39. Accident

4.8K 234 49
                                    

Click vote, Enjoy reading then!


Warning! Sebisa mungkin jangan sampai melempar handphone kalian karena sungguh, sangat disayangkan.

...

Setelah menyelesaikan sarapan yang sudah disiapkan Bibi Mia, Avira segera membereskan meja makannya. Ia kemudian teringat jika hari ini kedua orang tuanya akan kembali ke Indoneisa karena tiba-tiba Papanya mendapat panggilan meeting. Avira menekan tombol 3 pada interkom lalu menunggu hingga suara seseorang yang diharapkannya menyapa dengan lembut.

"Selamat pagi, Nona. Apa Anda membutuhkan sesuatu?" Bibi Mia berkata dengan ramah dan benar-benar melayani Avira sepenuh hati.

"Aku tidak membutuhkan apa-apa, Bibi. Aku hanya ingin mengatakan jika aku ingin pulang ke mansion jadi Bibi tidak perlu melayaniku yang menyusahkan ini. "Avira tertawa setelah selesai mengucapkan kalimatnya. Begitu juga dengan Bibi Mia yang tampak terkekeh di seberang sana.

"Tidak, Nona. Anda tidak menyusahkan, sungguh. Saya senang melayani Anda." Bibi Mia menjawab dengan nada yang terdengar tulus dan berusaha meyakinkan. Avira tersenyum. Bibi Mia memang sangat tau bagaimana cara menyenangkan orang lain.

"Baiklah Bibi, terima kasih. Hanya itu yang ingin kusampaikan. Tapi Bibi, bisakah Bibi mengabulkan permohonanku?" tanya Avira dengan nada yang terdengar ragu.

"Tentu, Nona. Apa yang harus saya lakukan, Nona?"

"Jika nanti Ethan menghubungi Bibi Mia untuk menanyakan keadaanku, tolong katakan pada Ethan jika aku sangat men-" Avira tiba-tiba menghentikan kalimatnya yang membuat Bibi Mia bertanya penasaran.

"Anda sangat apa, Nona?"

"A-ku sangat me-nanti kedatangannya." Avira terbata. Ia mengucapkan kalimat berbeda dari yang sebelumnya ingin ia katakan. Ia hanya tidak mau membuat hatinya semakin merasa bersalah. Sungguh, mereka bahkan sudah sedekat ini dan sudah merencanakan pernikahan. Namun dengan lancangnya Avira mengatakan jika ia merasa pernikahannya terlalu cepat. Avira mengumpat untuk dirinya sendiri. Damn you stupid, Avira Andiana!

"Baiklah, Nona. Akan saya sampaikan. Ada lagi, Nona?" Bibi Mia menjawab dengan nada yang tetap terdengar lembut.

"Tidak, Bibi. Aku akan langsung pulang saja."

"Baiklah Nona, hati-hati di jalan. Jaga kesehatan Anda, Nona."

"Terima kasih, Bibi." Dan Avira pun memutuskan sambungan pada interkomnya. Dia segera beranjak untuk kembali ke mansion Ethan.

***

Ethan sedang serius mengendarai mobilnya saat tiba-tiba dering telepon membuyarkan konsentrasinya. Ethan melihat id caller dan segera mengangkatnya.

"Ya? Ada apa?" tanya Ethan dengan suara dinginnya membuat si penelepon tergugup untuk menyampaikan maksudnya.

"Ma-maaf mengganggu waktu Anda, Tuan. Saya hanya ingin menyampaikan jika Nona Avira telah kembali ke mansion Anda, Tuan."

Ethan terdiam hingga suara Mia yang terdengar khawatir menyadarkannya.

"Anda mendengar saya Tuan?"

"Ya Mia. Aku mendengarmu." jawab Ethan yang dilanjutkan dengan pertanyaan penasarannya, "Apa dia sudah makan?"

"Sepertinya sudah, Tuan. Saya belum melihatnya karena saya berniat menghubungi Anda terlebih dahulu."

"Baiklah, Mia. Terima kasih."

Love in the CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang