Dear cewek,
Pake doa bukan kode.
***Clara menselonjorkan kakinya yang terasa pegal menyenderkan badannya keranjang. entah kenapa rasanya kakinya sangat pegal padahal ia sama sekali tak melakukan aktivitas yang berat-berat. Ia mengikat rambutnya yang panjang kemudian bersenandung pelan karena merasa boring. Matanya melirik sekilas kejendela kamarnya ia melihat sebuah pelangi diawan karena sore tadi barusan turun hujan hingga terbesit dipikirannya sebuah lagu pelangi-pelangi.
Kemudian ia menyanyikan lagu itu dengan mengubah liriknya sembarangan.
"Alvaro-alvaro alangkah tampanmu, hidung dan matamu sangatlah menawan. Alvaro-alvaro ku jatuh cinta" clara terkekeh pelan atas nyanyian yang dicovernya barusan ternyata sepertinya ia berbakat menjadi seorang musisi. Hehehe...
Ah clara jadi rindu alvaro!
Clara mengecek handphonenya barangkali ada pesan dari alvaro. Namun ternyata tak ada sama sekali handphonenya sepi seperti kuburan karena handphone dan pemiliknya jomblo.
Alah ngenezt!!
"kalo ngirim whatsapp duluan gengsi gak ya? " ia termenung memeluk bantal dipangkuannya "ah gengsi lah"
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan menampilkan ibunya yang tersenyum hangat "kenapa sayang? Ada yang dipikirin? "
"nggak kok mam"
"mikirin agian lagi? "
Clara mengernyit sebal "kok agian sih? Gak jaman gagal move on"
"terus siapa? Ada cowok lain yang lagi bikin hati kamu gundah? "
Clara terdiam menatap gweni ragu-ragu antara ingin cerita dan tidak.
"cerita aja. Sama ibu sendiri jangan sungkan anggep mamah ini sahabat kamu" gweni tersenyum "mamah juga pernah muda kok"
Clara menghembuskan napasnya perlahan "mam ara mau tanya hng" ucapan clara menggantung.
"tanya apa sayang? " gweni mengusap rambut clara dengan sayang.
"kalo cewek ngehubungin cowok duluan malu gak sih? "
Gweni terkekeh "jadi ini yang bikin kamu gundah? " gweni meraih tangan clara dan mengusapnya lembut "mamah juga pernah gitu sayang. Rasanya malu banget mau ngehubungin cowok duluan "
"terus mamah ngehubungin duluan? "
"enggak"
"yahh terus gimana? "
"ya soalnya dulu mamah direbutin sama papah kamu dan Om Agam"
"lah kenapa malah mamah yang curhat? "
"eh iya lupa " gweni terkekeh "gini aja sayang, kalo kamu emang beneran sayang sama dia kamu hubungin aja hilangin rasa gengsi kamu daripada keburu diambil orang"
"tapi aku takut gak dibalas"
"gak ada salahnya mencoba"
"hmm iyadeh mah, makasih ya "
"iya sayang. Eh tapi ngomong-ngomong siapa sih cowoknya? "
"ih mamah kepo"
"kok gitu sih rahasia-rahasiaan sama mamah sendiri"
"ih udah ah ara malu. Mamah cepetan sana ahh"
"kok ngusir. Ciye mau telponan ya sama dia? "
Pipi clara langsung berubah semerah tomat "apasih mam gak jelas. Udah ara mau hng mau hngg"
KAMU SEDANG MEMBACA
Certezza [END]
Teen FictionSequel: My Moodbooster Judul awal : My Name is Clara Jika ada yang bilang bahwa 'Mata adalah jendela hati ' menurutku itu memang benar. Karena berawal dari kontak mata aku bisa mencintai dia pada pandangan pertama. Alvaro Algiero, orang yang berha...