"Just admit it, boo, im hot and cute in the same time." Calum menatap sosok cantik di belakangnya melalui jendela lalu kembali dengan menata jambulnya.
"I already admit that you're not hot and Dylan O'brien, and Noah Centineo is hotter and cuter." Sosok cantik itu mengelak lalu kembali merebahkan punggunya pada sandaran kursi. Melirik Michael yang tengah sibuk bermain game di handphonenya.
"Just say yes y/n. Im tired listening to him." Luke berdiri dan melangkah kan kaki jenjangnya ke pintu. Hendak keluar dari ruang tengah basecamp.
"So, how's feelings ?" Calum menggantikan tempat Michael di sebelah y/n sesaat setelah manusia yang menduduki nya tadi pergi mengikuti luke.
"Kinda upset he's on tour and i cant go with him. His manager didnt let me to. And he havent texted me. So..yeah." y/n tertunduk kecewa melontarkan ceritanya. Menumpahkan kekecewaannya pada sahabatnya.
"Maybe he's busy and his manager want him to focus on work." Calum selalu begitu. Berusaha membuat semuanya lebih baik, walaupun sebenarnya tidak.
"I dont like the distance between me and him these past 3 months. His bandmates still texted me but why he didnt text me ? It's like they have a different schedule." Y/n melangkah ke dapur, diikuti Calum, membuka kulkas, mencari yoghurt favoritnya.
"Listen to me, dont think like he's flirting with other girls and forget about you. He loves you that's why he want to go on tour and work so he could be a better person in the future for you." Calum menyender pada dinding seberang kitchen table yang di duduki y/n.
"I've never wanted you to date him because of this, boo." Calum mendekatinya. Menarik sahabatnya ke dekapannya. Mengelus rambutnya, menyalurkan kekuatan.
"I cant cry cause i ran out of tears." Bisik nya pelan di pundak Calum membuat nya mempererat dekapan.
"It hurts seeing you in pain, you know ?" Calum menempatkan dagunya di atas kepala y/n. Membukus tubuh mungil gadis di depannya dengan kedua tangan. Membuat rasa hangat terselip di hati keduanya.
"Why am i so stupid, Cal ? Why ?" Gadis di depannya mengeratkan lingkaran tangannya pada tubuh tegap Calum. Membagi lukanya walaupun tidak menyebuhkan.
"I choose him than you. You've warned me and i didnt hear you. You said you loved me and i didnt hear you." Calum merengkuh tubuh mungil sahabatnya saat merasakan ia menangis di pundaknya.
"He never said he loved me like he mean it. He never treats me like a queen like you do. He never been there on the darkest times. And.... i-i" Calum menyuruh gadis di dekapannya diam dengan gumaman 'shh' pelan. Membiarkan gadis yang di cintainya menangis di pelukannya.
"It's okay. It's okay. You are not stupid, you're just blind. Love is blind isnt it, boo ?" Calum kembali mengelus rambutnya.
"Im okay if you're happy with him. If you're happy, im happy. But seeing you like this, you hurt my feelings too. Leave him, please, it hurts seeing you like this." Calum melepaskan dekapannya. Sedikit menunduk menyamakan tinggi dengan gadis di depannya. Menangkup wajahnya, menatap lurus ke arah mata indah yang sangat ia sukai.
"I've been thingking about leaving him for about the whole two weeks and now,i feel like i can say it to him. Thank you." Y/n menghapus jejak air mata di pipi nya. Mencium pipi Calum dan berlari mencari handphonenya berada. Hendak menelfon seseorang yang telah membuatnya uring uringan.
Tak lama setelah y/n pergi, ia kembali dengan senyum cerah di tengah mendung wajahnya. Membuat hari Calum lebih berwarna. Calum menatap sahabatnya yang kembali duduk di kitchen table, tak jauh darinya.
"I think he's drunk when he picked up and he said he didnt care, it did hurts a little bit, but i left him a text." Y/n tersenyum kecil melihat Calum melangkah mendekatinya. Menyandarkan diri di sampingnya.
"It's okay, you dont have to care about him then. What about rooftop ?" Calum melirik ke arah jam di dinding. Menyadari hari akan semakin gelap dan akan terjadi hal favorit y/n, yaitu sunset.
"Piggy back ride ?" Calum menawarkan tumpangan yang sangat y/n sukai yang di balas kekehan dan anggukan.
Dirinya tidak keberatan melakukan apapun demi melihat senyum itu. Ia sudah terlalu mencintai sahabatnya. Dan sahabatnya mengetahui soal itu.
"Hey y/n," Calum menatap sosok y/n yang tengah melamun menatap langit yang sudah gelap.
"Yeah ?" Di balasnya pelan sambil menatap balik sahabatnya.
"Come here." Calum merentangkan sebelah tangannya dengan tangan satunya menepuk pahanya. Menyuruh y/n duduk di pangkuannya.
Calum mengeratkan dekapannya pada y/n. Menyisir rambutnya, mengelus punggungnya, menyenderkan kepala y/n pada pundaknya. Terus begitu sampai suara Calum memecahkan keheningan.
"Y/n i wont calm down if you're in someone else's arms. Be mine, please, boo ?"
1.45 am
785 words
Td ny si mo bikin imejin
Tp kepanjangan klo jd imejin
Yauda si imejin ama wansyut kga beda jauh jg kn y
Hri ini uts.
Dan w blm tdr.
Trs w gtw tdi w bljr ap aj
Au ah gelap w takut ama ntar
Moga soal ul ny gampang
Ngga pke yg ribet2
Trs smoga bisa ngisi semua
Kga pke nyontek2
Yg pinter jauh soalny.
Aamin
Slamat berjuang klean2
Yg jga uts.
Gut nait
Lov,
Tep.
