37. Gone

5.1K 224 18
                                    

Click vote, Enjoy reading then!


Playlist : Sam Smith - I'm Not The Only One

...

Ethan menatap wajah Avira yang saat ini tengah tertidur di atas pangkuannya. Berkali-kali Ethan mengecup bibir seksi Avira yang mana membuat Avira mendesah-desah kecil dalam tidurnya. Ethan terkikik geli.

Cup! Cup! Cup! Ethan menghujani wajah Avira dengan kecupan-kecupan kecil. Membuat sang empunya membuka mata perlahan.

"Ethan.. Berhenti menciumiku." perintah Avira dengan suara serak khas bangun tidurnya. Bahkan tangan Avira sudah menahan mulut Ethan yang bersiap akan menciumnya lagi.

Ethan menggenggam jemari Avira dan beralih mengecup jemari lentik itu. "Kau benar-benar membuatku gila, Avira. Kumohon jangan tinggalkan aku." Ethan berkata sembari menatap manik mata Avira dalam.

"Kau kenapa?" Avira menaikkan sebelah alisnya bingung. Sikap Ethan entah sejak kapan berubah menjadi dramatis seperti ini. Dan Avira membenci suasana mengharukan.

"Aku mencintaimu, Avira Andiana." Bukannya menjawab perkataan Avira, Ethan justru mengungkapkan kata cinta yang entah sudah berapa kali sering Avira dengar. Apakah Ethan memang sengaja membuat dirinya menjadi semakin merasa bersalah karena belum sepenuhnya mencintai Ethan? C'mon Ethan.

"Aku tau. Kau juga tau bukan jika aku mencintaimu?" Avira mengelus rahang Ethan sembari tersenyum manis. Jangan lupakan tatapan mata Avira yang terdapat sorot penyesalan di sana. Tentu saja Ethan tidak menyadari hal itu—atau mungkin hanya berpura-pura tidak menyadari.

"Tidak, aku tidak tau." Ethan balas tersenyum dan tatapannya seolah mengisyaratkan kekecewaan.

"Ethan.." Avira sejujurnya merasa sangat terkejut. Namun ia berusaha menutupinya.

"Ada apa denganmu, Ethan? Jam berapa sekarang? Apakah ini sudah berganti hari?" Avira bertanya dengan wajah bingungnya. Pasalnya ia merasa Ethan tiba-tiba..berbeda.

"Masih jam 8. Tidurlah lagi. Aku akan menggendongmu ke kamar. Aku harus bekerja." Ethan menjawab dengan suara rendahnya. Ethan segera bergerak menggendong Avira ala bridal style. Ethan melangkahkan kaki menuju kamar yang ia persiapkan sebagai hadiah pernikahannya sejak dua bulan yang lalu. Namun sayang, rupanya wanita yang berada dalam gendongannya ini belum bisa mencintai atau bahkan tidak akan bisa mencintainya. Miris sekali. Ethan menertawakan dirinya sendiri.

Ethan meletakkan tubuh mungil Avira di atas ranjang berukuran King Size dengan hati-hati. Bagaimanapun juga, Avira tetap menjadi sosok yang sangat dipujanya. Meski bahkan Avira tidak akan menjadi miliknya, ia akan tetap mencintai wanita itu.

"Aku akan meminta pelayan membawakanmu sarapan. Jika kau ingin kembali ke mansion nanti, mintalah petugas untuk mengantarkanmu. Mungkin aku tidak akan pulang selama beberapa hari. Aku harus mengurus pekerjaanku di luar kota." Ethan berkata dengan ekspresi tak terbaca. Avira masih berusaha mencerna maksud dari perkataan Ethan.

Apakah ia melakukan kesalahan? Avira bertanya-tanya dalam hati. Seingat Avira, dia hanya menikmati es krim lalu dia memeluk Ethan sebelum akhirnya tertidur di pangkuan Ethan. Avira juga masih dapat mengingat dengan jelas jika dia hanya mengatakan bahwa pernikahannya terlalu cepat. Ethan bahkan terlihat baik-baik saja dan bersedia memberi Avira waktu. Mengapa saat ia terbangun tiba-tiba Ethan berubah menjadi dingin seperti ini? Apa karena Ethan merasa pegal menopang tubuh dalam pangkuannya?

Avira beniat menanyakan apakah ia berbuat kesalahan saat tertidur, mengigau atau semacamnya saat tiba-tiba suara Ethan bersamaan dengan ditutupnya pintu tinggi berlapis emas itu membuatnya sadar.

Love in the CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang