41. Feel Crazy

5.4K 279 26
                                    

Click vote, Enjoy reading then!


"Aku memberikan gambaran kepada kalian bahwa perjuangan mendapat cinta sejati tidak semudah seperti yang dibayangkan. Jika seseorang datang kepadamu dan rela memberikan seluruh hidupnya hanya untuk membahagiakanmu, maka terima dia secepatnya sebelum takdir menyelesaikannya dengan cara menyedihkan." –layusta27

...

Dua tahun kemudian..

Avira berjalan dengan langkah tegasnya memasuki gedung tempat ia bekerja. Ia membalas sapaan para karyawan yang menunduk hormat.

"Selamat pagi, Bu. Ibu terlihat cantik hari ini." Sapa Lista—sekretaris Avira—yang saat ini tengah berjalan mengikuti Avira dari belakang. Sudah dua tahun ini Avira bekerja di cabang perusahaan milik Papanya. Bukan sebagai Branding Agency seperti yang biasa Avira lakukan dulu, tapi sebagai Direktur Utama Perusahaan Agatha yang bergerak di bidang multimedia.

"Terima kasih Lista." Avira menyunggingkan senyum kepada karyawannya sebentar kemudian melanjutkan, "Apa jadwalku hari ini?"

Lista tampak membuka buku notes yang selalu dibawanya lalu membacakan serentetan jadwal yang perlu Avira lakukan. "Hari ini pukul 8 pagi akan diadakan meeting dengan HRD bagian pemasaran untuk membahas masalah kecil tentang terhambatnya lalu lintas penjualan, Bu. Setelah itu pukul 11 siang Ibu memiliki janji dengan Tuan Adric untuk makan siang sekaligus membahas perpanjangan kontrak kerja sama. Pukul 2 siang Ibu sudah harus kembali ke kantor dan bersiap untuk penerbangan ke New York karena Tuan Jason mengundang Ibu secara pribadi dalam pesta penyambutan CEO EE Inc."

Deg. Sontak Avira menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke arah Lista dengan alis mengernyit. "Apa aku pernah mengatakan jika aku akan setuju melakukan penerbangan ke sana, Lista?"

Lista tampak tergugup menjawab pertanyaan Avira. Memang benar jika Bos-nya ini tidak pernah mau memenuhi undangan perjalanan yang berhubungan dengan kota New York. Lista sangat paham apa yang membuat Avira selalu menghindari kota New York. "Ma-maaf Bu, tapi Tuan Jason memaksa saya agar Ibu mau memenuhi undangannya."

Avira tampak mengeram kesal. Damn Jason. Selama dua tahun ini, Avira memang selalu menolak untuk memenuhi panggilan Jason yang entah sudah berapa kali memaksa Avira agar mau kembali ke New York. Bahkan Avira dengan sengaja mematikan panggilan dari Mommy Marie, Sirena, Jennie, Daddy William dan semua orang yang berhubungan dengan Ethan termasuk Betty, Mia, serta Mark. Mereka terus menelepon ke perusahaannya. Ia sudah tidak mau membahas apapun tentang Ethan karena tentu dirinya akan kembali menangis setiap teringat akan sosok yang dicintainya itu. Ia juga tidak ingin, perjuangan selama dua tahun melupakan Ethan menjadi sia-sia hanya karena pergi ke New York.

"Dengar ya Lista, aku tidak akan pernah mau memenuhi undangan Jason dan tolong katakan padanya, berhentilah menggangguku. Aku sama sekali tidak sudi bertemu dengannya." Avira berbicara dengan nafas yang memburu. Entah sudah berapa kali ia mengatakan kepada Lista bahwa ia tidak akan pernah mau berhubungan dengan EE Inc meskipun perusahaan mereka sebenarnya menjalin kerja sama.

"Tapi Bu, Tuan Jason mengatakan jika Ibu tidak mau memenuhi undangannya kali ini, Ibu akan sangat menyesal." Lista menundukkan kepalanya dengan cemas. Ia tidak tahu bagaimana cara membujuk Bos-nya agar mau memenuhi undangan Jason. Karena sungguh, ancaman Jason membuat Lista berkali-kali memijat pelipisnya.

"I don't care. Aku justru akan menyesal jika aku bertemu dengannya. Dan satu lagi Lista, jika-" Belum selesai Avira melanjutkan ucapannya, handphone Avira tampak berbunyi tanda ada panggilan masuk. Avira menjawab panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelepon. "Halo! Ada apa?!"

Love in the CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang