15 - Christmas

307 21 7
                                    

Aku terbangun dari tidur siang ku yang nyenyak karena pipiku di poke oleh seseorang.

"Jonah ! Stop." Ucapku menyingkirkan jarinya dari pipiku. Dia masih mempoke pipiku saat aku kembali memejam kan mata. Aku pun memindahkan arah kepalaku. Memunggunginya. Berusaha kembali tidur.

Oh shit.

What now.

"Jo ! Get down !" Dia menindihku. Dia berat okay.

"Jo !" Aku berusaha membuatnya terguling kesamping. Berakhir aku yang memang tertindih punggung nya.

"I can't breath !" Dia pun berdiri dan keluar. Aku bisa bersyukur dan kembali tidur sekarang.

Tidak lama, ia sudah masuk lagi dan entah apa yang ia lakukan.

Oh God.

"What ?" Ucapku saat ia menggendongku.

"Wake up beauty ! Let's watch something !" Dia berucap seperti anak kecil yang baru mendapat mainan.

Aku memutar mata dan menggumamkan 'fine'. Dia hanya tersenyum makin lebar dan membawaku ke ruang tamu.

Aku hanya menggeleng geleng melihatnya asik memilih film.

"What ?" Dia menoleh. Sadar aku memperhatikannya.

"Nothing. U r just so cute." Ucapku mencubit pelan pipinya.

Aku lupa bagaimana bisa memacari lelaki 2 kepribadian ini. Hanya di depanku, teman bandnya, dan keluarganya ia bisa menjadi sosok anak kecil ini.

"U r cuter !" He said kissing my cheek.

We ended up staying untill 4 a.m laughing at each other.

Shorties :(

Hope ya like this one.

sanmarais

Love,
Tep.

OneShot(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang