Dua minggu berlalu dan sepertinya kabar itu benar. Sekala-ku tak kembali. Dia benar-benar pergi. Walau aku masih tidak bisa mempercayainya. Keluarganya bahkan sudah melakukan peringatan kehilangannya.
Hari-hariku terasa lebih sendu dari sebelumnya. Semakin sendu, apalagi jika aku teringat pada laki-laki itu. Aku menangis setiap malam, kadang air mataku tiba-tiba saja jatuh ketika aku terdiam.
"Kamu masih memakai pakaian ini," ucap Mas Gilang yang kini berada di sisiku. "Jelas sekali kamu masih berkabung."
Sudah dua minggu dan pakaianku masih serba hitam. Hanya satu yang berwarna hiasan rambut merah yang waktu itu Sekala berikan.
"Dua minggu lagi saya akan pergi ke Siam," ujar Mas Gilang lalu menatap lurus ke depan. Aku masih belum menatapnya sedari tadi. "Barang-barang saya sudah saya kemasi."
"Kapan kamu akan kembali?" Aku akhirnya bertanya seraya menatapnya. Menunjukkan suara parau dan mata sembab yang sedari tadi aku sembunyikan.
"Kamu menangis lagi rupanya." Mas Gilang tersenyum kecut. Ada kepedihan di wajahnya dan itu membuatku merasa bersalah.
"Apa kamu akan pergi lama?" tanyaku mencoba mencari topik lain.
"Jika aku pergi dan tidak akan kembali nanti, apa kamu akan melakukan hal yang sama?" Dia menatapku sendu. Aku bisa merasakan kesedihan yang ia alami.
"Apa yang kamu bicarakan? Jangan bicara seperti itu!"
Dia tersenyum tipis lalu menarikku ke dalam pelukkannya. Meletakkan dagunya di puncak kepalaku dan menepuk-nepuk bahuku. "Menangislah, saya tahu kamu butuh sandaran."
"Apa?"
"Jelas sekali kamu masih mencintainya, Gayatri," ucap Mas Gilang seraya memelukku dengan erat. "Jelas sekali tidak ada ruang untuk saya."
"Maaf."
Hanya itu yang bisa aku katakan kepadanya.
"Sudah jelas perasaanmu tidak akan berubah, tapi entah kenapa saya masih berusaha." Dia tertawa getir.
Aku hanya diam, terisak. Tidak bisa berkata apa-apa lagi. Berada di dalam pelukkannya saat ini membuat tangisku justru kembali pecah.
Di satu sisi aku berpikir, apa Mas Gilang benar-benar tidak apa-apa jika aku masih mencintai Sekala?
[.]
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindumu
Historia Corta[BOOK 2] Read HEARTBEAT first! "Jika kamu, Gayatri kedua-ku, Cataluna Renata, membaca catatan ini. Itu tandanya, aku, Sekala Ajinegara, sudah kembali ke dalam masa penantian panjang. Menanti Gayatri-ku yang lain lagi. Walau sesungguhnya aku tak mau...