Kedua kalinya

7.2K 269 0
                                    

"Tatapan mata adalah bahasa hati yang terbaik "
~~

Untuk Sekarang clara sudah cukup akrab dengan banyak orang dikelasnya karena sudah hampir dua minggu ia berorientasi disini.  Satu persatu ia mulai mengingat nama namanya.  Lihat saja sekarang buktinya clara sedang duduk dilantai membentuk lingkaran bersama teman-teman barunya. Sekitar ada lima orang disana dan enam dengan clara sendiri.

Fyi,  Teman yang pertama yaitu Selly Fatiyah. Sigendut empuk teman sebangku clara dan orang pertama yang sok kenal sok dekat dengan clara. Yang kedua yaitu Nuri Maulidya sikecil pendiam dan awalnya ramah-ramah jaim gitu. Yang ketiga ada Vidha febriani bisa dibilang tomboy kalau dari cara pakaiannya tapi asal kalian tahu dia punya banyak pacar dimana-mana dan type cewek cuek,  playgirl belum insyaf. Yang keempat ada Diana Andriana pendiam tapi nyablak dan gak jaim cepet mewek dan dia setia banget sama pacarnya. Yang terakhir ada Gisella meira dia agak nakal panggil saja Badgirl pemalas minta ampun tapi kelebihannya dia pintar debat dan berbicara didepan banyak orang.

Mereka berenam berbincang-bincang berbagai macam hal mulai dari saling menanyakan alamat rumah, asal sekolah, dan pacar. Topik pacar ini sangat dihindari clara, karena apa? Dia jomblo alias gagal move on. *eh!

"Vid lu gak ribet punya pacar banyak?" tanya Diana.

"Engga banyak kok cuma tiga"

"Cuma?" clara menggeleng cemberut "bagi-bagi napa gua jomblo" timpal clara.

Vidha nyengir lebar "lagian gua cuekin juga mereka tapi mereka nya ngejar-ngejar gua"

"Anjirr sombong banget lu dasar Riya" balas gisella.

Vidha hanya tertawa terbahak-bahak "nama gua vidha bukan riya".

"Serah dah serahh" pasrah gisella "oh iya ra, gue perhatiin sialva udah beberapa hari ngelihatin lo terus tuh" sambung gisella sembari menunjuk alvaro dengan dagunya.

Clara mengernyit pipinya merah padam "ahh mana mungkin"

"Lahh langsung merah aja tu pipi haha" ledek vidha.

"Meledak nih bentar lagi " timpal nuri.

"Hmm bau bau bakalan ada traktiran ya " timpal diana pula merecoki.

"Iihh alva itu buat guee" timpal selly juga namun tak terima.

Semuanya menatap selly heran dan seketika tawa mereka pecah "mana mungkin sel. Nantinya kayak tante sama ponakan" ledek gisella sembarangan.

"Anjirr ih jahat"

Semuanya tertawa mentertawakan selly yang merajuk dengan wajah kesalnya.

"Gue setuju deh kalo alva sama lo ra" ucap vidha kembali ketopik awal.

"Iya, itung-itung biar bisa move on" ucap nuri ikut menimpali dan langsung diangguki setuju oleh kelimanya.

"Berisik anjir kalo orangnya denger kan tengsin gua"

"Waahh berarti lo suka dong?" tanya diana mengintrogasi.

"Dapet kesimpulan dari mana itu na?"

"Dari sorot mata lo. Jelas banget kalo lo suka alvaro" balas diana dengan agak meninggikan nada suaranya pada kata alvaro.

"Eh anjir temen Laknat kalian. Nanti kedengeran sama alva gua malu"

"Jujur dulu lo suka atau engga sama dia? Biar kita gak ngomong kenceng lagi"

Clara menarik napasnya dalam dan menghembuskannya kasar "iya intinya kayak nya gua........ Suka"

Semuanya tercengang saat itu juga dan tanpa abaaba bersorak bersamaan "ciyeeeeeeeeee"

Certezza [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang