38. Gone (2)

4.3K 211 11
                                    

Click vote, Enjoy reading then!


...

Ethan tampak terdiam sebentar, memastikan jika Jason tak akan mengumpat karena permintaannya. "Berikan aku kode akses itu." Ethan menjawab dengan wajah dinginnya.

Jason sempat mengernyitkan alis bingung dan berniat menanyakan apa maksud Ethan saat tiba-tiba perkataannya bersambung dengan umpatan penuh kekesalan. "Apa maksud- Shit! Damn! What the hell! What the fuck are you thinking? Kau sudah gila, Ethan?"

Ethan menghela nafas. Ternyata Jason mengumpat lebih banyak dari biasanya.

"Kumohon Jason. Aku membutuhkannya. Kau dengar? Aku bahkan sampai rela mengucapkan kata mohon." Ethan berkata dengan ekspresi memelasnya.

"Jauhkan ekspresi menjijikkan itu!" Jason berkata dengan memasang ekspresi risih. "Kau tentu tau alasanku memblokir akses masukmu ke sana. Aku tidak ingin kejadian beberapa tahun lalu terulang lagi."

"Kau lihat aku? Aku baik-baik saja sampai sekarang, Jason. Ayolah. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi." Ethan masih terus berusaha memaksa Jason.

Dan Jason masih bersikukuh tidak akan memberikan kode akses itu kepada Ethan."Tidak! Jika kau ingin melampiaskan amarahmu, carilah wanita lain, Ethan Exander!"

"Aku tidak bisa. Aku mencintai Avira."

"Maka hentikan pikiran konyolmu itu. Jika kau memang mencintai Avira, mengapa kau memerlukan kode akses itu? Bukankah bagus karena Avira sudah berada di sisimu sekarang? Kau tidak tau betapa gilanya aku menghentikan aksi sialanmu beberapa tahun yang lalu Ethan?" Kali ini Jason memasang ekspresi tajam dan dingin.

"Tidak." Jawab Ethan singkat juga dengan ekspresi dinginnya.

"Bagus! Karena kau memang tidak bisa mengingat kejadian beberapa tahun lalu di mana nyawamu hampir saja melayang. Kau tega membiarkan keluarga Exander tidak memiliki penerus karena kau mati? Sadarlah!"

Ethan tertawa mendengar penjelasan Jason. Ia merasa jika ucapan Jason tidak masuk akal. "Mana mungkin aku mati, Jason. Aku dipercaya sebagai ketua tim The Black karena keahlianku. Jika kau tidak memberikan kode akses itu, maka aku akan langsung masuk ke sana dan menjadi bagian dari The Black lagi tanpa kode aksesmu." Ethan berkata dengan nada yang mengandung tawa meremehkan.

Jason menghela nafas pasrah. Jason merasa sudah saatnya memberitahu Ethan kejadian yang sebenarnya. "Kau ini keras kepala. Biarkan aku menjelaskan kejadian beberapa tahun lalu dan setelah itu kau bisa memutuskan apakah kau akan tetap memerlukan kode akses itu atau tidak."

Ethan terdiam sebentar kemudian berkata, "Baiklah, jelaskan."

"Apa kau ingat saat kau dirawat di Singapura?" Jason bertanya dengan nada tenangnya.

"Apa aku pernah dirawat di sana?" Ethan mengernyitkan alis bingung.

Jason sudah bisa menebak jika Ethan tidak akan pernah mengingat saat dirinya dirawat di Singapura. "Lihat. Bahkan kau tidak mengingatnya. Kau tau? Kau di rawat di sana selama 8 bulan karena kau mengalami luka parah. Terakhir kali kau tergabung dalam The Black dan targetmu adalah pemberontak The Devil yang berkeliaran di Desa Western. Kau kehilangan anggotamu dan The Devil dengan brutalnya menyiksamu. Untungnya aku bergerak cepat. Aku dan Red Real membantumu mengatasi para pemberontak itu. Mereka berhasil dimusnahkan, tapi pemimpinnya melarikan diri. Jelas sekali jika sampai sekarang Finley menyimpan dendam padamu. Aku memblokir semua kode akses dan semua hal yang berhubungan denganmu di Soul Escape itu aku lakukan agar Finley tidak berhasil menemukanmu."

Love in the CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang