⏩ Aluna : Kebetulan? ⏪

2.7K 449 11
                                        

Aku menatapnya tidak percaya lalu tersenyum miris. Aku berusaha menenangkan diriku.

Dia Sekala.

Sekala-ku.

"Kamu Sekala 'kan?" tanyaku memastikan.

"Iya, nama saya Sekala." Ia mengangguk. "Tapi saya tidak kenal kamu."

Aku beralih menatap Nadia. Meraih kedua bahu gadis itu dan menatapnya lekat-lekat.

"Di mana lo ketemu sama dia?"

"Dia clien gue, Lun," Nadia tampak tertunduk lesu. "Dia juga pacar gue."

Aku menatapnya tajam. Apa dia bilang barusan? Pacar? Yang benar saja.

"Nad, tolong jangan bohong sama gue. Lo tega nikung sahabat lo sendiri? Lo tahu gue nunggu Sekala bertahun-tahun tapi sekarang lo?" tanyaku berapi-api. Meremas bahu Nadia dengan segala emosi yang memuncak di hatiku.

Nadia meringis. Tampaknya cengkramanku itu cukup keras. "Lun, nama dia emang Sekala. Dia emang mirip sama Sekala lo, tapi dia bukan Sekala lo, Luna. Dia clien gue. Dia orang yang berbeda. Emang kelihatannya sama tapi kenyataannya Sekala gue dan Sekala lo itu ber-be-da."

Tubuhku melemas lalu menyingkirkan tanganku perlahan dari bahunya. Aku kemudian menatap Sekala lagi. Tanganku terulur, hendak meraih wajahnya lagi tetapi Sekala tersenyum tipis dan menghentikan tanganku.

"Nama saya memang Sekala. Sekala Ajinegara lebih tepatnya. Saya clien dari Nadia dan dia adalah pacar saya. Saya tidak mengenal kamu. Sudah saya bilang, kita baru bertemu hari ini. Jangan bersikap seperti itu lagi kepada Nadia."

Aku terpaku. Kalian dengar? Kau dengar itu? Namanya sama persis! Wajahnya, sikapnya... semuanya sama! Dia Sekala Ajinegara dan aku sangat yakin dia Sekala-ku, tapi bagaimana mungkin dia melupakanku?

"Gue udah lama mau kasih tau lo, Lun, tapi gue takut kejadiannya bakal gini," ucap Nadia seraya berjalan mendekatiku dan menepuk bahuku beberapa kali. "Dia bukan Sekala yang berasal dari jaman Belanda dan bisa datang dan pergi kaya Sekala lo. Dia Sekala, manusia normal kaya kita."

Aku menghela napasku dalam-dalam. Mencoba menenangkan diriku. Mungkin Nadia benar. Ada banyak orang di dunia ini dengan wajah yang mirip.

Namun rasanya masih mengganjal. Wajah, sikap, bahkan nama mereka sama, apa mungkin itu orang yang berbeda? Kebetulan tidak akan semirip itu.

[.]

RindumuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang