45. Flashback

7.9K 250 16
                                    

Click vote, Enjoy reading then!

Ini adalah kepingan-kepingan flashback yang dialami Ethan selama dua tahun. Walaupun aku sengaja nggak nyeritain secara menyeluruh, tapi setidaknya bisa bikin readers paham kalo sebenernya Ethan baik-baik saja dan memang merencanakan ini semua demi keselamatan Avira. Karena Finley itu dendam sama Ethan, jadi Ethan nggak mau kalo wanita yang dicintainya jadi korban dendamnya Finley.

...

"Aku mencintaimu, Avira. Pada hidup dan matiku." Setelah selesai mengucapkan kalimat itu, tiba-tiba mobil putih dari arah berlawanan dengan sengaja menabrakkan mobil milik Ethan hingga terpental mundur bahkan berguling-guling sehingga menghasilkan bunyi yang terdengar ngilu di telinga.

BRAK! SRAK! KROTAK-KROTAK! DUG DUG TRANG!

Mobil Ethan berhenti dengan posisi terbalik selama beberapa saat. Seseorang segera berlari mendekati mobil Ethan sebelum mobil itu meledak. Namun, tiba-tiba api terlihat mulai bermunculan. Tanpa membuang waktu ia kembali lagi menuju mobil putihnya, lalu tak berapa lama terdengar ledakan yang cukup keras, membuat seseorang yang sudah mendudukkan dirinya di kursi kemudi itu meringis.

BOOM! PRANG!

Pecahan-pecahan mobil Ethan tersebar dan beterbangan karena ledakan yang ditimbulkan. Suara sirine mobil polisi mulai terdengar bersahutan mendekati tempat kejadian. Sementara mobil putih yang terparkir tak jauh dari situ sudah melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh meninggalkan para polisi yang terlihat mulai sibuk mengevakuasi.

"Mobil Ethan meledak, Dad." Ucap seseorang dibalik kemudi yang membuat semua orang di seberang line menjerit bahkan meraung-raung histeris menumpahkan kesedihannya. Orang itu adalah Jason Smith.

"Terima kasih, Jason. Kau sangat bisa diandalkan." ucap seseorang yang tengah terduduk di kursi belakang sembari memegangi kepalanya yang terasa pening.

"Nyaris saja. Jika aku tidak mengikutimu dan terlambat datang, kupastikan kau sudah tergeletak di bawah sana dengan kondisi mengenaskan, Ethan."

Ethan menggeleng kemudian tertawa, "Aku lupa jika mobilku terdapat parasut dan pelampung di dalamnya. Aku merasa sangat konyol."

Sementara Jason tampak mengeram kesal. "Kau memang selalu bodoh jika sedang bermasalah dengan Avira."

Ethan terkekeh sebentar. Lalu di detik selanjutnya, Ethan tampak terdiam dan menatap jalanan di luar jendela. Merenungi segala rencana yang sudah bergerumul minta segera dijalankan.

"Apa rencanamu sekarang?"

Ethan menoleh ke arah Jason dan menyeringai, "Melatih diriku di Soul Escape dan menghabisi Finley seorang diri. Berani sekali dia menyerangku."

Jason sudah tidak terkejut lagi mendengar permintaan Ethan. Karena memang inilah yang harus Ethan lakukan. Sebagai pemimpin terpercaya The Black, Ethan seharusnya bisa meringkus pemberontak yang dipimpin Finley sebelum dendam yang dimiliki Finley semakin menyebar dan mengancam nyawa keluarganya. Dan karena semua orang telanjur salah paham dengan apa yang ia katakan, maka Jason berniat melanjutkan dramanya. Padahal sungguh, Jason hanya mengatakan jika mobil Ethan meledak. Bukan berarti Ethan mati.

***

Jason melangkahkan kakinya memasuki kediaman Exander dan membawa dirinya menghampiri Daddy William yang terlihat terduduk di ruang keluarga. "Dad, ada yang ingin aku bicarakan."

Daddy William mengangguk sekilas dan segera berjalan menuju ruang kerjanya diikuti Jason.

Setelah tiba di ruang kerja Daddy William dan terduduk berhadapan, Daddy William segera membuka pembicaraan.

Love in the CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang