6. Crying

9.6K 431 20
                                    

Ethan pun menghapus air mata itu seraya membatin "Aku tidak tau apa yang kau alami hingga menangis dalam tidurmu. Tapi aku bersumpah akan menghilangkan segala kesedihan dalam hidupmu, Avira."

🌼🌼🌼

'Tok tok tok'
"Ini minumnya, Tuan." Suara Betty terdengar dari balik pintu. Ethan segera beranjak untuk menemui Betty.

"Letakkan saja di meja kerjaku, Betty. Aku akan meminumnya nanti."

"Baiklah, Tuan. Jika Anda membutuhkan saya, saya ada di luar." Betty keluar ruangan menuju meja sekretaris yang ada di depan ruang kerja Ethan.

"Hiks.. hiks.."

Ethan menolehkan kepalanya dan mendapati Avira meringkuk seperti bayi di atas tempat tidur sedang menangis. Ia mendekati Avira dan menghapus air mata Avira yang mengalir deras tanpa mau berhenti.

"Avira.." Ethan berusaha memanggil nama Avira tapi Avira tak kunjung sadar dari tidurnya.

"Hiks.. Alex.. hiks.. hiks.. Jangan tinggalkan aku, Alex. Jangan pergi. Hiks.."

Ethan mengernyitkan alis bingung.
'Alex?'

"Avira, bangunlah." Ethan menggenggam jemari Avira dan menautkannya. Ia juga menciumi puncak kepala Avira agar Avira mau membuka mata.

"Avira.. Bangun, Sayang. Aku di sini."

Tiba-tiba Avira membuka mata perlahan. Ethan merasa lega karena akhirnya Avira bangun dari tidurnya dan terhindar dari mimpi buruk yang ia alami.

"Ini.. dimana?" Avira bertanya dengan suara serak khas orang bangun tidur dan khas seperti orang yang baru saja menangis.

"Di kamarku, Avira."

"Apa ini di rumahmu?"

"Tidak. Kita masih di kantorku."

Avira membulatkan mulut membentuk huruf O setelah mendengar jawaban Ethan.

"Kau kenapa?" Sebenarnya Ethan tidak ingin menanyakan apa yang terjadi. Setidaknya untuk saat ini. Namun ia tidak sanggup menahan rasa penasaran yang begitu besar.

"Kenapa apanya?"

"Kau."

"Aku?"

"Kau menangis dalam tidurmu, Avira."

"Tidak. Aku tidak menangis sama sekali."

"Aku melihatmu, Avira."

"Kau pasti bermimpi, Ethan."

"Jangan bercanda, Avira. Kau bahkan menyebut nama Alex dan memohon untuk tidak meninggalkanmu."

Sesungguhnya Avira merasa terkejut. Namun ia berusaha menutupi dan menjawab dengan nada yang dibuat datar. "Alex siapa? Aku tidak mengenal Alex, Ethan. Berhenti membahas ini dan aku ingin pulang."

"Kau bahkan tidak pandai berbohong, Sugar." Ethan menyerah untuk tidak bertanya lagi dan membiarkan Avira bersiap untuk pulang. Ethan merasa bahwa Avira membutuhkan waktu untuk memberitahukan hal ini kepadanya. "Baiklah. Aku akan mengantarmu ke bawah."

Love in the CornerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang