24. Avira vs. Jennie

5.6K 246 5
                                    

Avira merasa kasur yang ditidurinya melesak. Ia pun mengulat.

"Avira, good morning." Sapaan pagi hari yang terdengar berbeda di telinga Avira. Avira membuka mata perlahan.

"Sirena? Oh astaga. Selamat pagi juga." Avira tersenyum. Namun sedetik kemudian senyumnya memudar, berganti dengan matanya yang mencari-cari seseorang di setiap sudut ruangan.

"Mencari Ethan?" Sirena bertanya sembari mengedipkan sebelah mata.

"Ah.. tidak. Jam berapa sekarang?"

"Pukul sembilan. Semua orang sibuk mempersiapkan pesta besar, Avira. Ethan sedang pergi keluar untuk mengurus beberapa hal."

"Oh God. Apakah aku memang sengaja tidak dibangunkan?" Avira mendesah lesu.

"Tidurmu terlihat sangat nyaman di pelukan Ethan. Mommy mengurungkan niatnya untuk membangunkanmu."

"Ap-apa?" Avira menganga tak percaya. Jadi Mommy melihatnya seperti ini? Avira pun membuka selimutnya. "Oh astaga, aku bahkan hanya mengenakan bra dan celana dalam."

"Tenang saja, Avira. Ethan menutupinya dengan rapat." Kemudian Sirena tertawa.

Avira menggelengkan kepala lalu ikut tertawa.

"Mandilah. Semua orang menunggumu di bawah. Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, Kak."

"Siapa?"

"Turun dan lihat saja." Sirena melenggang pergi meninggalkan Avira.

Avira pun beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Ia penasaran dengan seseorang yang ingin menemuinya.

***

Avira telah selesai melakukan rutinitas mandinya. Ia mengenakan mini dress polos yang terlihat sangat pas di tubuhnya.

Setelah selesai berhias, Avira melangkahkan kaki menuruni tangga. Terlihat ramai orang sedang mempersiapkan pesta besar yang dikatakan Sirena.

Para pelayan hilir mudik menghias mansion. Pelayan di mansion Ethan menjadi bertambah banyak. Mungkin mereka memang sengaja menyewanya karena pesta yang akan diadakan telihat benar-benar mewah.

"Kau sudah bangun, Sayang?" Mommy menghampiri Avira sembari menarik lengannya. Avira mengikuti di belakang.

"Maaf karena kesiangan, Mom." Avira berkata malu-malu.

"Tidak apa-apa, Sayang. Mommy tahu kegiatan apa yang semalam kalian lakukan." Mommy tersenyum penuh arti sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Ap-apa? Tidak Mommy, kami tidak melakukannya." Entah sudah semerah apa wajah Avira kali ini. Bagaimana bisa Mommy berpikiran seperti itu sementara mereka tidak benar-benar melakukannya.

"Kenapa wajahmu merah sekali, Sayang? Mommy tahu. Mommy mengenal Ethan. Ia akan menjaga orang yang ia cintai. Padahal Mommy berharap kalian benar-benar melakukannya." Mommy menjelaskan dengan santai sementara Avira menunduk malu.

Mommy mengajak Avira menuju ruang keluarga. Terlihat keluarga besar Ethan sedang berkumpul di ruang keluarga. Banyak sekali anak kecil yang bermain-main di sana. Di sana terlihat Daddy sedang membaca koran, Sirena sedang bernyanyi, dan para gadis seumuran Sirena yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Bahkan di sana juga terlihat Jennie yang sedang menggendong anak kecil. Tunggu dulu, Jennie?

Belum selesai dengan keterkejutannya, tiba-tiba seseorang berteriak memanggilnya dari arah belakang.

"Avira!"

Avira menoleh. Terlihat Vanya membawa beberapa cake yang tertata di atas piring dan segera meletakannya di meja.

"Vanya! Aku merindukanmu." Avira berseru senang karena akhirnya ia bertemu dengan Vanya. Mereka berpelukan seperti seseorang yang tidak pernah bertemu bertahun-tahun lamanya.

Love in the CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang