the end. You are the best thing that ever happended to me. You are the prittiest, kind hearted, soulful, happy, funny girl that i've ever met. I am so thankful and so lucky that i can call you mine. I would love to live with you untill we're old and gray. I would love to spend the rest of our lives together. And tonight, i am asking a very serious question.

Suratnya terhenti membuatku menengadahkan kepala, menemukan Jonah yang tersenyum lebar, menutupi kegugupan yang terlihat jelas di mataku.

"What do you mean ?"

Ia tersenyum, menutup buku itu lalu mengambil nya, menuliskan sesuatu di cover bagian depannya lalu mengulurkan buku itu kembali padaku.

Marry me ?

Ia berlutut di depanku membuatku membeku, membuka halaman 242 kembali, menyisakan aku dalam bisu.

"Page 242, our anniversarry, the 24th of febuary and i want this day to be our first page of our new chapter. So, will you marry me ?"



Jawablah sendiri di bagian komen

Dari mana aja tep ? Cari jodoh

Ko lama ga nulis ? Ga dapet ide

Gadang terus ga tep ? Of kros

Makin receh ga tep ? Iya

Lagi sakit ya ? Iya nih masuk angin

Apaan dah tep

Au dah yak

Met malem mimpi indah

Lop yu,
Tep.

OneShot(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang