Ekhem.
Teaser ff baru.
Hope you enjoy.
-oreo.
--------------
10.04 p.m
"I told you. Do not meet him again."
"But Na-"
"No buts. He's trying to keep you safe lil one."
"But Zayn, he's a good friend."
"Come on guys. It's 11.00 p.m dont you wanna go to bed ? Im tired. You are noisy."
Ucap seorang anak lelaki 19 tahun dengan muka bantalnya dari tangga. Selesai berucap, ia pun kembali ke kamar nya.
"We know he is a good friend. But we cant trust him. So now, go back to your room. No one leaving the house tonight."
Gadis itu pun pergi ke kamar nya, menenteng kembali skateboard hitam kesayangannya.
●□●□
12.04 a.m
--A's pov--
A. Oreo
Hey, G. I'll meet you there in 10. Wait for me.
G 🖤
Sure, a.
Aku melangkah dari kasur dengan pelan. Memakai hoodie dan menenteng skate board. Keluar lewat jendela dan segera menuju ke cliff. Ini kebiasaanku beberapa malam belakangan. Sneak out.
Sesampainya disana, aku menenteng kembali skateboard ku dan berjalan ke ujung cliff. Menemukan sosok seseorang yang sering ku temui belakangan ini. Memangku gitar, menatap langit berhias bintang. Tidak takut kalau ia akan jatuh ke jurang.
Menyadari seseorang berdiri di belakangnya, ia menoleh. Aku tersenyum melihatnya menoleh.
"Hey."
Ucapnya setelah aku duduk di sebelahnya. Malam semakin larut dan aku tidak pernah tidur.
"Hey G." Balasku pelan dan terus menatap ke depan.
"How's your bros ?" Tanyanya menoleh padaku.
"They still didn't let me go to meet you. I mean i know it's late but they ussualy not like this." Ceritaku sambil mengubah posisi menjadi telentang.
"What do you mean ussualy not like this ?" Tanya nya masih menoleh padaku.
"They ussualy let me meet Z in a middle of a night." Ucapku menatap langit.
"It's because he's your bestfriend. Duh." Ucapnya memutar mata. Aku hanya terkekeh melihatnya.
"I know we've been friends for like 15 years. But they know we've been friends since i was like 8 or something" ucapku agak kesal. Ia pun terkekeh mendengar ku mengomel sendiri.
"Watch out. Sebelah mu jurang." Ucapnya setelah mengubah posisi duduk nya menjadi bersila. Aku pun berguling agar dapat menatapnya. Ia pun kembali memainkan gitarnya, dengan nada yang tidak asing di telingaku.
Soak you up, wring me out
Leave me dry a hundred times just to turn me down
Just to turn me down
A little time, a little tease
A little more of your kiss, what I really need
Yeah, I really need, yeah
Push me down to make sure that I
Got a taste, got a taste
I don't know how, how much longer
I can wait, I can wait
Don't leave me low, don't leave me low
Don't leave me low, don't let me go
Don't mess me up, don't mess me up
Don't make me beg
Don't leave me low, don't leave me low
Don't leave me low, don't let me go
Don't fuck me up, don't fuck me up
Don't make me beg (don't make me beg for you girl)
Aku mulai mengantuk mendengar nya bernyanyi. Tanpa sadar, aku sudah memejamkan mata.
Know you well, know you want
Everything for yourself, baby, give me some (give me some)
Yeah, won't you give me some? (Give me some)
Yeah, use me once (once), use me twice (twice)
If you could, yeah, you would half a million times
But you never do me right, oh, yeah
Push me down to make sure that I
Got a taste, got a taste
I don't know how, how much longer
I can wait, I can wait
Don't leave me low, don't leave me low
Don't leave me low, don't let me go
Don't fuck me up, don't fuck me up
Don't make me beg
--G's pov--
Aku tersenyum melihat gadis di depan ku tertidur. Aku pun memasukkan gitarku ke tempatnya, mengalungkan tas gitarku, dan menggendong nya ke mobilku. Tidak lupa skateboard kesangannya ku bawa.
Tidak punya pilihan, aku tidak tau rumah nya dimana, aku membawanya pulang ke rumahku. Sepi, tentu saja sekarang sudah pukul setengah dua pagi.
Membuka pintu kamarku dengan siku dan menidurkan nya di kasurku. Melepas sepatunya dengan pelan dan menaruhnya bersebelahan dengan skateboardnya. Tidak lupa menyelimutinya dan mematikan lampu.
Mencium dahinya dan berbisik.
"Good night, Oreo."
Ekhem.
Teaser gt ni.
Bkn bkn. Judul wansyut ini bkn judul ff ny.
Beda kok beda.
Hope y'all like this one.
Love,
Tep.
