Minta votenya dulu ya!
🌼🌼🌼
"Apa ini? Mengapa detakannya cepat sekali?" Ethan kembali berdiri dan menatap Avira. Tiba-tiba ia tersenyum penuh arti. "Apakah kau jatuh cinta padaku?"
Aku..aku..tidak-"
Ethan menarik Avira mendekat kemudian mencium bibir Avira. Ethan melumatnya dengan penuh kelembutan. Tangan Ethan memeluk pinggang Avira dan tangan lainnya mengelus punggung Avira.
Spontan kedua tangan Avira mengalung di leher Ethan. Ia merasa bagai terbang tinggi di atas awan.
"Jadilah kekasihku, Avira." Ucap Ethan di sela-sela ciumannya.
🌼🌼🌼
"Et-than.. aku.. aku.. hmpphhh.." Avira berusaha melepaskan tautan bibir mereka, namun Ethan masih setia melumatnya.
Ethan tidak memberi kesempatan Avira untuk bernafas. Karena merasa seperti akan mati, Avira dengan segera menginjak kaki Ethan menggunakan heelsnya.
"Aw aw aw! Sakit, Avira!" Ethan memekik kuat seraya berjongkok mengelus kakinya.
"Aku kehabisan nafas, Ethan."
"Tidak bisakah sebentar saja menikmati momen romantis kita? Kau selalu merusaknya."
"Tidak."
"Avira.." Ethan menatap Avira nanar. Sangat sulit bagi Ethan merasakan momen romantis mereka karena Avira selalu saja merusaknya.
"Apa?"
"Kau wanita atau.. bukan?"
"Damn you, Ethan! Apa maksudmu?!" Avira sungguh tidak mengerti jalan pikiran Ethan. Ethan meragukan gender-nya? Hell! Yang benar saja. Padahal jelas-jelas tadi pagi ia sudah menggesekan anak kembar kesayangan-nya ke dada Ethan.
"Slow down, Sweetie. Aku hanya bercanda."
"Huh. Jerk." Avira mendesis dan menginjak kaki Ethan lagi.
"Arggghhh!" Wajah Ethan semakin pias. Belum selesai dia menyembuhkan kaki kanannya, Avira sudah menginjak lagi kaki kirinya dengan heels sialan milik Avira.
Avira berjalan meninggalkan Ethan yang masih berjongkong sembari memegangi kakinya.
Ethan menatap kepergian Avira lalu dengan segera mendial nomor seseorang.
"Mark!" Ethan membentak saat seseorang di seberang sana menjawab panggilannya.
"Ada apa, Tuan? Apakah ada masalah?"
"Ya! Ada! Belikan sepatu wanita TANPA HEELS untuk ukuran kaki 22 cm. Segera!"
"Baik, Tuan. Akan saya carikan."
"Cepat, Mark! Atau kakiku akan berlubang-lubang."
"Baik, Tuan."
"TANPA HEELS, Mark!"
"Saya mengerti, Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in the Corner
Romance-Soft Adult- FOLLOW dulu sebelum membaca karena sebagian cerita diprivate. :) Di saat kau berusaha mati-matian menemukan kebahagiaan, tapi yang kau dapat hanyalah bualan. Kau berjuang keras melawan egomu untuk tidak lagi merasakan jatuh cinta. Namun...