Jangan lupa VOMENT-nya ya, thankyou! :)
🌼🌼🌼
Aku tidak berniat menyakiti siapa-siapa. Aku hanya berusaha melindungi orang-orang yang kusayangi. Avira dan Jennie. Mereka sama-sama berarti dalam hidupku. Aku tidak akan mengorbankan salah satu dari mereka untuk tersakiti. Aku akan berusaha agar mereka dapat sama-sama merasakan kebahagiaan.
Bisa kupastikan jika saat ini Alex telah menyesal meninggalkan Avira, lalu ia meluapkan emosinya kepada Jennie. Ha! Lihat saja jika kau membatalkan kesepakatan yang sudah kau sepakati 4 bulan lalu, Alex!
Tentu saja aku tidak akan membiarkan Alex meninggalkan Jennie dan merebut Avira. Sebagai pria sejati, dia harus bertanggung jawab dengan apa yang telah dia lakukan.
Dia menghamili Jennie. Meski saat ini aku tidak tau apakah Jennie sedang mengandung atau tidak. Karena sejauh ini, Jennie selalu rutin meminum obat penunda kehamilan yang diberikan oleh Dokter Frans.
Saat ini, aku telah tiba di apartemen Jennie. Aku segera memberikan kunci mobilku ke petugas untuk memarkirkan mobil kemudian aku segera berlari memasuki gedung apartemen itu.
Aku menaiki lift dan menuju lantai di mana kamar Jennie berada.
Aku berhenti di depan pintu kamar bertuliskan angka "277". Kamar ini kamar yang sama. Jennie sengaja tidak mau berganti kamar agar dia bisa mengingat kejadian dimana ia dan Alex menghabiskan malam penuh gairah mereka.
Sungguh aku tidak habis pikir dengannya, bagaimana mungkin dia bisa begitu gila mencintai Alex sementara Alex hanya mempermainkan hatinya. Sudah kukatakan, aku mengenal Alex. Sangat mengenal Alex lebih dari yang semua orang ketahui.
"Jennie, buka pintunya." Aku mengetuk pintu apartemen yang terkunci. Beberapa detik kemudian, pintu dihadapanku ini segera terbuka dan menampakkan Jennie yang terlihat berantakan.
Jennie menghambur kepelukanku dan dengan segera aku membalas pelukannya. Sungguh hatiku terasa seperti terbakar melihat keadaan Jennie yang seperti ini.
"Jennie, ceritakan apa yang terjadi." Pintaku dengan lembut.
"Kakak.." Jennie terisak dan malah semakin mengeratkan pelukannya. Bahkan ia tidak sadar jika saat ini kami masih berada di depan pintu.
Aku melepaskan pelukannya lalu menggendong Jennie ala bridal style. Aku memasuki apartemen dan dengan segera menutup pintu.
Aku menurunkan Jennie di atas ranjang, menenangkannya dan menunggu hingga ia mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
🌼🌼🌼
Author POV
Sosok itu berjalan kesana kemari menanti sang pujaan hati. Entah sudah berapa kali matanya melirik gerbang di bawah sana yang menjulang tinggi, berharap seseorang yang ditunggunya segera kembali.
Baru kali ini ia merasa sangat khawatir dan ingin memeluk seorang.. Ethan Exander.
Avira Andiana. Masih terjaga dalam gelapnya malam bahkan tak peduli jika saat ini waktu semakin larut.
Entah apa yang membuatnya menjadi seperti ini. Semenjak hubungannya dengan Ethan semakin dekat dan statusnya sebagai kekasih Ethan sudah berjalan selama kurang lebih 8 bulan, hati dan pikirannya hanya terfokus pada Ethan.
Meski terkadang, Avira masih merasa ragu. Benarkah dirinya sudah bisa melupakan Alex? Benarkah jika saat ini dirinya telah jatuh cinta kepada Ethan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in the Corner
Romance-Soft Adult- FOLLOW dulu sebelum membaca karena sebagian cerita diprivate. :) Di saat kau berusaha mati-matian menemukan kebahagiaan, tapi yang kau dapat hanyalah bualan. Kau berjuang keras melawan egomu untuk tidak lagi merasakan jatuh cinta. Namun...