-Soft Adult-
FOLLOW dulu sebelum membaca karena sebagian cerita diprivate. :)
Di saat kau berusaha mati-matian menemukan kebahagiaan, tapi yang kau dapat hanyalah bualan. Kau berjuang keras melawan egomu untuk tidak lagi merasakan jatuh cinta. Namun...
Ethan sudah melepaskan dekapannya dan bahkan Avira sudah berdiri dengan tegak tapi tangannya tanpa tahu malu masih mengalung di leher Ethan.
Ia cepat-cepat melepaskan kedua tangan kurang ajar itu dari leher Ethan sebelum semua bertambah kacau.
"Ma-maaf, Ethan. Ak-aku tidak bermaksud.." "Tidak apa-apa, Avira. Kau bahkan dapat dengan bebas memelukku jika kau mau."
🌼🌼🌼
Ethan POV
Flashback on. (1 hari yang lalu)
Saat ini aku sedang berada di kantorku. Aku merasakan lelah luar biasa. Ditambah soal peluncuran produk yang belum menemukan titik terang akan seperti apa bentuk dan modelnya.
Setelah melakukan pertemuan dengan para client untuk melakukan riset selama hampir dua jam, aku pun memutuskan kembali ke ruanganku.
Aku duduk dikursi kebesaranku dan menyandarkan kepala. Aku memejamkan mata untuk merefresh otakku.
"Tuan.."
Aku mendengar seseorang memanggil namaku. Aku tahu betul siapa pemilik suara itu. Itu Mark, asisten yang menjadi kaki tanganku.
"Hmm.." Aku menjawabnya dengan gumaman tanpa membuka mata.
"Anda lelah Tuan? Tidurlah di kamar Anda, Tuan."
"Tidak perlu. Aku hanya ingin memejamkan mata sebentar."
"Begini, Tuan.."
"Ada apa Mark? Bicaralah. Aku mendengarmu."
"Saya sudah menemukan orang yang dapat membantu Anda dalam peluncuran produk New Xaondisk, Tuan."
Dengan segera aku membuka mata. "Siapa?"
"Miss Avira Andiana."
"Seorang wanita? Apa kau yakin Mark?"
"Sangat yakin, Tuan. Miss Andiana seorang desainer grafis multitalenta. Kreativitasnya sangat tinggi dan sudah memiliki banyak pengalaman serta mendapat berbagai macam sertifikat. Saya yakin jika Tuan mau bekerja sama dengan Miss Andiana, maka peluncuran produk Anda akan terselesaikan dengan cepat, Tuan."
"Bawakan aku berkas-berkas tentang Miss Andiana, Mark."
"Saya sudah membawanya, Tuan."
"Kau memang selalu tau apa yang aku butuhkan, Mark. Baiklah, aku akan memikirkannya. Kau boleh kembali."
"Baik, Tuan."
Aku melihat Mark menghilang di balik pintu. Tanpa berpikir panjang, aku pun membuka berkas yang di bawa oleh Mark.
"Hmm.. Sangat cantik." Aku bergumam saat melihat lembar depan dari berkas itu yang berisi foto-foto Avira Andiana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
