68. 1D's : Quarentine 3/?

96 17 0
                                    

tep here! kembali melanjutkan wandireksyen wansyut yang belom kelar. also amin semoga mrk cpt balik cihuy!

sit back, relax, and enjoy!

▪︎▪︎▪︎▪︎

"Look, they look so cute !"

"Awh, Harry tidur disini semalaman,"

"Mereka pasti jadian,"

Aku membuka mata menemukan Niall, Liam, dan Zayn mengelilingiku. Aku pun mencoba meregangkan tubuh, tapi tertahan seseorang.

Harry,

Ia tidur di sofa denganku semalam.

"Haz,"

Ucapku sembari menepuk lengan nya yang membungkus tubuhku. Erangan keluar dari mulut nya dan makin mengeratkan pelukan.

"Y/n, biarlah Harry tidur tenang." Ucap Niall santai sembari duduk di sofa satunya, dengan semangkuk sereal.

"I'll wake him up," ucap Zayn lalu terkekeh. Mendekatkan mulutnya kepada telinga Harry.

"HARRY ! Y/N IS IN LOVE WITH COLE SPROUSE !"

Brakk

"Fuck !"

Zayn yang barusan mengejutkan Harry sampai Harry jatuh dari sofa pun hanya bisa tertawa dan berlari ke dapur. Liam pun hanya geleng geleng sambil terkekeh.

"You okay, mate ?"

"No," jawab Harry serak membuat Liam ikut terkekeh.

"How's your sleep, Harry ?" Tanya Niall yang sedari tadi menikmati acara Tv dan serealnya.

"Uh, good." Ucap Harry lalu berdiri, menarik kepalaku lalu mengecupnya.

"Good morning," ucapnya lalu menjauh dari ku berjalan ke arah Niall dan melakukan hal yang sama, Niall pun hanya bisa berpasrah.

Mereka belum berubah.

▪︎▪︎▪︎▪︎

"For God's sake, LEWIH !"

Belum genap dua jam Louis menginjakkan kaki di rumah ini tetapi ia sudah bermain kejar kejaran dengan Zayn. Sedangkan Niall, tengah mencari cari nerf gun yang dulu ia ingat, aku punya.

Entahlah aku juga lupa.

"Y/n, do you want some coffee ?" Tanya Liam dari dapur. Aku yang tengah menonton TV di ruang santai pun beranjak ke dapur.

"Boleh," jawabku lalu menduduki meja makan, memperhatikan Liam yang tengah membuat kopi. Masih lumayan pagi, dan kita sudah rapi sepulang menjemput Louis.

Tadi, kami sempat mengunjungi supermarket sebentar dengan syarat hanya aku dan Harry yang turun. Liam menjaga sisanya di mobil. Bisa bisa satu supermarket habisa hanya untuk Niall.

"Good morning, y/n." Ucap Louis menduduki kursi di sebelahku, membuatku menoleh.

"M...morning ?" Balas ku seperti pertanyaan, ia pun menyengir.

"Aku ingin jus wortel."

Aku memutar mata dan beranjak membuat senyum Louis merekah dan meneriakkan terimakasih. Liam pun hanya bisa terkekeh sembari memberikan gelas kopi, menggantikan aku di meja makan.

"Y/n,"

Aku menggumam menjawab panggilan Niall sembari membuatkan minuman Louis.

"Aku ingin kukis." Ucap Zayn yang di ikuti dukungan sesisi rumah. Harry yang baru sampai tangga setelah mandi di atas pun meneriakkan "hell yeah" untuk kukis.

"Can we make cookies pleaseeeeee ?" Rengek Niall dari meja makan. Mereka semua sudah duduk manis di sana membuatku terkekeh.

"Yeah we can." Balasku pelan membuat seisi meja berteriak senang.

Dulu, saat malam natal, kita akan menghabiskan pagi mencari bahan untuk membuat kukis. Menghabiskan siang sampai sore untuk membuat dan menghias dan malamnya di akhiri dengan menonton film dan memakan kukis tadi.

Ah, the good old days.

Aku hanya bisa tersenyum geli sembari mendengarkan celotehan Niall dan Zayn tentang design kukis mereka.

▪︎▪︎▪︎▪︎

"No, Lewih, jangan di taruh di sana." Ucapku membuat Louis menghentikan kegiatan memindahkan adonan kukisnya.

"Taruh di tray di sebelah sana, yang satu lagi." Ucapku yang di turuti oleh nya. Aku pun memperhatikan Niall dan Zayn yang melakukan hal yang sama dengan Louis di meja makan. Lalu menoleh untuk mengecek Liam dan Harry yang membuat batch ke dua.

"How's it going Liam ?" Ucapku mendekati kedua manusia jangkung itu. Liam yang memberi instruksi dan Harry yang tengah menuangkan tepung.

"Good," jawabnya cepat lalu kembali memperhatikan resep pada handphone nya. Harry menoleh ke arahku dan tersenyum lebar.

"Y/n look ! Niall is eating the cookies !" Aku menoleh cepat ke arah meja makan, lalu merasakan seseorang mencolek pipi ku. Aku menoleh kembali ke arah Harry dengan tatapan sengit. Ia baru saja mencolekkan tepung ke pipi ku.

"HARRY !"

"I'm sorry, love. But you do look like master shifu in kungfu panda," Ucapnya terkekeh.

Aku pun mengambil tepung dan mencolek kurang lebih satu wajahnya membuatku terkekeh.

Tak lama, ia pun ikut terkekeh.

"Two cups of- Y/N, HARREH !"

Tep kembali hiyahiyahiya

Gada si yg mau di sampein tapi yaudah lah

Semangat yes quarentine nya semoga betah di rumah uye!

Love,
Tep.

OneShot(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang