"Cam. Kalo lu kalah sama cewek itu, kita kasih tantangan." Ucap salah satu sahabatnya sambil ikut menatap kearah gadis yang sedang mengikat ulang kain di tangannya.
"Paan ?" Tanya pemuda yang di panggil Cam itu.
"Pacarin tu cewe." Ucap Matt, sahabatnya yang masih memegangi lengannya yang sial menjadi sasaran utama bantingan perempuan yang tengah Cam tatap.
"Gue yakin Cam kalah. Gila aja lu punggung gue retak kali di banting dia. Sakit banget parah." Ucap Jack G sambil meminum minumannya.
"Ilmu nya dari sape si ? Noh si kalum ae kalah. Dahal jago adu jotos kan. Ampe ngulang 3 kali. Tiga tiga nya kalah cuy." Cerita Luke, anak sekelas mereka.
"Badan nya kecil boleh. Kalo berantem emosi nya macem apa tau gue ga ngerti. Ngelebihin kuda marah dah." Cerita Calum yang tengah duduk di belakang Cam.
Pemuda itu meneguk ludah mendengar cerita teman teman nya yang sudah pernah di adu oleh pelatih mereka. Yap, ini ruang bela diri. Mereka di ajarkan segala bentuk bela diri. Dan tidak ada perempuan yang melekat dengan ekstrakulikuler ini kecuali gadis itu. Anak murid kesayangan pelatih mereka. Berbadan kecil, ideal, tapi tak mudah di kalah kan.
Setiap hari, di ada kan adu antar murid. Dan hari ini giliran Cameron. Sudah lebih dari 10 anak lelaki di kalah kan gadis itu. Dari yang berbadan kurus sampai berbadan kekar.
"Guys. It's already 15 minutes." Pelatih mereka berteriak.
"Yang akan di adu hari ini silahkan maju ke arena." Lanjut sang pelatih.
Tanpa takut, gadis itu menatap lawan nya tajam. Seakan akan sedang mencari kelemahan lawan nya. Keduanya melangkah maju. Semakin mendekat, nyali Cam semakin ciut di buatnya.
Bagaimana tidak ? Gadis itu sudah menatap Cam dengan emosi yang terpancar di kedua bola mata biru indahnya.
"You already know the rules. Tidak boleh memukul kepala. Hanya itu. Peluit di bunyikan, artinya pertandingan di mulai." Jelas sang pelatih.
Kedua nya mengangguk sambil menatap pelatih yang berada di antara mereka. Pelatih mereka pun mundur beberapa langkah. Menyediakan ruangan untuk kedua orang yang akan beradu tinju.
"Siap ?"
Tanya pelatih mereka memastikan. Keduanya mengangguk masih menatap satu sama lain.
▪▪▪▪
--Y/n's pov--
He got some nice eyes.
Nice jawline.
Scared look.
Aku ingin tertawa tapi ini pertandingan.
Dalam hati, senyuman ku melebar meyakini aku pasti menang.
Peluit di bunyikan.
Akan menjadi permainan yang menyenangkan.
--end--
BUGH !
BRAK !
"Argh" keluh Cam yang sudah berhasil di banting oleh gadis itu. Sedangkan gadis itu terduduk di lantai dengan keringat yang membasahi tubuhnya.
"Damn." Bisa di dengar teman teman Cam mulai meringis pelan.
"Kau lama kali ini. Apakah ia berat ?" Ucap sang pelatih sambil menyenggol pundak gadis itu. Selagi menormalkan nafas, gadis itu hanya mengangguk lalu menjatuhkan punggung ke matras tipis aula ini.
Sedangkan Cam sudah terduduk sambil memegangi punggungnya. Nash pun memberinya air dan mengajak nya ke ruang ganti.
▪▪▪▪
"Bye y/n ! Bye guys ! I'll see ya tomorrow." Pamit pelatih mereka sambil melambai keluar aula. Tersisa Cam bersama teman temannya juga y/n.
"Me and J need to go. Bye guys !" Pamit Jack G sambil merangkul sahabat kecilnya,Jack J keluar aula. Sebelum keluar, mereka pun mengucapkan good luck ke Cam.
Semuanya keluar dan tersisa gadis itu juga Cam. Saat gadis itu hendak melangkah keluar, ia merasakan tangan seseorang menahan lengannya. Refleks, ia menoleh.
"Lo kosong abis ini ?" Tanya Cam langsung. Enggan mengeluarkan suara, gadis itu hanya mengangguk ringan.
"McD's kuy." Ajak nya sambil meraih tas yang ia bawa. Gadis itu pun berpikir sebentar sebelum mengiyakan ajakan lelaki di depannya.
▪¤▪¤
Gadis itu duduk sendiri menunggu pesanan juga Cam yang ijin ke toilet. Bermain dengan handphonenya yang menurutnya sedikit membosankan.
"Permisi, pesanan anda." Ucap seorang wanita sambil menaruh pesanan gadis itu di meja. Di balas senyum juga ucapan terima kasih dari gadis itu.
Bukannya mendapat pesanan nya, ia malah mendapat banyak kotak kentang goreng juga note di atasnya.
Tertulis,
These are a lot of fries.
But these aren't as much as the memories WE'll have in the future.
So, will you be my best best best best friend ? The one who will take care of me if im sick ? The one who will give me hugs if i came home from a bad ass day ? The one who will make memories with me everyday ? Or maybe 'till i die ?
If that sounds too much, i have an easier question.
Will you be mine ?
A. Yes
B. Ofc
C. Back to b.
-cam :)
721 words.
Sip.
Itu pertanyaan di atas jawab ndiri ae yak.
Jawab ae di komen tar sp tau w ketawa :v
P.s i laugh almost at everything if im in a good mood.
Publish bareng cerita baru.
K ?
K ?
Hope y'all like this one
Love,
Tep.
