28. The Truth

5.3K 238 7
                                    

Warning! Kalian harus menyiapkan mental kalian untuk membaca bagian ini. 😅😅

🌼🌼🌼

"Kau merindukan mereka bukan? Jadi bolehkah aku menagih janji?"

Seketika itu juga, Avira menatap tak percaya ke arah dua orang di hadapannya.
"Mama.. Papa.."

"Kami merestui kalian, Sayang." Mama Avira tersenyum lembut dan mendekati Avira.

"Putri kecil Papa sudah dewasa sekarang." Papa Avira menambahkan.

Segera saja Avira melepaskan pelukan Ethan dan berganti memeluk kedua orang tuanya. Avira tak percaya. Mereka benar-benar nyata. Mereka ada di sini. Ethan menepati janjinya membawa kedua orang tuanya.

"Aku merindukan kalian, sangat.." Air mata Avira mengalir deras membasahi pipi. Ia memeluk kedua orang tuanya erat seolah tidak ingin jauh dari mereka.

"Bagaimana kalian bisa ada di sini, Pa, Ma?"

"Kau bisa bertanya pada calon suamimu, Sayang." Mama Anna-Mama Avira-tersenyum penuh arti.

Sementara Avira menoleh ke arah Ethan yang sudah berdiri di atas panggung untuk melaksanakan peluncuran produknya.

"Baiklah, terimakasih untuk para tamu undangan yang sudah hadir..." Ethan melakukan pembicaraan singkat mengenai peluncuran New Xaondisk yang mulai besok sudah resmi beredar di pasaran.

Avira tak henti-hentinya tersenyum. Ia merasa sangat senang hari ini.

"Kau senang?" Vanya menyenggol lengan Avira dan menggodanya.

"Vanya.. aku sangat sangat senang." Avira menjawab dengan senyum mengembang. Sorot matanya menunjukkan kebahagiaan luar biasa dalam hidupnya.

"Kuharap kau bisa selalu tersenyum seperti ini."

"Terimakasih, Vanya."

"Untuk apa?"

"Karena membawa Mama Papa kemari. Aku tau kau juga turut campur tangan membawa mereka kemari."

"Tidak. Aku hanya membantu Ethan untuk menjaga rahasia. Sementara urusan membawa kedua orang tuamu kemari adalah murni kerja keras Ethan."

"Aku tidak menyangka Ethan benar-benar melakukannya. Kukira dia hanya bercanda."

"Dia mencintaimu, Avira. Sangat mencintaimu." Vanya menatap Avira dalam. Vanya benar-benar berharap Ethan dan Avira dapat bersatu karena jujur saja, mereka adalah pasangan yang terlihat sangat cocok.

"Aku juga mencintainya." Avira menjawab dengan lirih. Ia menatap ke arah Ethan dengan senyum mengembang.

"..dan juga, aku ingin mengenalkan kepada kalian, Avira Andiana, partner pembuatan produk ini, sekaligus partner hidupku sebentar lagi." Suara riuh tepuk tangan menggema menyadarkan Avira dari pikirannya yang berkelana jauh entah kemana.

"Majulah Avira, Ethan memanggilmu." Vanya menyadarkan Avira berkali-kali. Avira tersadar dari lamunannya dan segera menoleh ke arah Vanya dengan alis bertaut seolah bertanya 'ada apa?'

"Ethan menyuruhmu naik ke atas panggung. Cepatlah." Vanya berkata setengah berbisik dan mendorong-dorong tubuh Avira agar Avira segera berjalan menuju ke atas panggung.

"Ap-apa?" Avira masih dengan kebingungannya. Ia menoleh ke arah Mama Anna dengan wajah bertanya-tanya.

"Naiklah ke atas panggung, Sayang." Mama Anna memerintah lembut dan menuntun Avira menuju ke panggung dibantu dengan Mommy Marie.

Love in the CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang