Jangan lupa yaaa, give your voment, guys!
🌼🌼🌼
"Hentikan, Jennie! Kau tidak lebih dari seorang jalang!" Alex menghempaskan tangan Jennie dan melangkah keluar meninggalkan apartemen sembari membanting pintu keras.
Jennie merasa sangat terkejut hingga tubuhnya luruh di lantai. Ia mendekap kedua lututnya dengan kedua tangan lalu butir-butir air mata itu turun membasahi pipi mungil Jennie.
"Ethan.." Jennie menyebut nama Ethan di sela-sela isakannya.
Ia tidak menyangka jika Alex akan berubah seperti ini. Tanpa berpikir panjang, Jennie segera mengambil handphone-nya yang terletak di atas nakas samping tempat tidur lalu mendial nomor Ethan.
"Halo?"
"Ethaaann.." Jennie berkata dengan lirih agar Ethan tidak mencurigainya jika ia baru saja menangis.
"Kau menangis. Apa yang terjadi?"
Well, Ethan memang memiliki kepekaan luar biasa dan tebakannya selalu benar.
"Ethaaaan.. Ethann.." Jennie malah terisak dan tidak sanggup melanjutkan ucapannya.
"Kita bicarakan ini nanti, okay? Tunggu aku di apartemen-mu."
"Ba-baiklah.. Aku akan menunggu."
"Jangan menangis lagi. Kututup telponnya."
Lalu terdengar nada sambungan diputus. Jennie membenamkan wajahnya ke bantal dan tertidur sambil menangis.
🌼🌼🌼
Saat ini, Avira dan Ethan sedang berada dalam perjalanan menuju mansion Ethan karena tiba-tiba saja Mommy Marie menyuruh mereka untuk datang ke sana.
Mereka telah sampai di mansion. Ethan segera turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Avira.
"Turun dan masuklah."
"Kau akan kemana?"
"Ada sesuatu yang harus ku urus, Avira. Katakan pada Mommy bahwa kau akan menginap di sini."
"Tapi Ethan, aku tidak membawa baju ganti."
"Aku memiliki banyak pakaian wanita jika kau lupa."
"Ah.. kau benar. Tapi aku belum mengatakan hal ini kepada Vanya, Ethan."
"Untuk apa handphone-mu itu, Avira." Ethan menghela nafas panjang dan memandang Avira dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Baiklah. Aku akan menginap di sini."
"Good girl."
Avira turun dari mobil dan melangkah menuju pintu mansion saat tiba-tiba Ethan membalik badannya lalu mengecup kening Avira dalam.
"Kau sudah berjanji akan selalu mencintaiku, Avira."
"Aku akan mencintaimu, Ethan. Tapi berjanjilah untuk tidak menyakitiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in the Corner
Romance-Soft Adult- FOLLOW dulu sebelum membaca karena sebagian cerita diprivate. :) Di saat kau berusaha mati-matian menemukan kebahagiaan, tapi yang kau dapat hanyalah bualan. Kau berjuang keras melawan egomu untuk tidak lagi merasakan jatuh cinta. Namun...