54. Zach's : lucky letter

150 17 0
                                    

Her pov

Aku duduk dengan resah di bangku airport. Menunggu pihak menejemen dan sosok idolaku menjemput.

Little back story, i won the lucky letter. Mereka mengadakan sebuah game(?) Entah lah kau menyebutnya apa. Namanya Lucky Letter. Setiap member akan memilih satu fan untuk di bawa menemui dan menghabiskan waktu bersama lanenya. Fan itu akan mengetahui lewat satu surat yang di kirim ke alamatnya. Dan isi nya memang surat yang di tulis asli oleh si member.

Aku bahkan memfoto surat itu dan menaruh nya di lockscreen ku. Isi nya terlalu lucu kau tau ?

Hey, i cant wait to squeeze the life outta ya when i meet you. Even i forgot how to breathe properly when i saw your picture. Have a save flight here and i cant wait to meet you. I'll make sure you have the happiest two weeks of your life. I love you already babe

-your Zachary Herron. 🖤

Satu fan itu akan tinggal bersama the boys untuk dua minggu, akan ikut tour, menghabiskan waktu bersama lanenya, bahkan mengunjungi keluarga lane nya juga. Sungguh sebuah keberuntungan.

Disinilah aku, bandara internasional LAX, menunggu kedatangan sosok berpipi merah yang tampan itu. Duduk dengan resah, bermain dengan jari jariku, menatap sekitar. Pikiranku kalut, apakah akan awkward ? Bagaimana dengan keempat gadis lainnya ? Apa mereka jutek ? Atau ramah ? Bagaimana dengan penampilan ku ?

Bahkan aku lupa cara bernapas dengan baik dan benar. Oh Tuhan.

"Y/n ?"

Aku menoleh cepat ke sosok tinggi yang baru memanggilku. Ia berdiri sekitar 3 meter dari tempatku membuat ku terdiam kaku.

Ini seperti mimpi.

"Oh my," aku perlu berbisik sambil menutup mulut. Ini benar benar mimpi.

"Hey ? Babe ? You alright ?" Ia melangkah cepat ke depanku membuat ku berdiri. Oh Tuhan sadarkanlah aku.

"Yeah im fine, hiii" aku menubrukkan diri ke padanya yang sudah merentangkan tangan. Memeluknya erat.

"This feels so right." Dia berbisik masih memeluk ku, bahkan lebih erat.

Aku bahkan tidak dapat membayangkan dua minggu bersamanya.

▪▪▪▪

"Welcome ! You're going to live here for the next maybe a few days. You can sleep with me and the boys are out right now. I think they are picking up their girls." Ucapnya membukakan pintu untukku. Satu bodyguard nya pun membawa koperku naik ke lantai atas.

"Dude, this house is so dope !" Ucapku memasuki rumah the boys. Nyaman, hangat.

"Thanks, here you can put your stuff upstairs. You'll recognize my room. I'll take some food for movies." Dia pun melenggang menuju dapur lalu aku berjalan ke lantai atas. Menemukan pintu di sebelah kanan lorong dengan ukiran kayu berhuruf Z.

Aku membuka pintu perlahan menemukan kamar yang di bilang rapi untuk ukuran kamar lelaki. Nuansa abu abu yang terkesan minimalis mendominasi ruangan. Koper mint hijau ku pun berada di ujung ruangan.

Aku menurunkan backpack kecilku di atas koper lalu berjalan jalan sedikit. Kamarnya cukup luas untuk satu orang dan jendela kamarnya memiliki view yang bagus.

"How's my room ?" Aku menoleh kearah Zach yang baru memasuki ruangan dengan beberapa cemilan di tangannya.

"So dope," ucap ku lalu beralih duduk di pinggir kasurnya. Ia menaruh snach yang ia bawa di kasur lalu duduk di sisi kasur yang lain.

"What are we watching ?" Tanya ku saat ia menyalakan TV.

"I dont know, i'll let you pick. Dont you wanna change ? That outfit feels uncomfortable." Aku terkekeh lalu beranjak bangun. Membuka koper dan mengambil celana pendek rumahan dan hoddie kebesaran.

OneShot(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang