14. Poker Face

6.4K 290 8
                                    

Aku membutuhkan dukungan kalian untuk memberi vote dan komentar di cerita ini. Thank you :))

🌼🌼🌼

Mereka semua berdesakan berusaha mengambil foto bersama Ethan.

Avira yang merasa terhimpit dan sesak pun mencoba mengeluarkan diri dari kerumunan itu.

Avira merasakan ada yang menarik lengannya dengan tiba-tiba, seperti berusaha membantu Avira untuk keluar dari kerumunan itu.

🌼🌼🌼

Setelah terbebas dari kerumunan, Avira mencari-cari seseorang yang telah membantunya untuk berterimakasih. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang terlihat baru saja menolong Avira.

Avira menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Pandangan matanya jatuh kepada seorang pria dengan tubuh tinggi tegap, menggunakan topi yang hampir menutupi seluruh wajahnya.

Avira berniat menghampiri pria itu namun urung saat tiba-tiba merasakan tubuhnya melayang di udara.

"Aaaaaaaaaaa. Ethaaaaaaaan. Turunkan aku, turunkan aku!"

"Ssst diamlah. Kita harus bergerak cepat sebelum mereka menyerbuku lagi."

Ethan menggendong Avira menuju mobil dan menunggu pesanan es krim mereka di sana.

Tak berapa lama, John membawakan dua cup es krim Vanilla and Matcha.

"Terimakasih, John. Ambil saja kembaliannya. Aku harus segera pergi dari sini." Kata Ethan setelah menerima es krim pesanannya.

"Baiklah. Terimakasih banyak, Ethan. Jangan lupa, aku menantikan undangan kalian."

"Tentu saja. Dan pastikan kau datang ke acara peluncuran produk baruku seminggu lagi."

"Akan ku usahakan."

"Well, good bye now."

"Bye, John." Avira melambaikan tangannya ke arah John dengan senyum manawan.

"Bye, Avira and Ethan."

Ethan segera melajukan mobilnya meninggalkan taman kota itu.

"Ethan.."

"Hmm?"

"Tadi aku melihat seseorang seperti Alex, kurasa. Entahlah. Dia membantuku keluar dari kerumunan orang-orang itu."

"Benarkah? Apakah kau yakin jika itu Alex?"

"Tidak. Aku ingin berterimakasih dan memastikan orang itu, tapi kau malah menggendongku dan langsung pergi."

"Apa kau belum bisa melupakan Alex, Avira?"

"Tentu saja sudah. Aku sudah memiliki seseorang yang kucinta sekarang."

"Siapa?"

"Kau."

"Kau siapa?"

"Ishh. Kau." Avira menunjuk Ethan dengan menggunakan telunjuknya.

"Sebutkan namanya."

Love in the CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang