Jika malam ini berlalu begitu cepat itu artinya aku sedang bahagia. Begitupun sebaliknya jika malam ini berlalu begitu lama artinya aku sedang tidak bahagia. Namun aku rasa option pertama yang menggambarkan perasaanku sekarang.
**"Mam aku emang gak nora ya pakaian kayak gini? " clara memperhatikan dress berwarna merah putihnya dengan model sobek dibagian bahunya. Ia kemudian merapihkan lengannya yang sedikit berantakan.
"Engga sayang. Kamu cantik" Gweni tersenyum meyakinkan.
Sekali lagi, clara memperhatikan pantulan dirinya didepan cermin hadapannya "Aku pake bando gak kayak anak kecil? "
Gweni berdecak "Aduh sayang kamu tuh cantik gak kayak anak kecil ini malah kamu kayak princess"
"Ah mama suka bohong deh "
Gweni menggeleng cepat dan tersenyum "Seriusan sayang" Ia menarik lengan clara untuk segera turun kebawah agar bergegas kekediaman alvaro "Ayo cepet kamu gak boleh telat harus disiplin waktu"
Clara mendengus sebal. Ibunya ini kenapa toh seakan-akan memaksakan kehendaknya. Eh tapi tak apa yang penting clara senang bisa bertemu pujaan hati. Asyekk..
Ibu dan anak itu berjalan menuruni tangga kemudian gweni membukakan pintu utama mengantarkan clara hanya sampai depan rumah.
"Kamu bawa mobil mama aja nih" gweni menyodorkan kunci mobilnya.
"Tapi ma—"
"Udah gak papa, gak bakal dipake ini kok" Gweni tersenyum mengelus bahu anaknya dengan sayang.
Clara hendak menjulurkan tangannya untuk mengambil alih kunci itu namun suara klakson mobil tiba-tiba menghentikan aksinya. Keduanya menoleh secara bersamaan kearah mobil putih yang terparkir dihalaman rumahnya.
Pengemudi itu keluar dari mobil dengan gaya gagahnya kemudian menghampiri clara dan ibunya—gweni.
Pria itu tersenyum menyapa dengan ramah "Assalamualaikum tan" ia menyalimi tangan gweni sopan.
"Mau jemput clara ya? "
pria itu tersenyum dan mengangguk "iya tante. Boleh kan? "
Gweni tersenyum melirik sekilas kearah clara yang menunduk "Boleh dong, jagain anak tante ya al"
Alvaro mengangguk tegas kemudian pamitan untuk bergegas pergi mengajak clara.
***
Didalam mobil alvaro hanya ada kecanggungan dari keduanya yang menyelimuti. Alvaro masih sibuk menyetir memperhatikan jalanan yang cukup ramai sedangkan clara matanya tak henti-hentinya mencuri pandang kearah alvaro.
"Lo kenapa cla? Gue tau kok gue ganteng" ucap alvaro tiba-tiba.
Clara tersentak ia buru-buru memalingkan wajahnya kearah depan dengan gelagapan. Dari mana alvaro tahu kalo ia sedari tadi memperhatikan nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Certezza [END]
Teen FictionSequel: My Moodbooster Judul awal : My Name is Clara Jika ada yang bilang bahwa 'Mata adalah jendela hati ' menurutku itu memang benar. Karena berawal dari kontak mata aku bisa mencintai dia pada pandangan pertama. Alvaro Algiero, orang yang berha...