💧 Tragedi💧

1.8K 324 23
                                        

Gayatri menatap heran beberapa peti yang diangkut menggunakan kereta kuda. Gilang baru saja kembali, apakah suaminya itu akan pergi lagi?

"Kamu mau kemana?" tanya Gayatri pada Gilang yang berada di dekat kereta kuda.

"Kita akan pergi ke Kencana Putra," jawab Gilang seraya tersenyum.

Membuat Gayatri segera berbinar senang. "Benarkah?"

Gilang mengangguk mantap. "Bersiaplah."

Gayatri segera pergi menuju kamarnya.

Hari ini, Gilang mengajak Gayatri ke Kencana Putra. Dia ingin mengobati rindu istrinya itu sekaligus berlatih di sana. Tentu saja Gayatri merasa sangat senang.

Awalnya Gilang kira, Gayatri senang karena akan bertemu dengan beberapa saudaranya di sana. Apalagi Kencana Putra juga tidak terlalu jauh dari Griya Laksmi. Namun ketika melihat siapa yang pertama kali Gayatri hampiri ketika tiba di sana, tangan Gilang mengepal seketika.

Sekala.

Kenapa laki-laki itu berada di sana? Dia bukan pangeran ataupun prajurit di sana, tapi kenapa dia berada di Kencana Putra? Kenapa dia sedang berkuda bersama Gelar dan saudara-saudara Gayatri yang lain?  Pertanyaan itu memenuhi kepala Gilang dengan rasa cemburunya yang semakin menggebu-gebu.

"Kenapa Sekala ada di sini?" tanya Gilang pada salah seorang pelayan yang ada di sana.

"Ah, dia memang sering kemari. Jika tidak berlayar, Tuan Sekala biasanya datang kemari dan bermain bersama para pangeran. Selain itu dia adalah adik dari Panglima Hermawan," jelas pelayan itu kepada Gilang.

Gilang menarik napasnya dalam-dalam. Mencoba menahan amarahnya. Dia akhirnya hanya bermain panahan sambil meluapkan apa yang ia rasakan pada target yang berjarak 10 meter dari tempatnya.

Sendiri.

Entah kenapa para saudara iparnya itu tidak ada yang menghampiri. Hanya berkutat dengan kuda mereka bersama Sekala. Gilang tak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi sepertinya mereka tampak menggoda istrinya.

Gilang menarik bow-nya. Belum ingin melepaskan panahnya. Matanya tertuju pada Gayatri dan Sekala. Hingga akhirnya matanya membulat tak percaya.

Sekala memeluk Gayatri.

Ya.

Laki-laki itu memeluk istrinya dan Gilang tidak tahan lagi. Dengan amarahnya yang menggebu-gebu, Gilang memindahkan targetnya ke arah Sekala lalu melesatkan panahnya itu.

Sayangnya, panah itu melesat menembus jantung Gayatri.

[.]

RindumuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang