3. First Meet

10.3K 573 41
                                    

"Ah baiklah. Terserah kau saja. Kau memang pintar. Sudah. Jangan berdebat lagi dan segeralah mandi. Kau tidak ingin CEO itu berpikiran buruk tentangmu kan?"

"Kau benar." Sejurus kemudian Avira berlari ke kamar mandi dan memulai rutinitas paginya.

"Aku menunggumu di bawah, Vir."
Teriak Vanya tapi tidak mendapat respon apa-apa dari Avira.

Sudah pasti Avira tidak mendengar apa yang Vanya ucapkan-meski pun Vanya berteriak berkali-kali-karena kamar mandi Avira sesungguhnya kedap suara.

🌼🌼🌼

Setelah 30 menit menyelesaikan rutinitas pagi, Avira pun bergegas keluar dari kamar menuju dapur di mana Vanya berada.

Ia sudah tampil rapi menggunakan jeans bermotif Kitty di bagian lutut kanan kiri, dipadukan dengan tanktop putih dan cardigan bunga-bunga.

Tak lupa rambut yang dibiarkan terurai dan tas Sophie Martin berwarna peach kebanggaannya menambah kesempurnaan Avira.

"Aku akan berangkat sekarang, Van." Kata Avira setelah ia selesai meminum air putih yang baru saja diambilnya.

"Kau tidak akan sarapan?"

"Tidak perlu. Aku bisa makan sepulang dari pertemuan. Oiya, bagaimana?"

"Apa?"

"Penampilanku."

"Kau cantik, seperti biasa."

"Ya ya. Aku ingat kau mengatakan itu pertama kali saat SD dulu. Kau memang penggemar setiaku, Van."

"Diam, Avira. Aku sama sekali bukan penggemarmu. Aku hanya memuja kecantikanmu."

"Baiklah. Menurutku itu sama saja."

"Terserah katamu." Vanya menatap Avira jengah. Kemudian Vanya teringat akan janji temu yang akan diadakan beberapa menit lagi.

"Kau benar-benar akan terlambat jika masih di sini, Vir."

"Oh Ya Tuhan! Baiklah aku pergi sekarang. Sampai nanti, Vanya."

"Hati-hati. Sampaikan salamku untuk CEO itu Vir!"

Avira membalas perkataan Vanya dengan lambaian tangan.

Ia menaiki mobil jazz merah kemudian segera melajukannya.

Tak berapa lama, Avira pun sampai di halaman gedung bergaya modern dengan dinding yang hampir seluruhnya berupa kaca dan lapisan berwarna keemasan di setiap sudut.

Ia berdecak kagum dan masih tidak menyangka jika pemilik EE Inc mengajaknya bekerja sama dalam launching produk baru 8 bulan mendatang.

Pemilik perusahaan yang bergerak di bidang digital multimedia ini akan meluncurkan produk baru New Xaondisk yang merupakan inovasi dari flashdisk dengan sentuhan artistik.

Hal itulah kemudian membawa keberuntungan bagi Avira yang merupakan seorang desain grafis multitalenta yang mendapat tawaran kerja sama sebagai Branding Agency.

Avira melangkahkan kaki memasuki gedung bertuliskan EE Inc setelah memarkirkan mobil di basement perusahaan.

Jantungnya berdegup kencang karena ini kali pertama ia menginjakkan kaki di perusahaan EE Inc.

Ditambah Avira belum pernah melihat secara langsung pemilik EE Inc yang disebut-sebut sebagai "Pria Muda Paling Tampan dan Sukses di New York City".

Saat ia sibuk dengan pikirannya, Avira tak sengaja menabrak seseorang yang berjalan di depannya hingga handphone orang itu terjatuh.

"Oh astaga! Ma-maaf. Maafkan aku." Avira bergerak mengambil handphone pria itu namun kalah cepat dengan pria lain berkepala botak.

Love in the CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang